Bismillah
Selasa , 16 Dzulqa’dah 1438 H / 8 Agustus 2017 M
Lanjutan ,
Mahalnya Sebuah Hidayah ke 4
Hanya Allah Satu-satunya Pemberi Hidayah
Ketahuilah wahai manusia , wahai pencinta kebenaran wahai para orang tua yang mencintai anaknya karena Allah Aza Waajalla , bahwa hanya Allah yang dapat memberi hidayah kebaikan. Upaya yang kita lakukan sebagai manusia (atau sebagai orangtua) dalam mewarnai keluarga dan memperbaiki akhlaq anak adalah dalam rangka menjalani kewajiban Allah yang dibebankan kepada kita, ( para orangtua ) Adapun hasil dari upaya tersebut adalah mutlak ditangan Allah Aza Waajalla.
Sebagaimana berfirman -Nya :
Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, ( مَنْ يَهْدِ اللَّهُ )
maka dialah yang mendapat petunjuk ( فَهُوَ الْمُهْتَدِي )
dan barang siapa yang disesatkan Allah, ( وَمَنْ يُضْلِلْ )
maka merekalah aranv-2 yang merugi. ( فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ )
( Qs.AI-A’raf (7) 178 )
TAFSIR NYA :
Allah Aza Wajalla berfirman bahwa barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya; dan barang siapa yang disesatkan oleh-Nya, maka sesungguhnya dia telah merugi, kecewa, dan sesat tanpa dapat dielakkan lagi. Karena sesungguhnya sesuatu yang dikehendaki oleh Allah pasti terjadi, dan sesuatu yang tidak dikehendakiNya pasti tidak akan terjadi. Karena itulah di dalam hadis Ibnu Mas'ud radhiyallahu ‘ anhu disebutkan dalam muqadimah Rasululullah shallallahu ‘ alaihi wasallam ,
Sesungguhnya segala puji bagi Allah. ("إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِِ )
Kami memuji, memohon pertolongan, ( نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ )
memohon hidayah, ( وَنَسْتَهْدِيهِ )
dan memohon ampun hanya kepada-Nya. ( وَنَسْتَغْفِرُهُ )
Dan Kami berlindung kepada Allah ( وَنُعُوذُ بِاللَّهِ )
dari kejahatan hawa nafsu kami ( مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا )
dan keburukan-2 amal perbuatan kami. ( وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا )
Barang siapa yg diberi petunjuk oleh Allah, ( مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ )
tidak ada yg dapat menyesatkannya ( فَلَا مُضِلَّ لَهُ )
dan barang siapa disesatkan oleh Allah, ( وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ )
tidak ada yg dapat memberikan petunjuk kepadanya ( فَلَا هَادِيَ لَهُ )
Dan saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah semata,
tiada sekutu bagi-Nya. ( وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ )
Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba
dan RasulNya. ( وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ )
( HR Ahmad , Dalam Tafsir Ibni Katsir )
Dan Ayat Allah Aza Waajalla berfirman
Maka sesungguhnya Allah ( فَإِنَّ اللَّهَ )
menyesatkan siapa yg dikehendaki-Nya ( يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ )
dan menunjuki siapa yg dikehendaki-Nya. ( وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ )
Maksudnya dengan kekuasaan-Nya, maka terjadilah apa yang dikehendaki-Nya.
maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan
terhadap mereka. ( فَلا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ )
Maksudnya, janganlah kamu merasa kecewa dengan hal tersebut, karena sesungguhnya Allah Mahabijaksana dalam menentukan takdir-Nya. Sesungguhnya Allah menyesatkan orang yang sesat dan memberi petunjuk orang yang mendapat petunjuk hanyalah karena pengetahuanNya yang sempurna dan hujah-Nya yang tiada taranya. Karena itulah disebutkan dalam firman berikutnya:
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yg mereka perbuat. ( إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَصْنَعُونَ )
(Qs Fathir (35) : 8)
Ayat diatas ditafsirkan dengan hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam
Ibnu Abu Hatim sehubungan dgn makna ayat ini mengatakan, ( قَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ عِنْدَ هَذِهِ الْآيَةِ )
telah menceritakan kepada kami ayahku, ( حَدَّثَنَا أَبِي )
telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Auf Al-Himsi, ( حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَوْفٍ الحِمْصي )
telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Kasir, ( حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِير )
dari Al-Auza'i, ( عَنِ الْأَوْزَاعِيِّ )
dari Yahya ibnu Abu Amr Asy-Syaibani atau Rabi'ah, ( عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي عَمْرٍو السَّيباني أَوْ: رَبِيعَةَ )
dari Abdullah ibnu Ad-Dailami ( عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الدَّيْلَمِيِّ )
yg mengatakan bahwa ia datang kepada Abdullah ibnu Amr ( قَالَ: أَتَيْتُ عبد الله بن عمرو )
yg saat itu sedang berada di sebuah kebun di Taif yg dikenal dengan --
nama Al-Waht. (وهو في حائط بِالطَّائِفِ يُقَالُ لَه ُ: الْوَهْطُ )
Lalu Abdullah ibnu Amr berkata, ( قَالَ )
bahwa ia pernah mendengar Rasulullah bersabda ( سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ )
Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk-Nya dlm kegelapan, ( إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ خَلْقَهُ فِي ظُلْمَةٍ )
kemudian Dia melemparkan sebagian dri cahaya-Nya kpd mereka, ( ثُمَّ أَلْقَى عَلَيْهِمْ مِنْ نُورِهِ )
maka barang siapa yg terkena cahaya-Nya pada hari itu, ( فَمَنْ أَصَابَهُ مِنْ نُورِهِ يَوْمَئِذٍ )
berarti dia mendapat petunjuk. ( فَقَدِ اهْتَدَى )
Dan barang siapa yg luput dari cahaya-Nya berarti ia akan sesat. ( وَمَنْ أَخْطَأَهُ مِنْهُ ضَلَّ )
Karena itulah aku hanya dapat mengatakan, ( فَلِذَلِكَ أَقُولُ )
Keringlah pena u/ mencatat apa yg diketahui oleh Allah (جَفَّ الْقَلَمُ عَلَى مَا عَلِمَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ )
Kemudian Ibnu Abu Hatim mengatakan didalam riwayat lain ;
Dari Zaid Abu Aufa yg mengatakan bahwa di suatu hari Rasulullah keluar menemui kami (para sahabat), ( عَنْ زَيْدِ بْنِ أَبِي أَوْفَى قَالَ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ )
lalu beliau bersabda ( فَقَالَ )
Segala puji bagi Allah yang memberi petunjuk (الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي يَهْدِي )
dari kesesatan ( مِنَ الضَّلَالَةِ )
dan menghindarkan kesesatan ( وَيُلْبِسُ الضَّلَالَةَ )
dari orang yang disukai-Nya. ( عَلَى مَنْ أَحَبَّ )
(Hadis ini garib sekali ( kesendirianya ).
Allah Aza Wajalla juga berfirman ;
Dan kalau Kami menghendaki, ( وَلَوْ شِئْنَا )
niscaya Kami akan berikan ( لآتَيْنَا )
kepada tiap-2 jiwa petunjuk (bagi)nya ( كُلَّ نَفْسٍ هُدَاهَا )
(Qs As-Sajdah ( 32 ) : 13)
Ayat diatas tafsirkan dengan Qs Yunus: 99
Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, ( وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ )
tentulah beriman semua orang ( لآمَنَ مَنْ )
yg di muka bumi seluruhnya. ( فِي الأرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا)
Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia ( ٍ وَمَا كَانَ لِنَفْس )
supaya mereka menjadi orang-2 yg beriman semuanya? ( أَنْ تُؤْمِنَ )
Dan tidak ada seorang pun akan beriman kec dgn izin Allah ( إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ )
dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-2 yg --
tidak mempergunakan akalnya? ( وَيَجْعَلُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ )
(Qs Yunus(10) : 99 )
Maksudnya : Hai Nabi Muhammad Shallallahu ‘ alaihi wassalam, niscaya Dia ( Allah ) mengizinkan seluruh penduduk bumi untuk beriman kepada apa yang disampaikan olehmu kepada mereka, lalu mereka beriman semuanya. Akan tetapi, hanya Allah-lah yang mengetahui hikmah dalam semua apa yang dilakukan-Nya. (Tafsir Ibnu Katsir)
Semakna dengan ayat lain Allah Aza Wajalla berfirman :
Jikalau Tuhanmu menghendaki, ( وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ )
tentu Dia( Allah ) menjadikan manusia umat yg (1), (لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً )
tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, ( وَلا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ )
kecuali orang-2 yg diberi rahmat oleh Robbmu ( إِلا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ )
dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. ( وَلِذَلِكَ خَلَقَهُمْ )
Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan ( وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ )
sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahanam ( لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ )
dgn jin dan manusia (yg durhaka) semuanya. ( مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ )
(Qs Hud (11) : 118-119)
Kemudian Al -Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan dengan banyak ayat dibawah ini , Allah Aza Wajalla berfirman :
Maka tidakkah orang-2 yg beriman itu ( أَفَلَمْ يَيْأَسِ الَّذِينَ آمَنُوا )
mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki --
(semua manusia beriman), ( أَنْ لَوْ يَشَاءُ اللَّهُ )
tentu Allah memberi petunjuk kpd manusia --
semuanya. ( لَهَدَى النَّاسَ جَمِيعًا )
(Qs Ar-Ra'd(13): 31)
Maksudnya : manusia dipaksa untuk beriman tidak bisa dan tidak ada hak bagimu melakukan hal itu, dan hal itu bukanlah diserahkan kepadamu melainkan hanya kepada Allah Aza Wajalla ( Tafsir Ibnu Katsir )
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk ( لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ )
tetapi Allah-lah yg memberi petunjuk (memberi taufik) ( وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي )
siapa yang dikehendaki-Nya. ( مَنْ يَشَاءُ )
(Qs Al-Baqarah: 272)
Boleh jadi kamu (Muhammad) membinasakan dirimu, ( لَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَفْسَكَ )
karena mereka tidak beriman. ( أَلا يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ )
(Qs Asy-Syu'ara (42): 3)
karena sesungguhnya tugasmu ( فَإِنَّمَا عَلَيْكَ )
hanya menyampaikan saja, ( الْبَلاغُ )
sedangkan Kamilah yg menghisab amalan mereka.( وَعَلَيْنَا الْحِسَابُ )
(Qs Ar-Ra'd (13) : 40)
Maka berilah peringatan,( فَذَكِّرْ)
karena sesungguhnya kamu ( إِنَّمَا أَنْتَ )
hanyalah org yg memberi peringatan, ( مُذَكِّرٌ )
kamu bukanlah org yg berkuasa atas mereka.( لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصيْطِرٍ )
(Qs Al-Gasyiyah( 88):21-22)
KESIMPULAN :
Dan masih banyak ayat-ayat lainnya yang menunjukkan bahwa Allah Aza Wajalla Maha Memperbuat segala apa yang dikehendaki-Nya, Yang menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya, Yang menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya, disebabkan pengetahuan, hikmah, dan keadilan-Nya.
Maka sudah sepantasnya orang yang beriman mempergunakan akalnya untuk memikirkan hujah-hujah dan dalil-dalil Allah. Allah Maha Adil dalam melakukan hal tersebut, yaitu dalam memberi petunjuk kepada orang yang ditunjuki-Nya dan menyesatkan orang yang disesatkan-Nya.(Tafsir Ibnu Katsir)
Ibrahnya adalah semakin sadar kita mahalnya sebuah hidayah Allah Aza Waajalla.
Ya Allah berilah Hidayah kepada hati ini untuk selalu patuh mengikuti syariat-Mu.Aamiin
Semoga ada manfaatnya .
Refrensi :
- Buku Tarbiyatul Abna karya Syaikh Mustofa Al Adawi.
- Tafsir Ibnu Katsir
- Ensiklopedi hadits..
- Dll.
Wallahu a’lam
Bersambung ....
Mahalnya Sebuah Hidayah ke 5
Hanya Allah Satu-satunya Pemberi Hidayah
http:// Abuafka.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar