Rabu, 20 Juli 2022

Khutbah Idhul Adha Jalan kebahagian

KHUTBAH PERTAMA

JALAN KEBAHAGIAAN

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ،
أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّـهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّـهَ كَانَ  عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

اَللهُ أَكْبَرُ ,  اَللهُ أَكْبَرُ , لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ ،اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ.

Ummatal Islam, sidang idhul Adha yg berbahagia.

Al -hamdulillahi dipagi hari ini kita berkumpul di tanah lapang يَخْرُجُ يَوْمَ الأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى  diantara salah satu sunnah Nabi yang terlupakan shalat 'id dilapangan
untuk merayakan hari yg agung Yaum al-nahr يوم النحر & kita disyariatkan untuk perbanyak
فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ

اَللهُ أَكْبَرُ ,  اَللهُ أَكْبَرُ , لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ.

Ummatal Islam, Judul khutbah kita yakni Jalan kebahagian.

Allah ta'alla berfirman فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan)kefasikan dan ketakwaannya.
(Qs Asy-Syams 8)

Kata ulama dalam memilih parameter kebahagiaan dan kesuksesan, manusia terbagi pada dua golongan. 

Golongan pertama
menggunakan materi sebagai ukuran kebahagian

Golongan kedua 
menjadikan ketakwaan sebagai tolok ukur kebahagiaan.

اَللهُ أَكْبَرُ ,  اَللهُ أَكْبَرُ , لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ.

Ummatal Islam
Kebanyakan manusia baik muslim ataupun kufar jika ditanya mereka akan sepakat, yg dicari dari kehidupan ini adalah satu kata yakni KEBAHAGIAN.

Lalu siapakah golongan pertama itu Ummatal Islam??
✓ Kebanyakan manusia ingin mencapai suatu kebahagiaan,dengan jalan yg keliru seperti membudidayakan kesyrikan yang diangap tradisi yang wajib diuri- uri seakan-akan mencintai tandingan-tandingan Allah seperti mencintai Allah Azza wajalla.
Contohnya mengantungkan nasibnya dengan 
Tathayyur,Tamimah, Tiwalah, jampi-jampi/Mantra,
perdukunan dll.
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّـهِ أَندَادًا 
Dan diantara manusia ada yang mengambil selain Allah sebagai tandingan-tandingan
يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّـهِ ۖ 
mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti mencintai Allah.

Ummatal Islam sesungguhnya pelaku syirik tidak akan pernah  bahagia fidunya wal akhirah kecuali taubatan nasuha sebelum datangnya ajal.

أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ 
Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu 
وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. (QS. Az Zumar: 65).

اَللهُ أَكْبَرُ ,  اَللهُ أَكْبَرُ , لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ  وَللهِ اْلحَمْدُ.

Ummatal Islam
✓Dan kebanyakan manusia ingin mendapatkan kebahagiaan namun jalannya menyelisihi sunah-sunah Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.

Dengan mengamalkan suatu ibadah yg menyelisihi sunnah- sunnah Nabi muhammad sallahuaalihi wallam dan pemahaman para generasi terbaik ummat ini.
لَيْسَ مِنْ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى الَجنَّةِ إِلاَّ قَدْ أَمَرْتُكُمْ بِهِ،
Tidaklah ada sesuatu amalanpun yang mendekatkan kepada syurga kecuali telah kuterangkan kepada kalian.
وَلَا عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى النَّارِ إِلاَّ قَدْ نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ
& tidak ada sesuatu amalanpun yang menjauhkan ke neraka kecuali telah kuterangkan kepada kalian.
(HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)

✓Dan kebanyakan manusia menganggap bahwa orentasi kebahagian hanya dengan harta benda.

namun kebanyakan manusia tidak mendapatkan kebahagiaan dengan banyaknya harta. Bahkan harta yg mereka bangakan menjadi penghalang dirinya dg ketaatan kepada Allah Ta'alla dg cara istidraj, Allah mudahkan jalan kemaksiatan yang dihiasi dengan keindahan Hubbuddunya ra’su kulli khathi’ah (cinta dunia adalah biang semua kesalahan).  
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ
Sesungguhnya harta dan anakmu adalah ujian.
(Qs Taghabun ayat 15 )
إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً 
Sesungguhnya setiap umat memiliki ujian, 
وَفِتْنَةُ أُمَّتِى الْمَالُ
dan ujian umatku adalah harta.(HR.Tirmidzi, no. 2336).

✓ Dan kebanyakan manusia tidak mendapatkan kebahagiaan dengan pasangan hidup ( istri /suami,) dengan orangtuanya, anaknya, cucunya,keluarganya, bahkan aset, perdagangan & rumah idaman.

Kenapa demikan Ummatal Islam?
karena mereka lebih mencintai & memprioritaskan 8 penghalang kebahagian diatas dibanding 3 dibawah
اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَجِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ
8 diatas lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya,
فَتَرَبَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖۗ
tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya. ( Qs Taubah 24 ).

Ummatal Islam, sidang idhul Adha yg berbahagia.
Fakta membuktikan

✓Dan betapa banyak orang ingin mencapai kebahagiaan, tapi tidak juga mendapatkannya namun sebaliknya yg terjadi,
يَجْعَلْ صَدْرَهٗ ضَيِّقًا حَرَجًا
Dia jadikan dadanya sempit dan sesak,  
كَاَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى السَّمَاۤءِۗ 
seakan2 dia (sedang) mendaki ke langit. (Qs Al-An'am: 125)

Nauzubillah.

Jadi apa yang keliru Ummatal Islam ?

Penyebabnya adalah orang-orang tersebut tidak mencari kebahagiaan di atas jalan yang Allah Ta'alla  gariskan. Sejatinya. kebahagiaan itu milik Allah, oleh karena itu hanya Allah semata yang dapat memberi kita kebahagiaan.
أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tentram.(Q.S Ar-Ra’du:28)

Ummatal Islam
✓ Kebahagiaan bukan diukur dengan kekayaan. Sebab jika kebahagiaan diukur dengan kekayaan harta benda semata, tentunya Qarun lebih bahagia dari pada Nabi Musa ‘alaihissalam. 

Tapi faktanya tidak, bahkan Qorun Allah tengelamkan diri dan hartanya, 
فَخَسَفْنَا بِهٖ وَبِدَارِهِ الْاَرْضَ ۗ
Maka Kami benamkan Karun bersama rumahnya ke dalam bumi. 

Ummatal Islam Qorun berlebihan dalam mencintai hartanya
وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا
Dan kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan. ( Qs-Fajr/89:20 )

Ummatal Islam
✓Kebahagiaan tidak juga diukur dengan status sosial dan jabatan. Sebab jika kebahagiaan diukur dengan status sosial dan jabatan, tentu Namrud jauh lebih bahagia ketimbang Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.

Karena kebahagiaan yang sebenarnya adalah milik Allah dan kebahagiaan yang hakiki itu hanya Allah berikan kepada orang-orang yang kembali kepada-Nya.
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا
Dan barang siapa yang beramal saleh
مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ
baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman  
فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ
maka pasti akan kami berikan kepadanya kehidupan yang bahagia.
وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
 (QS. An-Nahl: 97)

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ 

KHUTBAH KEDUA

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ

Ummatal Islam Inilah dia  golongan ke dua yang dijanjikan kebahagian oleh Allah Azawajjala karena menjadikan tolak ukur kebahagian dengan ketaqwaan, iman & amal soleh.

✓ Ini dia Habil bin Nabi Adam 'alahi salam Lebih memilih jalan ketaqwaan, yakni jalan kebahagian dg cara mengorbankan hewan terbaiknya dibanding memilih menupuk- numpuk hartanya.
قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلۡمُتَّقِينَ  
Berkata Habil, Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari org yg bertakwa.
(QS. Al-Ma’idah [5]: 27)

✓ Kemudian ini dia pengorbanan Nabi Ibrahim 'alalihi sallam menyembelih anaknya Ismail karena perintah Allah Aza wajalla, & hingga saat ini menjadi tonggak disyari’atkannya ibadah qurban.

إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ
Wahai anakku, aku melihat dalam mimpiku bahwa aku menyembelih engkau, bagaimana pendapatmu, nak?  (QS. Ash-Shaffat[37]: 102).

kemudian Nabi Ismail berkata:
يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ 
Wahai ayahku, lakukan saja apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu.
سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّـهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Engkau akan mendapati aku insyaAllah termasuk orang-orang yang sabar.
(QS. Ash-Shaffat[37]: 102)

✓ Ini dia Shuhaib bin Sinan Ar-Rumiy Abu Yahya, ( Si ahli panah) salah satu sahabat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam yang diabadikan dalam Al-Qur'an yg mengorbankan jiwa dan hartanya dijalan Allah,
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَشْرِى نَفْسَهُ ٱبْتِغَآءَ مَرْضَاتِ ٱللَّهِ ۗ
& di antara manusia ada org yg mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah
وَٱللَّهُ رَءُوفٌۢ بِٱلْعِبَادِ
dan Allah Maha Penyantun kepada hamba2Nya.
(Qs Al-Baqarah : 207)

Berkatalah Al-Hafidz Ibnu Katsir didalam tafsirnya
عَنْ صُهَيْبٍ قَالَ
Suhaib yang menceritakan:
لَمَّا أردتُ الْهِجْرَةَ مِنْ مَكَّةَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 
Ketika aku hendak hijrah dari Mekah kepada Nabi (di Madinah),
قَالَتْ لِي قُرَيْشٌ
maka orang-orang Quraisy berkata kepadaku,
يَا صهيبُ، قَدمتَ إِلَيْنَا وَلَا مَالَ لك،
Hai Suhaib, kamu datang kepada kami pada mulanya tanpa harta, 
وَتَخْرُجُ أَنْتَ وَمَالُكَ!
sedangkan sekarang kamu hendak keluar meninggalkan kami dengan harta bendamu.

وَاللَّهِ لَا يَكُونُ ذَلِكَ أَبَدًا.
Demi Allah, hal tersebut tidak boleh terjadi selamanya.
فَقُلْتُ لَهُمْ
Maka kukatakan kepada mereka, 
أَرَأَيْتُمْ إِنْ دَفَعْتُ إِلَيْكُمْ مَالِي 
Bagaimanakah menurut kalian jika aku berikan kepada kalian semua hartaku,
تُخَلُّون عَنِّي؟
lalu kalian membiarkan aku pergi.?
Mereka menjawab, Ya, kami setuju.  قَالُوا: نَعَمْ
فدفعتُ إِلَيْهِمْ مَالِي
Maka kuserahkan hartaku kepada mereka,
فخلَّوا عَنِّي
dan mereka membiarkan aku pergi.
فَخَرَجْتُ حَتَّى قدمتُ الْمَدِينَةَ.
Lalu aku berangkat hingga sampai di Madinah. 
فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 
Ketika beliau ini sampai kepada Nabi 
فَقَالَ
maka beliau bersabda,  
رَبِحَ الْبَيْعُ صُهَيْبُ،  الْبَيْعُ صُهَيْبُ
Suhaib telah beruntung dalam perniagaannya.
(sebanyak 2 kali.)

Ummatal Islam, ibadah Udhiyah adalah bukti dari pengorbanan seorang hamba.Maka buktikanlah cintamu dengan berkurban!

✓Inti dari ini semua adalah letak kebahagiaan bukanlah dengan memiliki istana yang megah, mobil yang mewah, harta yang melimpah & jabatan. Namun letak kebahagiaan adalah di dalam hati.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، 
Yang namanya kaya (ghina’) bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia).
وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
Namun yang namanya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup. (HR. Bukhari dan Muslim)

إِنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وصلى الله على نبينا محمد واله وصحبه وسلم

Rabu, 22 Juni 2022

JALAN KEBAHAGIAAN


KHUTBAH PERTAMA

JALAN KEBAHAGIAAN

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ،

أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

وقال تعالى، يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّـهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّـهَ كَانَ  عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

اَللهُ أَكْبَرُ ,  اَللهُ أَكْبَرُ , لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ ،
اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ.

Ummatal Islam, sidang idhul Adha yg berbahagia.

Di pagi hari ini kita berkumpul di tanah lapang 
يَخْرُجُ يَوْمَ الأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى

untuk merayakan hari idul adha hari yg agung Yaum al-nahr يوم النحر  yakni, kita disyariatkan untuk perbanyak
فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ

اَللهُ أَكْبَرُ ,  اَللهُ أَكْبَرُ , لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ.
Ummatal Islam, sidang idhul Adha yg berbahagia.
judul khutbah kita Jalan kebahagian.

Allah ta'alla berfirman 
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan)kefasikan dan ketakwaannya.
(Qs Asy-Syams 8)

Dalam memilih parameter kebahagiaan dan kesuksesan, manusia terbagi pada dua golongan. 

Golongan pertama
menggunakan materi sebagai ukuran kebahagian

Golongan kedua 
menjadikan ketakwaan sebagai tolok ukur kebahagiaan.

اَللهُ أَكْبَرُ ,  اَللهُ أَكْبَرُ , لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ.
Ummatal Islam

Kebanyakan manusia baik muslim ataupun kufar jika ditanya mereka sepakat, yg dicari dari kehidupan ini adalah satu kata yakni KEBAHAGIAN.

Lalu siapakah golongan pertama itu Ummatal Islam??

✓ Kebanyakan manusia ingin mencapai suatu kebahagiaan, dengan cara jalan yg keliru seperti melakukan kesyrikan. Diantaranya mencintai tandingan2 Allah seperti mencintai Allah Azza wajalla

Contohnya mengantungkan nasibnya dengan jimat, zodiak, perdukunan dll.

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّـهِ أَندَادًا 
Dan diantara manusia ada yang mengambil selain Allah sebagai tandingan2, 
يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّـهِ ۖ 
mereka mencintai tandingan2 tersebut seperti mencintai Allah.

اَللهُ أَكْبَرُ ,  اَللهُ أَكْبَرُ , لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ  وَللهِ اْلحَمْدُ.

Ummatal Islam

✓Dan kebanyakan manusia ingin mendapatkan kebahagiaan tapi dengan cara menyelisihi sunah-sunah Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.

Dengan mengamalkan suatu ibadah yg menyelisihi sunnah- sunnah Nabi muhammad sallahuaalihi wallam dan pemahaman para generasi terbaik ummat ini.

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

لَيْسَ مِنْ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى الَجنَّةِ إِلاَّ قَدْ أَمَرْتُكُمْ بِهِ،
Tidaklah ada sesuatu amalanpun yang mendekatkan kepada syurga kecuali telah kuterangkan kepada kalian.

وَلَا عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى النَّارِ إِلاَّ قَدْ نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ
& menjauhkan dari an-nar kecuali telah kuterangkan kepada kalian.
(HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)

✓Dan kebanyakan manusia menganggap bahwa orentasi kebahagian hanya dengan harta benda.

namun kebanyakan manusia tidak mendapatkan kebahagiaan dengan banyaknya harta. Bahkan harta yg mereka bangakan menjadi penghalang dirinya dg ketaatan kepada Allah Ta'alla dg cara istidraj, Allah mudahkan jalan kemaksiatan yang dihiasi dengan keindahan Hubbuddunya ra’su kulli khathi’ah (cinta dunia adalah biang semua kesalahan).  

إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ
Sesungguhnya harta dan anakmu adalah ujian.
(Qs Taghabun ayat 15 )

إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً 
Sesungguhnya setiap umat memiliki ujian, 
وَفِتْنَةُ أُمَّتِى الْمَالُ
dan ujian umatku adalah harta (HR.Tirmidzi, no. 2336).

✓ Dan kebanyakan manusia tidak mendapatkan kebahagiaan dengan pasangan hidup ( istri /suami,) dengan anaknya , cucunya, bahkan dengan orangtuanya, keluarga, aset, perdagangan & rumah idaman.

Kenapa demikan Ummatal Islam?
karena mereka lebih mencintai & memprioritaskan 8 penghalang kebahagian diatas dibanding 3 dibawah
اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَجِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ
8 diatas lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya,

فَتَرَبَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖۗ
tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.
( Qs Taubah 24 ).

Ummatal Islam, sidang idhul Adha yg berbahagia.

Fakta membuktikan

✓Dan betapa banyak orang ingin mencapai kebahagiaan, tapi tidak juga mendapatkannya namun sebaliknya yg terjadi,

يَجْعَلْ صَدْرَهٗ ضَيِّقًا حَرَجًا
Dia jadikan dadanya sempit dan sesak,  
كَاَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى السَّمَاۤءِۗ 
seakan2 dia (sedang) mendaki ke langit. (Qs Al-An'am: 125)

Nauzubillah.
أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم


KHUTBAH KEDUA

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ

Ummatal Islam, Sidang 'idd yg berbahagia.

Jadi apa yang keliru?
Penyebabnya adalah orang-orang tersebut tidak mencari kebahagiaan di atas jalan yang Allah Ta'alla  gariskan. Sejatinya. kebahagiaan itu milik Allah, oleh karena itu hanya Allah semata yang dapat memberi kita kebahagiaan.

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tentram.(Q.S Ar-Ra’du:28)

Ummatal Islam
✓ Kebahagiaan bukan diukur dengan kekayaan. Sebab jika kebahagiaan diukur dengan kekayaan harta benda semata, tentunya Qarun lebih bahagia dari pada Nabi Musa ‘alaihissalam. 

Tapi faktanya tidak, bahkan Qorun Allah tengelamkan diri dan hartanya, 
فَخَسَفْنَا بِهٖ وَبِدَارِهِ الْاَرْضَ ۗ
Maka Kami benamkan dia (Karun) bersama rumahnya ke dalam bumi. 

Ummatal Islam Qorun berlebihan dalam mencintai harganya
وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا
Dan kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan. [al-Fajr/89:20]

Ummatal Islam
✓Kebahagiaan tidak juga diukur dengan status sosial dan jabatan. Sebab jika kebahagiaan diukur dengan status sosial dan jabatan, tentu Namrud jauh lebih bahagia ketimbang Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.

Karena kebahagiaan yang sebenarnya adalah milik Allah dan kebahagiaan yang hakiki itu hanya Allah berikan kepada orang-orang yang kembali kepada-Nya.
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا
Dan barang siapa yang beramal
saleh
 مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ
baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman  
فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ
maka pasti akan kami berikan kepadanya kehidupan yang bahagia. (QS. An-Nahl: 97)

  وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

Ummatal Islam Inilah dia  golongan ke dua yang dijanjikan kebahagian oleh Allah Azawajjala karena menjadikan tolak ukur kebahagian dengan ketaqwaan, iman & amal soleh.

✓ Ini dia Habil bin Nabi Adam 'alahi salam Lebih memilih jalan ketaqwaan, yakni jalan kebahagian dg cara mengorbankan hewan terbaiknya dibanding memilih menupuk- numpuk hartanya.

قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلۡمُتَّقِينَ  
Berkata Habil, Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari org yg bertakwa.
(QS. Al-   [5]: 27).

✓ Ini dia pengorbanan Nabi Ibrahim 'alalihi sallam menyembelih anaknya Ismail karena perintah Allah Aza wajalla, hingga saat ini menjadi tonggak disyari’atkannya ibadah qurban.

إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ
Wahai anakku, aku melihat dalam mimpiku bahwa aku menyembelih engkau, bagaimana pendapatmu, nak?(QS. Ash-Shaffat[37]: 102)

kemudian Nabi Ismail berkata:
يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ 
Wahai ayahku, lakukan saja apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu.
سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّـهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Engkau akan mendapati aku insyaAllah termasuk orang-orang yang sabar.

(QS. Ash-Shaffat[37]: 102)

✓ Ini dia Shuhaib bin Sinan Ar-Rumiy Abu Yahya, ( Si ahli panah) salah satu sahabat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam yang diabadikan dalam Al-Qur'an yg mengorbankan jiwa dan hartanya dijalan Allah,
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَشْرِى نَفْسَهُ ٱبْتِغَآءَ مَرْضَاتِ ٱللَّهِ ۗ
& di antara manusia ada org yg mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah

وَٱللَّهُ رَءُوفٌۢ بِٱلْعِبَادِ
dan Allah Maha Penyantun kepada hamba2Nya.
(Qs Al-Baqarah : 207)

Berkatalah Al-Hafidz Ibnu Katsir didalam tafsirnya
عَنْ صُهَيْبٍ قَالَ
Suhaib yang menceritakan:

لَمَّا أردتُ الْهِجْرَةَ مِنْ مَكَّةَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 
Ketika aku hendak hijrah dari Mekah kepada Nabi (di Madinah),
قَالَتْ لِي قُرَيْشٌ
maka orang-orang Quraisy berkata kepadaku,

يَا صهيبُ، قَدمتَ إِلَيْنَا وَلَا مَالَ لك،
Hai Suhaib, kamu datang kepada kami pada mulanya tanpa harta, 
وَتَخْرُجُ أَنْتَ وَمَالُكَ!
sedangkan sekarang kamu hendak keluar meninggalkan kami dengan harta bendamu.

وَاللَّهِ لَا يَكُونُ ذَلِكَ أَبَدًا.
Demi Allah, hal tersebut tidak boleh terjadi selamanya.

فَقُلْتُ لَهُمْ
Maka kukatakan kepada mereka, 

أَرَأَيْتُمْ إِنْ دَفَعْتُ إِلَيْكُمْ مَالِي 
Bagaimanakah menurut kalian jika aku berikan kepada kalian semua hartaku,
تُخَلُّون عَنِّي؟
lalu kalian membiarkan aku pergi.?

Mereka menjawab, Ya, kami setuju.  قَالُوا: نَعَمْ
فدفعتُ إِلَيْهِمْ مَالِي
Maka kuserahkan hartaku kepada mereka,
فخلَّوا عَنِّي
dan mereka membiarkan aku pergi.
فَخَرَجْتُ حَتَّى قدمتُ الْمَدِينَةَ.
Lalu aku berangkat hingga sampai di Madinah. 

فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 
Ketika beliau ini sampai kepada Nabi 
فَقَالَ
maka beliau bersabda,  
رَبِحَ الْبَيْعُ صُهَيْبُ،  الْبَيْعُ صُهَيْبُ
Suhaib telah beruntung dalam perniagaannya.
sebanyak 2 kali.

Ummatal Islam, ibadah Udhiyah adalah bukti dari pengorbanan seorang hamba.
Maka buktikanlah cintamu dengan berkurban!

✓Inti dari ini semua adalah letak kebahagiaan bukanlah dengan memiliki istana yang megah, mobil yang mewah, harta yang melimpah & jabatan. Namun letak kebahagiaan adalah di dalam hati.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، 
Yang namanya kaya (ghina’) bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia).
وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
Namun yang namanya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup. (HR. Bukhari dan Muslim )
إِنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

 اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ

 رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 وصلى الله على نبينا محمد واله وصحبه وسلم

Jumat, 04 Februari 2022

Ada apa dengan rojab ke 2 ?

Faidah KENAPA DISEBUT BULAN HARAM (Al-Asyhur al-Hurum)
1. Dinamakan bulan haram karena dua makna.

~ Pertama , pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang          Jahiliyyah pun meyakini demikian.

~ Kedua, pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih  daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan tersebut. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan. (Lihat Zaadul Maysir , tafsir surat At Taubah ayat 36)

2.Bulan Rajab Dalam Pandangan Masyarakat Jahiliyah yaitu masyarakat jahiliyah sangat menghormati bulan Rajab. Ini terlihat dari banyaknya acara peribadatan pada bulan ini. Di antara ritual ibadah mereka di bulan rajab adalah menyembelih binatang, yang disebut ‘Athirah atau Rajabiyah. Mereka persembahkan sembelihannya untuk sesembahan mereka. Mereka juga berpuasa di bulan Rajab, kemudian diakhiri dengan menyembelih ‘Athirah. Masyarakat jahiliyah juga melarang keras adanya peperangan yang terjadi bebepatan di bulan Rajab.

3.Disamping itu, mereka memberikan banyak nama untuk bulan Rajab. Ada yang menyebutkan, bulan ini memililki 14 nama. Di antaranya: Syahrullah, Rajab, Rajab Mudhar, Munshilul Asinnah, Al Asham, dll. Bahkan ada yang menyebutkan, bulan ini memiliki 17 nama. Sedangkan masyarakat memiliki kaidah, bahwa sesuatu yang memiliki banyak nama itu menunjukkan bahwa hal itu adalah sesuatu yang mulia. (Lihat Al-Bida’ Al-hauliyah, Hal. 214)

4. Dulu masyarakat jahiliyah memilih bulan Rajab untuk mendoakan orang yang menzhalimi mereka, dan biasanya doa itu dikabulkan. Hal ini pernah disampaikan kepada Umar bin Khattab, kemudian beliau mengatakan,

إن الله كان يصنع بهم ذلك ليحجز بعضهم عن بعض ، وإن الله جعل الساعة موعدهم ، والساعة أدهى وأمر

Sesungguhnya Allah memperlakukan hal itu kepada  mereka untuk menjauhkan hubungan antara satu suku dengan suku yang lain. Dan Allah jadikan kiamat sebagai hari pembuktian janji untuk mereka. Dan hari kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.” (Lathaif Al-Ma’arif, Hal. 130)

 5.Disebutkan dalam sebuah riwayat, dari Kharsyah bin Al-Hur, bahwa beliau melihat Umar bin Khatab memukuli telapak tangan beberapa orang, sampai mereka letakkan tangannya di wadah, kemudian beliau menyuruh mereka,

كُلُوا، فَإِنَّمَا هُوَ شَهْرٌ كَانَ يُعَظِّمُهُ أَهْلُ الْجَاهِلِيَّةِ

“Makanlah (jangan puasa). Karena dulu, bulan ini diagungkan oleh masyarakat jahiliyah. (HR. Ibn Abi Syaibah 9758 dan sanadnya dishahihkan Al Albani)
*****""


Ada apa dengan bulan Rajab ??

Tema:
Ada apa dengan bulan Rajab

kamis 22 Jumadil akhir 1443 H / 26 Januari 2022.

Tampa kita sadari kita sudah masuk dipenghujung bulan Jumadil akhir,
masya Allah begitu cepatnya waktu sebagaimana disinalir oleh Nabi muhammad 

Setahun bagaikan satu bulan
(ﻓَﺘَﻜُﻮﻥَ ﺍﻟﺴَّﻨَﺔُ ﻛَﺎﻟﺸَّﻬْﺮِ )
sebulan bagaikan sepekan 
( ﻭَﻳَﻜُﻮﻥَ ﺍﻟﺸَّﻬْﺮُ ﻛَﺎﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ )
sepekan bagaikan sehari 
( ﻭَﺗَﻜُﻮﻥَ ﺍﻟْﺠُﻤُﻌَﺔُ ﻛَﺎﻟْﻴَﻮْﻡِ )
sehari bagaikan sejam 
( ﻭَﻳَﻜُﻮﻥَ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡُ ﻛَﺎﻟﺴَّﺎﻋَﺔِ )
dan sejam bagaikan terbakarnya pelepah pohon kurma
( ﻭَﺗَﻜُﻮﻥَ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔُ ﻛَﺎﺣْﺘِﺮَﺍﻕِ ﺍﻟﺴَّﻌَﻔَﺔِ )
( HR Muslim )

ini pertanda cepatnya waktu berlalu hingga tak terasa sudah 22 Jumadil akhir dan akan masuknya bulan Rojab.

Pertanyaaannya ada apa dengan rojab?

bulan Rajab adalah bulan haram yakni bulan mulia 

Sebagaimana Allah Aza Wajalla berfirman
Sesungguhnya bilangan bulan
(  ﺇِﻥَّ ﻋِﺪَّﺓَ ﺍﻟﺸُّﻬُﻮﺭِ    )
disisi Allah ialah dua belas bulan 
(  ﻋِﻨﺪَ ﺍﻟﻠّﻪِ ﺍﺛْﻨَﺎ ﻋَﺸَﺮَ ﺷَﻬْﺮًﺍ  )
dalam ketetapan Allah 
(  ﻓِﻲ ﻛِﺘَﺎﺏِ ﺍﻟﻠّﻪِ  )
di waktu Dia menciptakan langit  (  ﻳَﻮْﻡَ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ   )
dan bumi   (  ﻭَﺍﻷَﺭْﺽَ  )
diantaranya ada empat bulan haram  (  ۚ  ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔٌ ﺣُﺮُﻡ )
Itulah(ketetapan) din yg lurus 
(   ﺫَٰﻟِﻚَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦُ ﺍﻟْﻘَﻴِّﻢُ  )   
Maka janganlah kalian menganiaya diri kalian 
( ﻓَﻼ ﺗَﻈْﻠِﻤُﻮﺍ )
didalamnya (bulan (haram) yg 4 itu ) ( ﻓِﻴﻬِﻦَّ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ  )
(QS At-Taubah: 36).

** Apa itu Rojab?
Tafsir Al-Hafiz, Imaduddin Abul Fida Ismail ibnul Khatib Abu Hafs Umar ibnu Katsir semoga Allah melimpahkan rahmat dan rida-Nya kepada beliau,

Beliau mengartikan Rajab, berasal dari tarjib,  
وَرَجَب مِنْ التَّرْجِيب

artinya menghormat وَهُوَ التَّعْظِيم
dijamakkan dalam bentuk arjab,
وَيُجْمَع عَلَى أَرْجَاب
rajah, dan rajabat. وَرِجَاب وَرُجُبَات 

dari kata Rajjaba – yurajjibu   yang artinya mengagungkan. Bulan ini dinamakan Rajab karena bulan ini diagungkan masyarakat Arab. (keterangan Al Ashma’i, dikutip dari Lathaiful Ma’arif, Hal. 210)

*Apa nama lain dari Rojab?

Nama2 lain bulan Rajab
dalam Umdatul Qori, 26:305 disebutkan bahwa nama lainnya Rojab  suku Mudhar karena, suku Mudhar adalah suku yang paling ta'zim, 

- bulan ini jg memililki 14 nama. Di antaranya : Syahrullah, Rajab, Rajab Mudhar, Munshilul Asinnah, Al Asham, dll. Bahkan ada yang menyebutkan, bulan ini memiliki 17 nama. Sedangkan masyarakat memiliki kaidah, bahwa sesuatu yang memiliki banyak nama itu menunjukkan bahwa hal itu adalah sesuatu yang mulia. (Lihat Al-Bida’ Al-hauliyah, Hal. 214)

* Apa penjelasan ulama tentang  bulan Rojab adalah bulan muharam?

kemudian Al-Hafiz Ibnu khasir mentafsirkan Al-Qur'an At-Taubah ayat 36 dengan mengutip perkataan Imam Ahmad mengatakan, 
قَالَ الْإِمَام أَحْمَد

Menjelaskan makna ayat
( ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔٌ ﺣُﺮُﻡ ) 

ditafsirkan oleh Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam dg sabdanya
Sebagaimana dlm hadits shahih dari Abu Bakroh, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, Setahun berputar sebagaimana keadaannya 
( ﺍﻟﺰَّﻣَﺎﻥُ ﻗَﺪِ ﺍﺳْﺘَﺪَﺍﺭَ ﻛَﻬَﻴْﺌَﺘِﻪِ )
sejak Allah menciptakan langit dan bumi. 
( ﻳَﻮْﻡَ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺴَّﻤَﻮَﺍﺕِ ﻭَﺍﻷَﺭْﺽَ )
Satu tahun itu ada dua belas bulan
 (  ﺍﻟﺴَّﻨَﺔُ ﺍﺛْﻨَﺎ ﻋَﺸَﺮَ ﺷَﻬْﺮًﺍ  )
Di antaranya ada 4 bulan haram/suci 
(  ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔٌ ﺣُﺮُﻡٌ   )
Tiga bulannya berturut-turut yaitu
 (  ﺛَﻼَﺛَﺔٌ ﻣُﺘَﻮَﺍﻟِﻴَﺎﺕ  )
Dzulqo’dah,Dzulhijjah
 ( ﺫُﻭ ﺍﻟْﻘَﻌْﺪَﺓِ ﻭَﺫُﻭ ﺍﻟْﺤِﺠَّﺔ  )
& Muharram  (  ﻭَﺍﻟْﻤُﺤَﺮَّﻡُ  )
(Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor (  ﻭَﺭَﺟَﺐُ ﻣُﻀَﺮَ  )
yg terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban . 
(  ﺍﻟَّﺬِﻯ ﺑَﻴْﻦَ ﺟُﻤَﺎﺩَﻯ ﻭَﺷَﻌْﺒَﺎﻥَ  ).

(HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679).

Brkata Imam Qurtubi rahimahullah terkait 
ayat di atas, serta mlarang brbuat dzalim di dlmny,
sebagai bntuk pmuliaan trhadap bulan2 itu.
بالذكر ونهى عن الظلم فيها تشريفًا لها 

Meskipun sejatinya berbuat dzalim dilarang di setiap waktu.
وإن كان منهيًا عنه في كل الزم
Inilah keterangan dari banyak ahli tafsir.وعلى هذا أكثر أهل التأويل

Beliau melanjutkan
فيضاعف فيه العقاب بالعمل السيئ كما يضاعف الثواب بالعمل الصالح

Perbuatan dosa di bulan haram hukumannya dilipat gandakan, sebagaimana pahala amal sholih dilipat gandakan.
(Tafsir Al Qurtubi 8/68)

** makna مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ?
Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
وَقَوْله تَعَالَى
di antaranya empat bulan haram.
مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

Hal ini diharamkan pula oleh orang-orang Arab di masa silam.
فَهَذَا مِمَّا كَانَتْ الْعَرَب أَيْضًا فِي الْجَاهِلِيَّة تُحَرِّمهُ

Demi­kianlah menurut kebiasaan yang dilakukan oleh sebagian besar dari mereka,
وَهُوَ الَّذِي كَانَ عَلَيْهِ جُمْهُورهمْ

kecuali sejumlah orang dari kalangan mereka yang dikenal dengan sebutan golongan Al-Basal.
إِلَّا طَائِفَة مِنْهُمْ يُقَال لَهُمْ الْبَسْل
Mereka mengharamkan delapan bulan dari setiap tahunnya sebagai ungkapan rasa fanatik dan pengetatan hukum atas diri mereka.
 كَانُوا يُحَرِّمُونَ مِنْ السَّنَة ثَمَانِيَة أَشْهُر تَعَمُّقًا وَتَشْدِيدًا

(  ۚ  ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔٌ ﺣُﺮُﻡ )
Itulah(ketetapan) din yg lurus 
(   ﺫَٰﻟِﻚَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦُ ﺍﻟْﻘَﻴِّﻢُ  )   

Maka janganlah kalian menganiaya diri kalian 
( ﻓَﻼ ﺗَﻈْﻠِﻤُﻮﺍ )
didalamnya (bulan (haram) yg 4 itu )
( ﻓِﻴﻬِﻦَّ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ  )


*Tafsir {ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ}
Itulah (ketetapan) agama yang lurus. (At-Taubah: 36)

Maksudnya, itulah syariat yang lurus yang harus diikuti demi menger­jakan perintah Allah sehubungan dengan bulan bulan yang Haram 
أَيْ هَذَا هُوَ الشَّرْع الْمُسْتَقِيم مِنْ اِمْتِثَال أَمْر اللَّه فِيمَا جَعَلَ مِنْ الْأَشْهُر الْحُرُم

yg dijadikan-Nya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan-Nya di dalam ketetapan Allah yang dahulu. 
 وَالْحَذْو بِهَا عَلَى مَا سَبَقَ مِنْ كِتَاب اللَّه الْأَوَّل 

Dalam firman selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
قَالَ تَعَالَى  {فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ}
maka janganlah kalian menganiaya diri kalian dalam bulan yang empat itu. 

Yakni dalam bulan-bulan Haram itu janganlah kalian berbuat aniaya terhadap diri kalian sendiri,
karena dalam bulan-bulan Haram itu sanksi berbuat dosa jauh lebih berat daripada dalam hari-hari lainnya.
أَيْ فِي هَذِهِ الْأَشْهُر الْمُحَرَّمَة لِأَنَّهَا آكَد وَأَبْلَغ فِي الْإِثْم مِنْ غَيْرهَا
Sebagai­mana perbuatan maksiat yang dilakukan di dalam Kota Suci Mekah, berlipat ganda dosanya, 

 كَمَا أَنَّ الْمَعَصِي فِي الْبَلَد الْحَرَام تُضَاعَف

karena ada firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang mengatakan:لِقَوْلِهِ تَعَالَى

{وَمَنْ يُرِدْ فِيهِ بِإِلْحَادٍ بِظُلْمٍ نُذِقْهُ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ}
dan siapa yang dimaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya Kami akan rasakan kepadanya sebagian siksa yang pedih. (Al-Hajj: 25)

Demikian pula dalam bulan suci, perbuatan dosa diperberat sanksinya. 

وَكَذَا الشَّهْر الْحَرَام تَغْلُظ فِيهِ الْآثَام وَلِهَذَا تَغْلُظ فِيهِ الدِّيَة

Karena itulah di dalam mazhab Imam Syafii dan segolongan ulama disebutkan bahwa hukuman diat diperberat dalam bulan itu.

Sebagai­mana diat diperberat pula terhadap orang yang melakukan pembunuhan di dalam Tanah Suci 
فِي مَذْهَب الشَّافِعِيّ وَطَائِفَة كَثِيرَة مِنْ الْعُلَمَاء وَكَذَا فِي حَقّ مَنْ قَتَلَ فِي الْحَرَم 

atau membunuh orang yang sedang ihram.
 أَوْ قَتَلَ ذَا مَحْرَم

 Wallahu'allam 
bersambung

#####