Sabtu, 21 Desember 2019

Mudah mutongan.

Mudah tersinggung , mutungan   jauh dari akhlaq para salafus shaleh.

Http//abuafka@blogspot.com

Sungguh seorang mukmin bukanlah orang yang mudah tersinggung dan lantas marah. Hanya urusan-2 tertentu saja yang bisa menyinggung hatinya. Dengan demikian, kadar tersinggungnya seseorang sebenarnya bisa memperlihatkan juga kadar keimanannya

Mengapa orang mukmin takkan mudah tersinggung?

Orang yang memiliki keimanan pada Allah maka akan menyadari bahwa ia sebenarnya tak memiliki apapun selain titipan Allah semata. Nah atas dasar ini, ketika ia dihina fisiknya, alih-alih tersinggung… Seorang mukmin sejati akan merasa kasihan pada orang yang menghina karena telah merendahkan ciptaan Allah.

Bagaimana jika yang dihina adalah pemikiran dan gagasannya? Hinaan orang akan dijadikan bahan kritikan dan introspeksi diri bagi seorang mukmin sejati. Bagaimana pun ia akan menyadari bahwa dirinya mungkin saja khilaf dan salah.

Lagipula mudah tersinggung hanya memperlihatkan kesempitan hati seseorang. Orang yang luas hatinya, lapang dadanya, takkan gampang terusik hanya karena hinaan manusia.

Orang yang mudah tersinggung hanya karena tidak disapa, tidak disebut gelar haji di depan namanya misalnya, hanya menunjukkan ketidakmampuannya mengaplikasikan keimanan dalam hidup sehari-hari. Untuk apa mendapat penghargaan di hadapan manusia kalau sebenarnya kita semua memang hina di hadapan Allah?

Mari kita sadari bahwa mudah tersinggung merupakan indikasi bahwa:

1. Kita memandang diri sendiri terlampau tinggi, sehingga langsung tersinggung ketika ada yang merendahkan

2. Keinginan dipandang baik di hadapan manusia

3. Porsi dunia masih cukup besar di hati kita

4. Hati ini masih kurang lapang untuk memaafkan

Meskipun manusiawi, tetapi perasaan tersinggung perlu dikelola alias dimenej agar tidak menodai pengakuan iman kita pada Allah. Mengaku beriman tapi kok gampang tersinggung, rasanya kurang sesuai.

Lalu, apakah yang bisa dan harus membuat tersinggung hati seorang mukmin?

Sebagaimana yang Rasulullah contohkan, setiap mukmin justru HARUS tersinggung ketika kehormatan Allah dihinakan. Jika tidak ada rasa marah atau tersinggung sama sekali mendengar agama Allah dilecehkan, malah membuktikan keimanan yang tak sempurna.

Tidaklah Rasulullah shalallahu'alaihi wallam dihadapkan pada dua pilihan melainkan beliau memilih yang paling mudah di antara keduanya selama tidak merupakan suatu dosa. Namun, bila sesuatu itu dosa, beliau adalah orang yang paling menjauh darinya. Tidaklah beliau membalas karena dirinya kecuali kehormatan Allah Ta'ala dilanggar maka beliau pun marah.” (HR. Bukhari)

Semoga kita masuk dalam golongan orang-orang yang berlapang dada dan tidak mudah tersinggung. Karena satu-satunya yang menjadi tujuan kita adalah penghargaan Allah, dan bukannya manusia

Jazakallah khair.
Http//abuhafka@gmail.com

Kamis, 05 Desember 2019

Al-Kahfian yuk

Malam Jum'at itu Al-Kahfian bro.
Apa dalilnya ?

Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wallam bersabda

Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ
pada hari Jumat, فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ
dia akan disinari cahaya di antara 2 Jumat. أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

(HR. Hakim 6169, Baihaqi  635, dan dishahihkan al-Albani dalam Shahihul Jami’, no. 6470)

Syarah :

Dari keterangan hadis di atas, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan bahwa surat al-Kahfi bisa dibaca selama 24 jam di hari jumat. Dimulai sejak terbenamnya matahari di hari kamis, hingga maghrib hari jumat.

Berkata para ulama diantaranya:

Al-Munawi menukil keterangan al-Hafidz Ibnu Hajar,

قال الحافظ ابن حجر في ” أماليه ” :  كذا وقع في روايات ” يوم الجمعة ” وفي روايات ” ليلة الجمعة ” ، ويجمع بأن المراد اليوم بليلته والليلة بيومها

Kata al-Hafidz Ibnu Hajar dalam kitabnya al-Amali, “Anjuran membaca al-Kahfi ada di beberapa riwayat, ada yang menyatakan ‘Hari jum’at’ dalam riwayat lain ‘Malam jumat’. Bisa kita kompromikan bahwa waktu yang dimaksud adalah siang dan malam jumat.” (Faidhul Qadir, 6/258). UU

Al-Munawi juga mengatakan,

فيندب قراءتها يوم الجمعة وكذا ليلتها كما نص عليه الشافعي

Dianjurkan untuk membaca surat al-Kahfi di hari jumat atau malam harinya, sebagaimana ditegaskan as-Syafii. (Faidhul Qadir, 6/257).

Wallahu'allam

Http//abuhafka@gmail.com

Rabu, 04 Desember 2019

Hukum Prank dalam Islam

Bagaimana Islam memandang yg lagi buming yakni ngeprank.

Prank adalah perbuatan jahil, ngerjain orang dengan tujuan guyon buat asyik-asyikan. Ngeprank bisa dilakukan dengan text, chat atau video. ... Arti prank bahasa gaul juga sama, intinya ngerjain orang dengan tujuan hiburan semata.

Lalu apakah Islam melarang bercanda?

Tidak sebagaimana Nabi Muhammad  shalallahu alaihi wasallam Sebagai manusia biasa, kadang kala beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bercanda. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sering mengajak istri, dan para sahabatnya bercanda dan bersenda gurau, untuk mengambil hati, dan membuat mereka gembira. Namun canda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berlebih-lebihan, tetap ada batasannya. Bila tertawa, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melampaui batas tetapi hanya tersenyum. Begitu pula, meski dalam keadaan bercanda, beliau tidak berkata kecuali yang benar.

Sebagaimana Abu Hurairah Radhiyallahu anhu menceritakan, para sahabat bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
Wahai, Rasulullah! Apakah engkau juga bersenda gurau bersama kami?

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
Betul, نَعَمْ !
hanya saja aku selalu berkata
benar. غَيْرَ أَنِّي لاَ أَقُوْلُ إِلاَّ حَقًّا

Diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad yang shahîh

Lalu apa hukum ngpenk dalam Islam

Sebagaimana hadits
Dari Abdurrahman bin Abi Laila, bahwa beliau mendapatkan berita dari beberapa sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahwa mereka pernah melakukan perjalanan di malam hari bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian ada salah satu sahabat yang tidur. Kemudian beberapa sahabatnya menggendongnya. ke atas bukit, dan langsung membangunkannya, sehingga membuat orang yang tertidur ini kaget.

Hingga membuat banyak sahabat tertawa.

Melihat ini, Nabi shallalahu alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يُرَوِّعَ مُسْلِمًا

Tidak halal bagi seorang muslim menakut-nakuti muslim yang lain.

(HR. Abu Dawud 5006, Ahmad 23064 dan sanadnya dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Sekalipun prank ini tujuannya hanya main-main, tidak serius, biar membuat orang tertawa ketika melihat kawannya kaget atau takut, ini semua dilarang. Karena menakut-nakuti muslim tidak dihalalkan dalam islam.

Allahu a’lam.

Refrensi
https://konsultasisyariah.com
Http//abuhafka@gmail.com
hukum-prank.

Minggu, 01 Desember 2019

Tidak boleh malu untuk meminta maaf.

Tidak boleh malu untuk meminta maaf.
Bismillahirrahmanirrahim

Dlm hadis tentang pelaporan amal stiap Kamis & Senin, Nabi 
shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan,
Pintu2 surga dibuka stiap hari senin . تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْإِثْنَيْنِ
& kamis وَيَوْمَ الْخَمِيسِ

Lalu diampuni selluruh
hamba فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ
yg tdk brbuat syirik (mnyekutukan) Allah dg ssuatu
apapun.  لَا يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا

Kec org yg sdang ada prmusuhan dg saudarany.
إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ،
Dikatakan فَيُقَالُ
Tunda amal dua org ini, sampai keduanya berdamai…
أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا

tunda amal dua orang ini, sampai keduanya berdamai…
أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا،
tunda amal dua orang ini, sampai keduanya berdamai.
أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا
 (HR. Imam Malik dalam Al-Muwatha’ 5/1334, Ahmad 9119, dan Muslim 2565).

Kesimpulannya.

Az-Zarqani dalam penjelasanya untuk al-Muwaththo’ menukil perkataan Ibnu Ruslan,
Yang bisa kita simpulkan, apabila salah satunya berusaha berdamai dengan yang lain tapi perdamaian itu tidak diterima, maka orang yang berusaha berdamai tersebut diampuni. (Syarh az-Zarqani ‘ala al-Muwaththo’, 4/335).

Htpp//abuhafka@gmail.com

Doa ketika puasa Arafah

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan

LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYA-IN QODIIR

(Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu).

(HR. Tirmidzi no. 3585; Ahmad, 2:210. Syaikh Al-Albani menyatakan hadits ini shahih dilihat dari syawahid atau penguat-penguatnya, lihat Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1503, 4:8.)

Http//abuafka blogspot.com

DOA MOHON DIPERBAIKI SEGALA URUSAN

DOA MOHON DIPERBAIKI SEGALA URUSAN

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِيْ دِيْنِي الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِيْ

Ya Allah, aku mohon kebaikan pada urusan agamaku karena itu adalah penjaga semua urusanku.

وَأَصْلِحْ لِيْ دُنْيَايَ الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشِيْ

Aku mohon kebaikan pada urusan duniaku karena itu tempat hidupku.

وَأَصْلِحْ لِيْ آخِرَتِي الَّتِيْ فِيْهَا مَعَادِيْ

Aku mohon kebaikan pada urusan akhiratku karena itu tempat kembaliku.

وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِيْ فِيْ كُلِّ خَيْرٍ

Jadikanlah hidup ini tambahan kebaikan bagiku

وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِيْ مِنْ كُلِّ شَرٍّ

dan jadikanlah kematianku waktu istirahat bagiku dari segala keburukan”.

(HR. Muslim No. 2720)

INILAH ENAM TANDA KEMUNAFIKAN DALAM SALAT

INILAH ENAM TANDA KEMUNAFIKAN DALAM SALAT

Bismillah

Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata:

Berikut ini adalah enam hal dalam salat, yang merupakan tanda kemunafikan: فهذه ست صفات في الصلاة من علامات النفاق

1. Malas ketika bangkit untuk mengerjakannya 1. الكسل عند القيام إليها

2. Riya ketika mengerjakannya.  2. ومراءاة الناس في فعلها

3. Menunda-nundanya  3. وتأخيرها

4. Terlalu cepat gerakannya  4. ونقرها

5. Sedikit menyebut atau mengingat Allah di dalamnya, dan
5. وقلة ذكر الله فيها

6. Tidak mengerjakannya secara berjamaah. 6. والتخلف عن جماعتها

[Ash-Shalah wa Hukmu Tarikiha, jilid 1 hlm. 173]