Rabu, 20 Juli 2022

Khutbah Idhul Adha Jalan kebahagian

KHUTBAH PERTAMA

JALAN KEBAHAGIAAN

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ،
أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّـهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّـهَ كَانَ  عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

اَللهُ أَكْبَرُ ,  اَللهُ أَكْبَرُ , لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ ،اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ.

Ummatal Islam, sidang idhul Adha yg berbahagia.

Al -hamdulillahi dipagi hari ini kita berkumpul di tanah lapang يَخْرُجُ يَوْمَ الأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى  diantara salah satu sunnah Nabi yang terlupakan shalat 'id dilapangan
untuk merayakan hari yg agung Yaum al-nahr يوم النحر & kita disyariatkan untuk perbanyak
فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ

اَللهُ أَكْبَرُ ,  اَللهُ أَكْبَرُ , لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ.

Ummatal Islam, Judul khutbah kita yakni Jalan kebahagian.

Allah ta'alla berfirman فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan)kefasikan dan ketakwaannya.
(Qs Asy-Syams 8)

Kata ulama dalam memilih parameter kebahagiaan dan kesuksesan, manusia terbagi pada dua golongan. 

Golongan pertama
menggunakan materi sebagai ukuran kebahagian

Golongan kedua 
menjadikan ketakwaan sebagai tolok ukur kebahagiaan.

اَللهُ أَكْبَرُ ,  اَللهُ أَكْبَرُ , لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ.

Ummatal Islam
Kebanyakan manusia baik muslim ataupun kufar jika ditanya mereka akan sepakat, yg dicari dari kehidupan ini adalah satu kata yakni KEBAHAGIAN.

Lalu siapakah golongan pertama itu Ummatal Islam??
✓ Kebanyakan manusia ingin mencapai suatu kebahagiaan,dengan jalan yg keliru seperti membudidayakan kesyrikan yang diangap tradisi yang wajib diuri- uri seakan-akan mencintai tandingan-tandingan Allah seperti mencintai Allah Azza wajalla.
Contohnya mengantungkan nasibnya dengan 
Tathayyur,Tamimah, Tiwalah, jampi-jampi/Mantra,
perdukunan dll.
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّـهِ أَندَادًا 
Dan diantara manusia ada yang mengambil selain Allah sebagai tandingan-tandingan
يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّـهِ ۖ 
mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti mencintai Allah.

Ummatal Islam sesungguhnya pelaku syirik tidak akan pernah  bahagia fidunya wal akhirah kecuali taubatan nasuha sebelum datangnya ajal.

أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ 
Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu 
وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. (QS. Az Zumar: 65).

اَللهُ أَكْبَرُ ,  اَللهُ أَكْبَرُ , لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ  وَللهِ اْلحَمْدُ.

Ummatal Islam
✓Dan kebanyakan manusia ingin mendapatkan kebahagiaan namun jalannya menyelisihi sunah-sunah Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.

Dengan mengamalkan suatu ibadah yg menyelisihi sunnah- sunnah Nabi muhammad sallahuaalihi wallam dan pemahaman para generasi terbaik ummat ini.
لَيْسَ مِنْ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى الَجنَّةِ إِلاَّ قَدْ أَمَرْتُكُمْ بِهِ،
Tidaklah ada sesuatu amalanpun yang mendekatkan kepada syurga kecuali telah kuterangkan kepada kalian.
وَلَا عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى النَّارِ إِلاَّ قَدْ نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ
& tidak ada sesuatu amalanpun yang menjauhkan ke neraka kecuali telah kuterangkan kepada kalian.
(HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)

✓Dan kebanyakan manusia menganggap bahwa orentasi kebahagian hanya dengan harta benda.

namun kebanyakan manusia tidak mendapatkan kebahagiaan dengan banyaknya harta. Bahkan harta yg mereka bangakan menjadi penghalang dirinya dg ketaatan kepada Allah Ta'alla dg cara istidraj, Allah mudahkan jalan kemaksiatan yang dihiasi dengan keindahan Hubbuddunya ra’su kulli khathi’ah (cinta dunia adalah biang semua kesalahan).  
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ
Sesungguhnya harta dan anakmu adalah ujian.
(Qs Taghabun ayat 15 )
إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً 
Sesungguhnya setiap umat memiliki ujian, 
وَفِتْنَةُ أُمَّتِى الْمَالُ
dan ujian umatku adalah harta.(HR.Tirmidzi, no. 2336).

✓ Dan kebanyakan manusia tidak mendapatkan kebahagiaan dengan pasangan hidup ( istri /suami,) dengan orangtuanya, anaknya, cucunya,keluarganya, bahkan aset, perdagangan & rumah idaman.

Kenapa demikan Ummatal Islam?
karena mereka lebih mencintai & memprioritaskan 8 penghalang kebahagian diatas dibanding 3 dibawah
اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَجِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ
8 diatas lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya,
فَتَرَبَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖۗ
tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya. ( Qs Taubah 24 ).

Ummatal Islam, sidang idhul Adha yg berbahagia.
Fakta membuktikan

✓Dan betapa banyak orang ingin mencapai kebahagiaan, tapi tidak juga mendapatkannya namun sebaliknya yg terjadi,
يَجْعَلْ صَدْرَهٗ ضَيِّقًا حَرَجًا
Dia jadikan dadanya sempit dan sesak,  
كَاَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى السَّمَاۤءِۗ 
seakan2 dia (sedang) mendaki ke langit. (Qs Al-An'am: 125)

Nauzubillah.

Jadi apa yang keliru Ummatal Islam ?

Penyebabnya adalah orang-orang tersebut tidak mencari kebahagiaan di atas jalan yang Allah Ta'alla  gariskan. Sejatinya. kebahagiaan itu milik Allah, oleh karena itu hanya Allah semata yang dapat memberi kita kebahagiaan.
أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tentram.(Q.S Ar-Ra’du:28)

Ummatal Islam
✓ Kebahagiaan bukan diukur dengan kekayaan. Sebab jika kebahagiaan diukur dengan kekayaan harta benda semata, tentunya Qarun lebih bahagia dari pada Nabi Musa ‘alaihissalam. 

Tapi faktanya tidak, bahkan Qorun Allah tengelamkan diri dan hartanya, 
فَخَسَفْنَا بِهٖ وَبِدَارِهِ الْاَرْضَ ۗ
Maka Kami benamkan Karun bersama rumahnya ke dalam bumi. 

Ummatal Islam Qorun berlebihan dalam mencintai hartanya
وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا
Dan kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan. ( Qs-Fajr/89:20 )

Ummatal Islam
✓Kebahagiaan tidak juga diukur dengan status sosial dan jabatan. Sebab jika kebahagiaan diukur dengan status sosial dan jabatan, tentu Namrud jauh lebih bahagia ketimbang Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.

Karena kebahagiaan yang sebenarnya adalah milik Allah dan kebahagiaan yang hakiki itu hanya Allah berikan kepada orang-orang yang kembali kepada-Nya.
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا
Dan barang siapa yang beramal saleh
مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ
baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman  
فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ
maka pasti akan kami berikan kepadanya kehidupan yang bahagia.
وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
 (QS. An-Nahl: 97)

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ 

KHUTBAH KEDUA

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ

Ummatal Islam Inilah dia  golongan ke dua yang dijanjikan kebahagian oleh Allah Azawajjala karena menjadikan tolak ukur kebahagian dengan ketaqwaan, iman & amal soleh.

✓ Ini dia Habil bin Nabi Adam 'alahi salam Lebih memilih jalan ketaqwaan, yakni jalan kebahagian dg cara mengorbankan hewan terbaiknya dibanding memilih menupuk- numpuk hartanya.
قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلۡمُتَّقِينَ  
Berkata Habil, Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari org yg bertakwa.
(QS. Al-Ma’idah [5]: 27)

✓ Kemudian ini dia pengorbanan Nabi Ibrahim 'alalihi sallam menyembelih anaknya Ismail karena perintah Allah Aza wajalla, & hingga saat ini menjadi tonggak disyari’atkannya ibadah qurban.

إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ
Wahai anakku, aku melihat dalam mimpiku bahwa aku menyembelih engkau, bagaimana pendapatmu, nak?  (QS. Ash-Shaffat[37]: 102).

kemudian Nabi Ismail berkata:
يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ 
Wahai ayahku, lakukan saja apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu.
سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّـهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Engkau akan mendapati aku insyaAllah termasuk orang-orang yang sabar.
(QS. Ash-Shaffat[37]: 102)

✓ Ini dia Shuhaib bin Sinan Ar-Rumiy Abu Yahya, ( Si ahli panah) salah satu sahabat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam yang diabadikan dalam Al-Qur'an yg mengorbankan jiwa dan hartanya dijalan Allah,
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَشْرِى نَفْسَهُ ٱبْتِغَآءَ مَرْضَاتِ ٱللَّهِ ۗ
& di antara manusia ada org yg mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah
وَٱللَّهُ رَءُوفٌۢ بِٱلْعِبَادِ
dan Allah Maha Penyantun kepada hamba2Nya.
(Qs Al-Baqarah : 207)

Berkatalah Al-Hafidz Ibnu Katsir didalam tafsirnya
عَنْ صُهَيْبٍ قَالَ
Suhaib yang menceritakan:
لَمَّا أردتُ الْهِجْرَةَ مِنْ مَكَّةَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 
Ketika aku hendak hijrah dari Mekah kepada Nabi (di Madinah),
قَالَتْ لِي قُرَيْشٌ
maka orang-orang Quraisy berkata kepadaku,
يَا صهيبُ، قَدمتَ إِلَيْنَا وَلَا مَالَ لك،
Hai Suhaib, kamu datang kepada kami pada mulanya tanpa harta, 
وَتَخْرُجُ أَنْتَ وَمَالُكَ!
sedangkan sekarang kamu hendak keluar meninggalkan kami dengan harta bendamu.

وَاللَّهِ لَا يَكُونُ ذَلِكَ أَبَدًا.
Demi Allah, hal tersebut tidak boleh terjadi selamanya.
فَقُلْتُ لَهُمْ
Maka kukatakan kepada mereka, 
أَرَأَيْتُمْ إِنْ دَفَعْتُ إِلَيْكُمْ مَالِي 
Bagaimanakah menurut kalian jika aku berikan kepada kalian semua hartaku,
تُخَلُّون عَنِّي؟
lalu kalian membiarkan aku pergi.?
Mereka menjawab, Ya, kami setuju.  قَالُوا: نَعَمْ
فدفعتُ إِلَيْهِمْ مَالِي
Maka kuserahkan hartaku kepada mereka,
فخلَّوا عَنِّي
dan mereka membiarkan aku pergi.
فَخَرَجْتُ حَتَّى قدمتُ الْمَدِينَةَ.
Lalu aku berangkat hingga sampai di Madinah. 
فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 
Ketika beliau ini sampai kepada Nabi 
فَقَالَ
maka beliau bersabda,  
رَبِحَ الْبَيْعُ صُهَيْبُ،  الْبَيْعُ صُهَيْبُ
Suhaib telah beruntung dalam perniagaannya.
(sebanyak 2 kali.)

Ummatal Islam, ibadah Udhiyah adalah bukti dari pengorbanan seorang hamba.Maka buktikanlah cintamu dengan berkurban!

✓Inti dari ini semua adalah letak kebahagiaan bukanlah dengan memiliki istana yang megah, mobil yang mewah, harta yang melimpah & jabatan. Namun letak kebahagiaan adalah di dalam hati.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، 
Yang namanya kaya (ghina’) bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia).
وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
Namun yang namanya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup. (HR. Bukhari dan Muslim)

إِنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وصلى الله على نبينا محمد واله وصحبه وسلم