Kamis, 03 Agustus 2017

Marhaban Ya Syahru Dzulhijjah (ﻣَﺮْﺣَﺒَﺎً ﻳَﺎ ﺷَﻬْﺮَ َﺫُﻭ ﺍﻟﺤَﺠَّﺔِ ) ( Ke 1 )

Bismillah

Jum'at 12 Dzulqo’dah 1438 H / 3 Agustus 2017

Tarhib Syahru Dzulhijjah
Allah Aza Wajalla berfirman :
Demi fajar, ( ﻭَ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ )
dan demi malam yg sepuluh.( ﻭَﻟَﻴَﺎﻝٍ ﻋَﺸْﺮٍ )
(QS. Al Fajr ( 89) 1 – 2)

TAFSIR :
~Demi fajar, ( ﻭَ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ ) Allah Aza Wajalla bersumpah dengan waktu subuh / fajar Al-Fajr merupakan suatu hal yang telah dimaklumi, menurut Ali, Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujaliid, dan As-Saddi. ( Tafsir Ibnu Khasir )

~ dan demi malam yang sepuluh.( ﻭَﻟَﻴَﺎﻝٍ ﻋَﺸْﺮٍ ) ayat ini dijelaskan sebagai berikut :
Imam Ahmad mengatakan, ( قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ )
telah menceritakan kepada kami Zaid ibnul Habbab, ( حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ )
telah menceritakan kepada kami Iyasy ibnu Uqbah (  حَدَّثَنَا عَيَّاش بْنُ عُقْبَةَ )
telah menceritakan kepadaku Khair ibnu Na'im, ( حَدَّثَنِي خَير بْنُ نُعَي )
dari Abuz Zubair.  (  عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ  )
dari Jabir ( عَنْ جَابِرٍ  )
dari Nabi bersabda ( عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَال )
Sesungguhnya malam yg 10 itu adalah ( إِنَّ الْعَشْرَ  )
malam yg 10 bulan Zul Hijjah, ( عَشْرُ الْأَضْحَى )
dan al-watr (ganjil) adalah hari 'Arafah, ( وَالْوَتْرُ يَوْمُ عَرَفَةَ )
sedangkan asy-syaf'u (genap) adh Hari Raya Kurban ( وَالشَّفْعُ يَوْمُ النَّحْرِ )
( Tafsir Ibnu Khasir )

Ibn Rajab menjelaskan, ( ﻭَﻟَﻴَﺎﻝٍ ﻋَﺸْﺮٍ ) adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Inilah tafsir yang benar dan tafsir yang dipilih mayoritas ahli tafsir dari kalangan sahabat dan ulama setelahnya. Dan tafsir inilah yang sesuai dengan riwayat dari Ibn Abbas radliallahu ‘anhuma..(Lathaiful Ma’arif, hal. 469)

Allah bersumpah dengan menyebut sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, hal ini menunjukkan keutamaan sepuluh hari tersebut. Karena semua makhluk yang Allah jadikan sebagai sumpah, adalah makhluk istimewa, yang menjadi bukti kebesaran dan keagungan Allah.

Kemulian bulan Dzulhijjah Allah setarakan dengan bulan Ramadhan dalam sebuah hadits dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ,
Ada 2 bulan pahala amalnya tidak akan berkurang.( ﺷَﻬْﺮَﺍﻥِ ﻻَ ﻳَﻨْﻘُﺼَﺎﻥِ )
Keduanya dua bulan hari raya (  ﺷَﻬْﺮَﺍ ﻋِﻴﺪٍ )
bulan Ramadlan dan bulan Dzulhijjah.(  ﺭَﻣَﻀَﺎﻥُ، ﻭَﺫُﻭ ﺍﻟﺤَﺠَّﺔِ )
(HR. Bukhari 1912 dan Muslim 1089).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggandengkan bulan Dzulhijjah dengan Ramadhan Sebagai motivasi beliau menyebutkan bahwa pahala amal di dua bulan ini tidak berkurang. Waktu yang paling mulia ketika Dzulhijjah adalah 10 hari pertama.

Imam Ahmad, rahimahullah, ( ﻭﺭﻭﻯ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ )
meriwayatkan dari Umar Radhiyallahu ‘anhuma, ( ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ )
bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ( ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ )
Tidak ada hari yang paling agung ( ﻣﺎ ﻣﻦ ﺃﻳﺎﻡ ﺃﻋﻈﻢ )
dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan ( ﻭﻻ ﺍﺣﺐ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻌﻤﻞ )
di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini.(  ﻓﻴﻬﻦ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﻳﺎﻡ ﺍﻟﻌﺸﺮ )
Maka perbanyaklah pd saat itu tahlil, takbir dan tahmid. ( ﻓﺄﻛﺜﺮﻭﺍ ﻓﻴﻬﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﻬﻠﻴﻞ ﻭﺍﻟﺘﻜﺒﻴﺮ ﻭﺍﻟﺘﺤﻤﻴﺪ)
( HR.Ibnu Hiban  ﻭﺭﻭﻯ ﺍﺑﻦ ﺣﺒﺎﻥ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺤﻪ )

Dalam riwayat lain  ( ﻋﻦ ﺟﺎﺑﺮ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ )
Seafdal- 2 hari yaitu hari 'Arafah ( ﺃﻓﻀﻞ ﺍﻷﻳﺎﻡ ﻳﻮﻡ ﻋﺮﻓﺔ )
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Tidak ada amalan yang lebih suci di sisi Allah dan tidak ada yang lebih besar pahalanya dari pada kebaikan yang dia kerjakan pada sepuluh hari al-Adha. (HR. Ad-Daruquthni, dan dihasankan oleh al-Albani)

Al-Hafidz Ibn Rajab juga mengatakan, Hadis ini menunjukkan bahwa beramal pada sepuluh hari bulan Dzulhijjah lebih dicintai di sisi Allah dari pada beramal pada hari-hari yang lain, tanpa pengecualian. Sementara jika suatu amal itu lebih dicintai Allah, artinya amal itu lebih utama di sisiNya. (Lathaiful Ma’arif, hal. 456).
Karena itulah, amalan yang dilakukan selama 10 hari pertama Dzulhijjah menjadi amal yang sangat dicintai Allah. Melebihi amal soleh yang dilakukan di luar bulan-bulan yang lain

Dari Ibn Abbas radhiallahu ‘anhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Tidak ada hari dimana suatu amal salih (  ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﻳَّﺎﻡٍ ﺍﻟْﻌَﻤَﻞُ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺢُ  )
lebih dicintai Allah  (  ﻓِﻴﻬَﺎ ﺃَﺣَﺐُّ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ  )
melebihi amal salih yg dilakukan ( ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﻳَّﺎﻡٍ ﺍﻟْﻌَﻤَﻞُ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺢُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺃَﺣَﺐُّ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ )
di sepuluh hari ini  (  ﻣِﻦْ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻷَﻳَّﺎﻡِ )
(sepuluh hari pertama Dzulhijjah). ( ﻳَﻌْﻨِﻰ ﺃَﻳَّﺎﻡَ ﺍﻟْﻌَﺸْﺮِ  )
Para sahabat bertanya, ( ﻗَﺎﻟُﻮﺍ )
Wahai Rasulullah,  ( ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ )
termasuk lebih utama dari jihad fi sabilillah? ( ﻭَﻻَ ﺍﻟْﺠِﻬَﺎﺩُ ﻓِﻰ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠَّﻪِ  )
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ( ﻗَﺎﻝَ )
Termasuk lebih utama dibanding jihad fi sabilillah. ( ﻭَﻻَ ﺍﻟْﺠِﻬَﺎﺩُ ﻓِﻰ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠَّﻪِ )
Kec org yg keluar dgn jiwa dan hartanya (ke medan jihad), ( ﺇِﻻَّ ﺭَﺟُﻞٌ ﺧَﺮَﺝَ ﺑِﻨَﻔْﺴِﻪِ ﻭَﻣَﺎﻟِﻪِ )
dan tidak ada 1 pun yg kembali (mati dan hartanya diambil musuh).( ﻓَﻠَﻢْ ﻳَﺮْﺟِﻊْ ﻣِﻦْ ﺫَﻟِﻚَ ﺑِﺸَﻰْﺀٍ)
(HR. Ahmad 1968, Bukhari 969, dan Turmudzi 757).

Bahkan jadi tarhib buat kita, diceritakan oleh Al Mundziri dalam At Targhib wa At Tarhib (2/150) bahwa Sa’id bin Jubair (Murid senior Ibn Abbas), ketika memasuki tanggal satu Dzulhijjah, beliau sangat bersungguh-sungguh dalam beribadah, sampai hampir tidak mampu melakukannya.

Saudaraku mari kita jadikan kesempatan 10 hari pertama sebagai ladang untuk mendulang jutaan pahala dan sebagai motivasi hidup kita untuk bersemangat menyambut bulan haram ini dengan diawali niat ikhlas ke pada Allah Aza Wajalla dan mudah-mudahan Allah izinkan kita sampai dibulan mulia ini beramal diatasnya.

Bersambung Ke
Amalan -amalan Syahru Dzulhijjah

Wallahuta'allam
http:// Abuafka.blogspot.com

1 komentar: