Kamis, 26 April 2018

ﺃﻫﻼً ﻭَﺳﻬﻼً ﻳﺎ ﺳﺎﻫﺮﻭ ﺷﻌﺒﺎﻥ ( ke 2 )

Kajian Ke 2

Lanjutan kajian

Semalam telah kita singgung bahwa ada hadits yang membicarakan begitu cepatnya waktu berlalu, Rasullaah ﷺ bersabda
Tidak akan tiba hari Kiamat ( ﻻَ ﺗَﻘُﻮﻡُ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔُ )
hingga zaman berdekatan ( ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺘَﻘَﺎﺭَﺏَ ﺍﻟﺰَّﻣَﺎﻥُ )
setahun bagaikan sebulan ( ﻓَﺘَﻜُﻮﻥَ ﺍﻟﺴَّﻨَﺔُ ﻛَﺎﻟﺸَّﻬْﺮِ )
sebulan bagaikan sepekan ( ﻭَﻳَﻜُﻮﻥَ ﺍﻟﺸَّﻬْﺮُ ﻛَﺎﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ )
sepekan bagaikan sehari ( ﻭَﺗَﻜُﻮﻥَ ﺍﻟْﺠُﻤُﻌَﺔُ ﻛَﺎﻟْﻴَﻮْﻡِ )
sehari bagaikan sejam ( ﻭَﻳَﻜُﻮﻥَ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡُ ﻛَﺎﻟﺴَّﺎﻋَﺔِ )
dan sejam bagaikan terbakarnya pelepah
pohon kurma ( ﻭَﺗَﻜُﻮﻥَ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔُ ﻛَﺎﺣْﺘِﺮَﺍﻕِ ﺍﻟﺴَّﻌَﻔَﺔِ )
( HR Muslim )

Mayoritas manusia memiliki waktu yang sama( artinya sama dalam 1 harinya 24 jam ).

Pertanyaanya kenapa hasilnya berbeda???

Rasulullah ﷺ menggambarkan kondisi dua golongan yang saling bertolak belakang kondisi mereka dalam mengarungi waktu yakni berpuasa dan melewati bulan Ramadhan:

Golongan pertama digambarkan oleh Nabi ﷺ dalam sabdanya:

Barang siapa yang berpuasa Ramadhan ( ﻣﻦ ﺻﺎﻡ ﺭﻣﻀﺎﻥ )
dengan penuh keimanan ( ﺇﻳﻤﺎﻧﺎ )
dan mengharapkan pahala ( ﻭﺍﺣﺘﺴﺎﺑﺎ )
maka akan dosanya yg telah lalu akan
diampuni. ( ﻏﻔﺮ ﻟﻪ ﻣﺎ ﺗﻘﺪﻡ ﻣﻦ ﺫﻧﺒﻪ )
(HR. Bukhari dan Muslim)

Golongan kedua digambarkan oleh Rasulullah ﷺ dalam sabdanya:

Betapa banyak orang berpuasa yang hanya memetik
lapar dan dahaga. ( ﺭُﺏَّ ﺻَﺎﺋِﻢٍ ﺣَﻈُّﻪُ ﻣِﻦْ ﺻِﻴَﺎﻣِﻪِ ﺍﻟﺠُﻮْﻉُ ﻭَﺍﻟﻌَﻄَﺶُ )
(HR. Ibnu Majah).

Kenapa ke dua golongan tersebut berbeda hasi akhirnya,
Yang pertama mendapatkan ampunan
Yang kedua tidk mendapatkan apa2.

Yang membedakan keduanya adalah niat dan kesungguhan dalam mengisi bulan ramadhan dengan metaatan.

Inilah sebab ana tulis untuk kita bermuhasabah bagaimana bila ke 2 bulan ini terakhir bagi kita?
Apa yang telah kita usahakan?

Karena mati itu pasti ,syurga itu pasti,neraka itu pasti.pembalasan itu pasti,yg belum pasti kapan dan dimana kita setelah mati.

Taqrib wa tagrib bagi kita supaya jadi tambih.

Allah Ta’ala berfirman:

Tiap-2 yg berjiwa akan merasakan mati ( ﻛُﻞُّ ﻧَﻔْﺲٍ ﺫَﺁﺋِﻘَﺔُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ )
Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. ( ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺗُﻮَﻓَّﻮْﻥَ ﺃُﺟُﻮﺭَﻛُﻢْ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ )
Barangsiapa dijauhkan dari neraka ( ﻓَﻤَﻦْ ﺯُﺣْﺰِﺡَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ )
dan dimasukkan ke dalam surga (  ﻭَﺃُﺩْﺧِﻞَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ )
maka sungguh ia telah beruntung ( ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ )

Kehidupan dunia itu ( ﻭَﻣَﺎ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ )
tidak lain hanyalah kesenangan yg
memperdayakan. ( ﺇِﻻَّ ﻣَﺘَﺎﻉُ ﺍﻟْﻐُﺮُﻭﺭِ )
( Qs Ali Imran:185).

Kita sadari maut merupakan ketetapan Allah.
SEANDAINYA ada seseorang yang selamat dari maut, niscaya manusia yang paling mulia pun akan selamat
( Para Anbiya') .

Namun maut merupakan Sunnah ketetapanNya atas seluruh makhluk.

Karena ....

Sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad ﷺ )
akan mati ( ﺇِﻧَّﻚَ ﻣَﻴِّﺖٌ )
dan sesungguhnya mereka akan mati (pula). (ﻭَﺇِﻧَّﻬُﻢ ﻣَّﻴِّﺘُﻮﻥَ)
(Qs Az Zumar:30).

Andai Bulan Mulia ini terakhir kita maka lihatlah tidak ada manusia yang kekal di dunia ini saudaraku.

Kami tdk menjadikan hidup abadi bagi
seorang manusiapun sebelum kamu
(Muhammad) ( ﻭَﻣَﺎ ﺟَﻌَﻠْﻨَﺎ ﻟِﺒَﺸَﺮٍ ﻣِّﻦ ﻗَﺒْﻠِﻚَ ﺍﻟْﺨُﻠْﺪَ )

maka jikalau kamu mati ( ﺃَﻓَﺈِﻥْ ﻣِّﺖَّ )
apakah mereka akan kekal? ( ﻓَﻬُﻢُ ﺍﻟْﺨَﺎﻟِﺪُﻭﻥَ )

Tiap2 yg berjiwa akan merasakan mati. ( ﻛُﻞُّ ﻧَﻔْﺲٍ ﺫَﺁﺋِﻘَﺔُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ )
Kami akan menguji kamu dg keburukan  ( ﻭَﻧَﺒْﻠُﻮﻛُﻢ ﺑِﺎﻟﺸَّﺮِّ )
dan kebaikan sebagai cobaan
(yg sebenar-2nya). ( ﻭَﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻓِﺘْﻨَﺔً )
Dan hanya kpd Kamilah kamu dikembalikan.( ﻭَﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ ﺗُﺮْﺟَﻌُﻮﻥَ )
( Qs Al Anbiya:34-35 ).

Bersambung ditargib selanjutnya
Wallahu'alam.

###

ﺃﻫﻼً ﻭَﺳﻬﻼً ﻳﺎ ﺳﺎﻫﺮﻭ ﺷﻌﺒﺎﻥ

Selasa 1 Sya'ban 1439 H /
             17 April 2018.

ﺃﻫﻼً ﻭَﺳﻬﻼً ﻳﺎ ﺳﺎﻫﺮﻭ ﺷﻌﺒﺎﻥ

1. Disunnahkan untuk lebih sungguh-sungguh menghitung Bulan Sya’ban
Sudah seharusnya bagi kaum muslimin untuk membiasakan diri menghitung bulan Sya’ban dalam rangka mempersiapkan masuknya bulan Ramadhan karena hitungan hari dalam sebulan dari bulan-bulan hijriyyah adalah 29 atau 30 hari. Sebagaimana hadits

dari ‘Aisyah beliau berkata :
Bahwasanya Rasulullah? ( ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ).
bersungguh2 menghitung bulan
Sya’ban ( ﻳَﺘَﺤَﻔَّﻆُ ﻣِﻦْ ﻫِﻼَﻝِ ﺷَﻌْﺒَﺎﻥَ )
melebihi kesungguhannya di selain
Sya’ban. ( ﻣَﺎ ﻻَ ﻳَﺘَﺤَﻔَّﻆُ ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِﻩِ )
Kemudian beliau shaum setelah melihat
hilal Ramadhan. ( ﺛُﻢَّ ﻳَﺼُﻮﻡُ ﻟِﺮُﺅْﻳَﺔِ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ )

(Shahih Sunan Abi Dawud hadits no. 2325, karya Asy-Syaikh Al Albani).

Bersambung

الترهيب من الفطر في رمضان

At-Targhib Wa at-Tarhib :

Targhib (anjuran, dorongan, motivasi, janji pahala, balasan, surga).

Dan Tarhib (ancaman, peringatan, pantangan, akibat buruk, dosa dan neraka).

Kalau kita kaitkan dg Ramadhan maka arti ;

Tarthib Ramadhan adalah menyambut (bulan suci)
Ramadhan .

Sedang targhib Ramadhan artinya mencintai ( bulan suci) Ramadhan .

Jika kata tarhib dengan ha tipis ﺗﺮﺣﻴﺐ : artinya menyambut dengan sukacita

Kata Tarhib dengan ha tebal ﺗﺮﻫﻴﺐ : artinya mengancam, menakut nakuti.

Wallahu 'alam

Kajian Pertama

Kajian Fikih Semalam Dengan Tema Lanjutan
ANDAI INI SYA‘BAN & RAMADHAN TERAKHIRKU

Nabi Muhammad ﷺ manusia termulia yg konssisten dalam menjaga kesehatan ,lihat olahraganya renang,memah ,berkuda,lari dengan ummul mukminin dan lihat pola makannya Nabi mengkomsumsi madu,habatasauda,zaitun beliau tidak memakan makanan yg menjijikan ( dob) tdk makanan siap saji, yg mengandung kimia , beliau sering berpuasa ,beliau membiasakan berhenti makan sebelum kenyang dll pola hidup sehat Nabi Muhammad Shallahu'alaihi Wasallam.Namun usia beliau hanya 62 tahun saja.

Bagaimana dengan keadaan kita saudaraku?
Akankah usia kita lebih panjang dan berkah dari Rasulullah Shallahu'alaihi wasallam dengan pola hidup yang tidak sehat?

LIhatlah pola kesehatan kita yang tidak konsisten dalam olahraga dan makan.
Lihat pola makan kita hampir semua yang masuk kemulut adalah bersentuhan dengan zat kimia,rokok ,miras dll.

Mari kita Renungkan saudaraku.
Masih berapa lama lagi usia kita bila tolak ukurnya Nabi tercinta?
Bagaimana bila sya‘ban dan ramadhan ini terakhir bagi kita?
Sudahkah cukup amal kita untuk melewati 1 harinya 50 ribu tahun dialam kubur?
Amal apa yang kita banggakan dihapan Allah Ta'ala besok?
Sudahkah kita persiapan untuk menyungsung hari esok ,
sebagaimana Allah berfirman

dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok (akhirat) {وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ}
(Qs Al-Hasyr: 18)

Maksudnya hitung-hitunglah diri kalian sebelum kalian dimintai pertanggung jawaban, dan perhatikanlah apa yang kamu tabung buat diri kalian berupa amal-amal saleh untuk bekal hari kalian dikembalikan, yaitu hari dihadapkan kalian kepada Robb kalian.

Bersambung nanti malam insya Allah