Kamis, 17 Agustus 2017

Apakah Anda Lelaki Yang Soleh ????


Bismillah
Jumat 26 Dzulhijjah 1438 H / 17 Agustus 2017 M
17 Tipe Lelaki Soleh

Sebuah harapan seluruh orang-orang yang beriman menjadi lelaki yang soleh dengan harapan lelaki soleh dapat menggiring dirinya dan keluarganya kedalam janahnya Allah Aza Wajalla Aamiin, Diantaranya tipe orang yang soleh.

◇◆ 1. Sangat taat kepada Allah dan Rasul-Nya

Allah Azza wa Jalla berfirman:
Dan taatlah kepada Allah ( ﻭَﺃَﻃِﻴﻌُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ )
dan RasulNya ( ( ﻭَﺃَﻃِﻴﻌُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ )
jika kamu adalah orang-2 beriman ( ﺇِﻥ ﻛُﻨﺘُﻢ ﻣُّﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ )
( Qs Al Anfal (8) :1)

Maksud Ayat  Dan taatlah kepada Allah ( ﻭَﺃَﻃِﻴﻌُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ )
dan RasulNya ( ( ﻭَﺃَﻃِﻴﻌُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ )

Artinya terimalah apa yang dibagikan Nabi kepada kalian, karena sesungguhnya pembagian yang dilakukan olehnya semata-mata hanyalah berdasarkan apa yang diperintahkan oleh Allah kepadanya, yaitu berdasarkan keadilan dan kebijaksanaan. Ibnu Abbas mengatakan bahwa hal ini merupakan perintah dari Allah dan Rasul-Nya agar mereka bertakwa dan memperbaiki hubungan di antara sesama mereka.

◇◆ 2. Jihat Adalah Program Hidupnya

Dan berjihadlah kamu di jalan Allah ( ﻭَﺟَﺎﻫِﺪُﻭﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟﻠَّﻪِ  )
dengan jihad yg sebenar-benarnya. ( ﺣَﻖَّ ﺟِﻬَﺎﺩِﻩِ )
( Qs Al-Hajj (22) : 78)

◇◆ 3. Mati Sahid Adalah Cita -cita hidupnya

Dalam potongan hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda ;
Siapa yg terbunuh di jalan Allah, ( ﻣَﻦْ ﻗُﺘِﻞَ ﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠﻪِ )
dia syahid. ( ﻓَﻬُﻮَ ﺷَﻬِﻴﺪٌ )
Siapa yg mati (tanpa dibunuh) di jalan Allah ( ﻭَﻣَﻦْ ﻣَﺎﺕَ ﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠﻪِ )
dia syahid, ( dia syahid, ) ( ﻓَﻬُﻮَ ﺷَﻬِﻴﺪٌ )
(HR. Muslim 1915).

Didalam riwayat lain
Rasulullah bersabda ( ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ )
Barangsiapa memohon syahadah --
(mati dalam keadaan syahid) ( ﻣَﻦْ ﻃَﻠَﺐَ ﺍﻟﺸَّﻬَﺎﺩَﺓَ )
dengan sungguh-sungguh, ( ﺻَﺎﺩِﻗًﺎ  )
maka sungguh ia akan diberi pahala seperti pahala --
mati syahid meskipun ia tidak mati syahid. (  ﺃُﻋْﻄِﻴَﻬَﺎ ﻭَﻟَﻮْ ﻟَﻢْ ﺗُﺼِﺒْﻪُ  )
( HR.MUSLIM 3531)

Sebagaimana Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu yang menjelang kematiannya berdoa: Ya Allah karuniailah aku mati syahid di bumi RasulMu (Madinah)..

Dan Istilah masyur cita -cita pendahulu kita :  Isy kariman au mut syahidan ( Be a Good Moslem or Die as a Syuhada ) sebuah nasehat mahal dari Asma binti Abu Bakar kepada anaknya, Abdullah bin Zubeir.)

Dari hadis diatas Al-Hafidz Al-Aini membagi syahid menjadi tiga macam.
Dalam kitab ‘At-Taudhih’ disebutkan  ﻭَﻓِﻲ  ﺍﻟﺘَّﻮْﺿِﻴﺢ )‏)
Orang yg mati syahid ada 3 ( ﺍﻟﺸُّﻬَﺪَﺍﺀ ﺛَﻠَﺎﺛَﺔ ﺃَﻗﺴَﺎﻡ )
Syahid dunia dan akhirat, ( ﺷَﻬِﻴﺪ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓ )
merekalah org yg terbunuh karena sebab apapun --
di medan perang melawan orang kafir. ( ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟْﻤَﻘْﺘُﻮﻝ ﻓِﻲ ﺣَﺮْﺏ ﺍﻟْﻜﻔَّﺎﺭ )
Syahid akhirat, namun hukum di dunia tidak syahid. ( ﺑِﺴَﺒَﺐ ﻣﻦ ﺍﻟْﺄَﺳْﺒَﺎﺏ )
Mereka adlh org yg disebut syahid, namun mati di selain --
medan perang. ( ﻭﺷﻬﻴﺪ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓ ﺩﻭﻥ ﺃَﺣْﻜَﺎﻡ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ )
Syahid dunia, dan bukan akhirat. ( ﻭﺷﻬﻴﺪ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺩﻭﻥ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓ )
Dialah orang yang mati di medan jihad,  ( ﻭﻫﻢ ﻣﻦ ﺫﻛﺮُﻭﺍ ﺁﻧِﻔﺎ  )
sementara dia ghulul (mencuri ghanimah), ( ﻭَﻫُﻮَ ﻣﻦ ﻏﻞ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻐَﻨِﻴﻤَﺔ )
atau terbunuh ketika lari dari medan perang,
atau sebab lainnya. ( ﻭَﻣﻦ ﻗﺘﻞ ﻣُﺪﺑﺮﺍ ﺃَﻭ ﻣَﺎ ﻓِﻲ ﻣَﻌْﻨَﺎﻩُ )
(Umdatul Qari Syarh Shahih Bukhari, 14/128).

◇◆ 4. Sabar Menghadapi Cobaan dan Ujian Allah.

Allah Aza Waajalla memuji orang-orang sabar dalam menghadapi cobaan dan ujian dari Allah. Dan, orang-2 yg sabar dalam kesempitan, ( ﻭَﺍﻟﺼَّﺎﺑِﺮِﻳﻦَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺒَﺄْﺳَﺎﺀِ )
penderitaan dan dalam peperangan, ( ﻭَﺍﻟﻀَّﺮَّﺍﺀِ ﻭَﺣِﻴﻦَ ﺍﻟْﺒَﺄْﺱِ )
mereka itulah orang-2 yg benar (imannya), ( ﺃُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺻَﺪَﻗُﻮﺍ  )
dan mereka itulah orang-2 yg bertaqwa. ( ﻭَﺃُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﺘَّﻘُﻮﻥَ )
( Qs Al-Baqarah : 177)

Allah juga berfirman ,
Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar. ( ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟﺼَّﺎﺑِﺮِﻳﻦَ )
(Qs Ali Imran (3) : 146)

Allah AzaWajalla berfirman tentang balasan orang-orang yang bersabar ,
Engkau juga akan mendapatkan bahwa Allah memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan balasan yang lebih baik daripada amalnya dan melipat gandakannya tanpa terhitung. Firman-Nya.
Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada --
orang-2 yg sabar ( ﻭَﻟَﻨَﺠْﺰِﻳَﻦَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺻَﺒَﺮُﻭﺍ ﺃَﺟْﺮَﻫُﻢ  )
dgn pahala yg lebih baik dari apa yg mereka kerjakan.( ﺑِﺄَﺣْﺴَﻦِ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻳَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ )
(Qs An-Nahl (16) : 96)

Bahkan mendapatkan pahala tanpa batas,
Sesungguhnya hanya orang-2 yg bersabarlah ( ﻧَّﻤَﺎ ﻳُﻮَﻓَّﻰ ﺍﻟﺼَّﺎﺑِﺮُﻭﻥَ )
yg dicukupkan pahala mereka tanpa batas. ( ﺃَﺟْﺮَﻫُﻢ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﺣِﺴَﺎﺏٍ )
(Qs Az-Zumar (39) : 10)

◇◆ 5. Ikhlas dalam Beramal

Allah Aza Waajalla berfirman ;
Padahal mereka tidak disuruh ( ﻭﻣَﺎ ﺃُﻣِﺮُﻭْﺍ )
kecuali supaya menyembah Allah ( ﺇِﻻَّﻟِﻴَﻌْﺒُﺪُﺍﻟﻠﻪَ )
dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya ( ﻣُﺨْﻠِﺼِﻴْﻦَ ﻟَﻪُ )
dalam (menjalankan) agama yang lurus ( ﺍﻟﺪِّﻳْﻦَ ﺣُﻨَﻔَﺎﺀَ )
(Qs Al-Bayyinah: 5)

◇◆ 6. Kampung Akherat Tujuan Utamanya

Dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu anhu , ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, ( ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻧَﺖِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻫَﻤَّﻪُ )
maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, ( ﻓَﺮَّﻕَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺃَﻣْﺮَﻩُ )
menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, ( ﻭَﺟَﻌَﻞَ ﻓَﻘْﺮَﻩُ ﺑَﻴْﻦَ ﻋَﻴْﻨَﻴْﻪِ )
dan ia tidak mendapatkan dunia   (ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﺄْﺗِﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ )
kecuali menurut ketentuan yg telah ditetapkan baginya. ( ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﺎ ﻛُﺘِﺐَ ﻟَﻪُ )
Barangsiapa yg niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, ( ﻭَﻣَﻦْ ﻛَﺎﻧَﺖِ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓُ ﻧِﻴَّـﺘَﻪُ )
Allah akan mengumpulkan urusannya, ( ﺟَﻤَﻊَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺃَﻣْﺮَﻩُ )
menjadikan kekayaan di hatinya, ( ﻭَﺟَﻌَﻞَ ﻏِﻨَﺎﻩُ ﻓِﻲْ ﻗَﻠْﺒِﻪِ )
dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina. ( ﻭَﺃَﺗَﺘْﻪُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﻫِﻲَ ﺭَﺍﻏِﻤَﺔٌ )
(HR. Ahmad)
Firman Allah Azza wa Jalla :
Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat ( ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺣَﺮْﺙَ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ )
akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, ( ﻧَﺰِﺩْ ﻟَﻪُ ﻓِﻲ ﺣَﺮْﺛِﻪِ  )
dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia  ( ﻭَﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺣَﺮْﺙَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ )
Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), ( ﻧُﺆْﺗِﻪِ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻭَﻣَﺎ ﻟَﻪُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ )
tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat.(  ﻣِﻦْ ﻧَﺼِﻴﺐٍ )
(Qs Asy-Syura (42) :20 )

Allah Azza wa Jalla juga berfirman :
Hai kaumku, ( ﻳَﺎ ﻗَﻮْﻡِ )
sesungguhnya kehidupan ini hanyalah kesenangan (sementara)( ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻫَٰﺬِﻩِ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻣَﺘَﺎﻉٌ )
dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. ( ﻭَﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓَ ﻫِﻲَ ﺩَﺍﺭُ ﺍﻟْﻘَﺮَﺍﺭِ )
(Qs Ghafir (40) :39)

◇◆ 7. Sangat Takut dg Allah dan Ancaman-Nya

Allah Ta’ala berfirman, Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah
(yg tidak terduga-duga)? ( ﺃَﻓَﺄَﻣِﻨُﻮﺍ ﻣَﻜْﺮَ ﺍﻟﻠَّﻪِ )
Tiada yang merasa aman dan azab Allah ( ﻓَﻠَﺎ ﻳَﺄْﻣَﻦُ ﻣَﻜْﺮَ ﺍﻟﻠَّﻪِ )
kecuali orang-orang yang merugi . ( ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡُ ﺍﻟْﺨَﺎﺳِﺮُﻭﻥَ )
(QS. Al A’raf: 99).

Yang dimaksud dengan makar Allah di sini adalah bencana atau azab. Yaitu apakah mereka merasa aman dari azab Allah di saat mereka lalai? Tiada yang merasa aman kecuali orang-orang yang merugi.

Al Hasan Al Bashri mengatakan,

Seorang mukmin beramal taat ( ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ ﻳﻌﻤﻞ ﺑﺎﻟﻄﺎﻋﺎﺕ )
dan ia dalam keadaan takut (akan siksa Allah). ( ﻭﻫﻮ ﻣُﺸْﻔِﻖ ﻭَﺟِﻞ ﺧﺎﺋﻒ)
Sedangkan ahli maksiat melakukan maksiat  ( ﻭﺍﻟﻔﺎﺟﺮ ﻳﻌﻤﻞ ﺑﺎﻟﻤﻌﺎﺻﻲ )
dan selalu merasa aman (dari murka Allah). ( ﻭﻫﻮ ﺁﻣﻦ )
(Dinukil dari tafsir Ibnu Katsir pada tafsir surat Al A’raf ayat 99.)

◇◆ 8. Selalu Memohon Ampun  Atas Dosa2nya

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam Setiap hari beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam memohon ampun kepada Allah sebanyak seratus kali. Bahkan dalam suatu hadits disebutkan, bahwa beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta ampun kepada Allah seratus kali dalam satu majelisnya.
Dari Ibnu  Umar, ia berkata, ( ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻋُﻤَﺮَ ﻗَﺎﻝَ )
Kami pernah menghitung  ( ﺇِﻥْ ﻛُﻨَّﺎ ﻟَﻨَﻌُﺪُّ  )
di satu majelis Rasulullah  ( ﻟِﺮَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺠْﻠِﺲِ )
bahwa seratus kali beliau mengucapkan,  ( ﺍﻟْﻮَﺍﺣِﺪِ ﻣِﺎﺋَﺔَ ﻣَﺮَّﺓٍ )
Ya Rabb-ku, ampunilah aku ( ﺭَﺏِّ ﺍﻏْﻔِﺮْﻟِﻲ )
dan aku bertaubat kepadaMu, ( ﻭَﺗُﺐْ ﻋَﻠَﻲَّ )
sesungguhnya Engkau Maha menerima taubat ( ﺇِﻧَّﻚَ ﺃَﻧْﺖَ ﺗَﻮَّﺍﺏُ )
lagi Maha Penyayang .( ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢُ )
(HR At Tirmidzi )no. 3434),

Dan orang-2 yg apabila mengejakan perbuatan keji ( ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺇِﺫَﺍ ﻓَﻌَﻠُﻮﺍ ﻓَﺎﺣِﺸَﺔً )
atau menganiaya diri sendiri, ( ﺃَﻭْ ﻇَﻠَﻤُﻮﺍ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻬُﻢْ  )
mereka ingat kepada Allah, ( ﺫَﻛَﺮُﻭﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ  )
lalu memohon ampun terhadap dosa-2 mereka, ( ﻓَﺎﺳْﺘَﻐْﻔَﺮُﻭﺍ ﻟِﺬُﻧُﻮﺑِﻬِﻢْ )
dan siapa lagi yg dapat mengampuni dosa ( ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﻐْﻔِﺮُ ﺍﻟﺬُّﻧُﻮﺏَ )
selain daripada Allah?  ( ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ  )
Dan mereka tdk meneruskan perbuatan kejinya itu ( ﻭَﻟَﻢْ ﻳُﺼِﺮُّﻭﺍ ﻋَﻠَﻰٰ ﻣَﺎ ﻓَﻌَﻠُﻮﺍ )
sedang mereka mengetahui. ( ﻭَﻫُﻢْ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ )
(Qs Ali ‘Imran : 135 )

Do’a memohon ampunan dan rahmat Allah
Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami ( ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ ﺫُﻧُﻮﺑَﻨَﺎ )
dan tindakan-2 kami yg berlebih-2an dlm urusan kami  ( ﻭَﺇِﺳْﺮَﺍﻓَﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺃَﻣْﺮِﻧَﺎ )
dan tetapkanlah pendirian kami ( ﻭَﺛَﺒِّﺖْ ﺃَﻗْﺪَﺍﻣَﻨَﺎ )
dan tolonglah kami terhadap kaum yg kafir. ( ﻭَﺍﻧﺼُﺮْﻧَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡِ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮِﻳﻦَ)
(Qs Ali ‘Imran : 147)

Ya Rabb kami,kami telah menganiaya diri kami sendiri, ( ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻇَﻠَﻤْﻨَﺎ ﺃَﻧﻔُﺴَﻨَﺎ )
dan jika Engkau tidak mengampuni kami ( ﻭَﺇِﻥ ﻟَّﻢْ ﺗَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ )
dan memberi rahmat kepada kami, ( ﻭَﺗَﺮْﺣَﻤْﻨَﺎ )
niscaya pastilah kami termasuk orang-2 yg merugi. ( ﻟَﻨَﻜُﻮﻧَﻦَّ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﺎﺳِﺮِﻳﻦَ )
( Qs Al A’raf ( 7) : 23)

◇◆ 9. Zuhud Terhadap Dunia Tetapi Tidak Meningalkannya

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengingkari keinginan zuhud para sahabat yang menyimpang. Yaitu ketika ada orang yang tak hendak menikah, sementara yang lain tak hendak tidur dan yang lain lagi tak hendak makan daging. Sebagaimana dalam hadits:
Dari Anas Radhiyallahu anhu ( ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ )
sesungguhnya ada beberapa org sahabat Nabi ( ﺃَﻥَّ ﻧَﻔَﺮًﺍ ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ )
bertanya kepada isteri-2 Beliau tentang amal perbuatan Beliau manakala tidak --
terlihat orang lain. ( ﺳَﺄَﻟُﻮﺍ ﺃَﺯْﻭَﺍﺝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻋَﻦْ ﻋَﻤَﻠِﻪِ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴِّﺮِّ )
Akhirnya sebagian mereka berkata: ( ﻓَﻘَﺎﻝَ )
Saya tidak akan menikahi perempuan. ( ﺑَﻌْﻀُﻬُﻢْ ﻟَﺎ ﺃَﺗَﺰَﻭَّﺝُ ﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀَ )
Sebagian lain berkata:  ( ﻭَﻗَﺎﻝَ )
Saya tidak akan makan daging. ( ﺑَﻌْﻀُﻬُﻢْ ﻟَﺎ ﺁﻛُﻞُ ﺍﻟﻠَّﺤْﻢَ  )
Sedangkan sebagian lain berkata  ( ﻭَﻗَﺎﻝَ )
Saya tidak akan tidur membaringkan diri di tempat tidur.( ﺑَﻌْﻀُﻬُﻢْ ﻟَﺎ ﺃَﻧَﺎﻡُ ﻋَﻠَﻰ ﻓِﺮَﺍﺵٍ )
Maka Nabi membaca hamdalah dan memuji Allah. ( ﻓَﺤَﻤِﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﺃَﺛْﻨَﻰ ﻋَﻠَﻴْﻪِ )
Beliau bersabda ( ﻓَﻘَﺎﻝََ )
Mengapa orang-2 itu berkata demikian dan demikian? ( ﻣَﺎ ﺑَﺎﻝُ ﺃَﻗْﻮَﺍﻡٍ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻛَﺬَﺍ ﻭَﻛَﺬَﺍ  )
Padahal aku shalat dan aku tidur. ( ﻟَﻜِﻨِّﻲ ﺃُﺻَﻠِّﻲ ﻭَﺃَﻧَﺎﻡُ )
Aku berpuasa dan aku makan. ( ﻭَﺃَﺻُﻮﻡُ ﻭَﺃُﻓْﻄِﺮُ )
Dan aku menikahi wanita. ( ﻭَﺃَﺗَﺰَﻭَّﺝُ ﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀَ )
Maka barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, ( ﻓَﻤَﻦْ ﺭَﻏِﺐَ ﻋَﻦْ ﺳُﻨَّﺘِﻲ )
berarti ia bukan termasuk golonganku. ( ﻓَﻠَﻴْﺲَ ﻣِﻨِّﻲ )
( HR Muslim Syarah Nawawi )

Begitu pula, tidak termasuk zuhud yang dibenarkan dalam syari’at, apabila seseorang ingin hidup memutuskan diri sama sekali dari kesenangan dunia dan memisahkan diri dari keramaian untuk beribadah sepenuhnya kepada Allah (tabattul).
Dari Sa’id bin Al Musayyib, ( ﻋَﻦْ ﺳَﻌِﻴﺪِ ﺑْﻦِ ﺍﻟْﻤُﺴَﻴَّﺐِ  )
sesungguhnya ia mendengar Sa’d bin Abi Waqqash ( ﻋَﻦْ ﺳَﻌْﺪِ ﺑْﻦِ ﺃَﺑِﻲ ﻭَﻗَّﺎﺹٍ  )
berkata ( ﻗَﺎﻝَ )
Utsman bin Mazh’un ingin hidup bertabattul, ( ﻋَﻠَﻰ ﻋُﺜْﻤَﺎﻥَ ﺑْﻦِ ﻣَﻈْﻌُﻮﻥٍ ﺍﻟﺘَّﺒَﺘُّﻞَ  )
namun Rasulullah melarangnya. ( ﺭَﺩَّ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
Kalaulah Beliau membolehkannya, ( ﻭَﻟَﻮْ ﺃَﺫِﻥَ ﻟَﻪُ )
tentu kami sudah melakukan kebiri. ( ﻟَﺎﺧْﺘَﺼَﻴْﻨَﺎ )
( HR.Muslim )

Jadi zuhud yang dibenarkan dalam syari’at, zuhudnya Rosulullah Shalallahu ‘ alaihi wasallam meninggalkan perkara mubah yang berlebihan, yang tidak dapat membantu ketaatan kepada Allah, baik berupa makan, minum, pakaian, harta dan lain sebagainya. Sebagaimana perkataan Imam Ahmad Zuhud ialah makan tetapi di bawah ukuran makan seperti umumnya, berpakaian, tetapi lebih sederhana dari umumnya, dan bahwa dunia hanyalah hari-hari yang hanya sebentar .

◇◆10. Shalat Malem Menjadi Kebiasaannya

Diantara dalilnya adalah dari Abu Umamah Radhiyallahu anhu ia menuturkan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Lakukanlah shalat malam oleh kalian, ( ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﻘِﻴَﺎﻡِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ  )
karena hal itu merupakan kebiasaan orang-2 shalih sebelum kalian.( ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﺩَﺃْﺏُ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤِﻴْﻦَ ﻗَﺒْﻠَﻜُﻢْ )
Ia pun dapat mendekatkan kalian kepada Rabb kalian, ( ﻭَﻫُﻮَ ﻗُﺮْﺑَﺔٌ ﺇِﻟَﻰ ﺭَﺑِّﻜُﻢْ )
menghapus segala kesalahan ( ﻭَﻣُﻜَﻔِّﺮَﺓٌ ﻟِﻠﺴَّﻴِّﺌَﺎﺕِ )
dan mencegah dari perbuatan dosa. ( ﻣَﻨْﻬَﺎﺓٌ ﻋَﻦِ ﺍْﻹِﺛْﻢِ )
(HR. At-Tirmidzi dalam kitab Da’awaat, bab Du’aa’-un Nabiy (hadits no. 3549).

◇◆11. Tawakal Penuh Terhadap Allah dan Tidak Mengeluh kecuali padanya

Barangsiapa yg bertakwa kepada Allah ( ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺘَّﻖِ ﺍﻟﻠَّﻪَ  )
niscaya Dia akan memberikan baginya jalan ke luar
(bagi semua urusannya). ( ﻳَﺠْﻌَﻞْ ﻟَﻪُ ﻣَﺨْﺮَﺟًﺎ )
Dan memberinya rezki dari arah yg tiada disangka -2nya. ( ﻭَﻳَﺮْﺯُﻗْﻪُ ﻣِﻦْ ﺣَﻴْﺚُ ﻟَﺎ ﻳَﺤْﺘَﺴِﺐُ )
Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah ( ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺘَﻮَﻛَّﻞْ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ )
niscaya Allah akan mencukupkan (segala keperluan)nya ( ﻓَﻬُﻮَ ﺣَﺴْﺒُﻪُ )
(QS Ath-Thalaaq:2-3).

Maksudnya barangsiapa yang percaya kepada Allah dalam menyerahkan (semua) urusan kepada-Nya maka Dia akan mencukupi (segala) keperluannya .
Maka tawakal yang benar, merupakan sebab utama berhasilnya usaha seorang hamba, baik dalam urusan dunia maupun agama, bahkan sebab kemudahan dari Allah Ta’ala bagi hamba tersebut untuk meraih segala kebaikan dan perlindungan dari segala keburukan.

Dari Umar bin al-Khatthab Radhiyallahu anhu , ( ﻋَﻦْ ﻋُﻤَﺮَ ﺑْﻦِ ﺍﻟْﺨَﻄَّﺎﺏِ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ )
dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , ( ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ )
beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ( ﻗَﺎﻝَ )
Seandainya kalian bertawakkal kepada Allah ( ﻟَﻮْ ﺃَﻧَّﻜُﻢْ ﺗَﺘَﻮَﻛَّﻠُﻮْﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ )
dengan sungguh-2 tawakkal kepada-Nya, ( ﺣَﻖَّ ﺗَﻮَﻛُّﻠِﻪِ )
sungguh kalian akan diberikan rizki oleh Allah sebagaimana Dia memberikan --
rizki kepada burung. ( ﻟَﺮَﺯَﻗَﻜُﻢْ ﻛَﻤَﺎ ﻳَﺮْﺯُﻕُ ﺍﻟﻄَّﻴْﺮَ )
Pagi hari burung tersebut keluar dalam keadaan lapar ( ﺗَﻐﺪُﻭْ ﺧِﻤَﺎﺻًﺎ )
dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang. ( ﻭﺗَﺮُﻭْﺡُ ﺑِﻄَﺎﻧًﺎ )
(HR Ahmad dalam Musnad-nya (I/30, 52); at-Tirmidzi dalam Sunan-nya (no. 2344)

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Hendaknya salah seorang dari kalian ( ﻟِﻴَﺴْﺄَﻝَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ )
meminta kpd Robnya seluruh kebutuhannya (hajatnya) ( ﺭَﺑَّﻪُ ﺣَﺎﺟَﺘَﻪُ ﻛُﻠَّﻬَﺎ )
bahkan sampai untuk memperbaiki tali sandalnya jika terputus ( ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺴْﺄَﻟَﻪُ ﺷِﺴْﻊَ ﻧَﻌْﻠِﻪِ ﺇِﺫَﺍ ﺍﻧْﻘَﻄَﻊَ )

(HR At-Thirmidzi, dan dihasankan oleh Al-Albani dalam Al-Misykaat no 2251, akan tetapi dalam sanad hadits ini ada pembicaraan, sehingga Al-Albani berubah pendapatnya dan melemahkannya di Ad-Do'iffah no 1362. Namun makna hadits ini tentu benar tanpa diragukan lagi, karena berdo'a adalah ibadah, dan seorang hamba disukai berdoa kepada Allah dalam segala hal dan kondisi)

Seorang salaf tatkala melihat ada seseorang yang mengeluhkan kondisinya kepada orang lain maka ia berkata :

Jika engkau mengeluhkan (kondisimu) kpd anak Adam ( ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺷَﻜَﻮْﺕَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﺑْﻦِ ﺁﺩَﻡَ )
maka sesungguhnya…( ﺇِﻧَّﻤَﺎ )
Engkau sedang mengeluhkan Allah Yg Maha Penyayang kpd anak Adam
yg bukan penyayang…( ... ﺗَﺸْﻜُﻮ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻻَ ﻳَﺮْﺣَﻢُ )

◇◆12. Selalu Berinfaq Dalam Kelapangan dan Kesempitan

Allah Aza Wajalla mensifati ahli surga melalui firman-Nya:
yaitu orang-2 yg menafkahkan (hartanya) ( الَّذِينَ يُنْفِقُونَ )
baik di waktu lapang maupun sempit. ( فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ )
(Qs Ali Imran(3): 134)

Maksudnya dalam keadaan susah dan dalam keadaan makmur, dalam keadaan suka dan dalam keadaan duka, dalam keadaan sehat dan juga dalam keadaan sakit. Dengan kata lain, mereka rajin berinfak dalam semua keadaan. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat yang lain, yaitu firman-Nya:

Orang-2 yg menafkahkan hartanya di malam  ( الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوالَهُمْ بِاللَّيْلِ )
dan di siang hari secara sembunyi dan terang-2an. ( وَالنَّهارِ سِرًّا وَعَلانِيَةً )
(Qs Al-Baqarah: 274)

Makna yang dimaksud ialah bahwa mereka tidak kendur dan lupa oleh suatu urusan pun dalam menjalankan ketaatan kepada Allah Swt. Mereka membelanjakan harta untuk keridaan-Nya serta berbuat baik kepada sesamanya dari kalangan kaum kerabatnya dan orang-orang lain dengan berbagai macam kebajikan.
(Tafsir Ibnu Katsir)

Lebih dalam lagi Allah AzaWajalla berfirman;
Kamu sekali-kali tidak sampai kpd kebajikan (yang sempurna),  ( ﻟَﻦ ﺗَﻨَﺎﻟُﻮﺍ ﺍﻟْﺒِﺮَّ ﺣَﺘَّﻰٰ )
sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yg kamu cintai.  ( ﺗُﻨﻔِﻘُﻮﺍ ﻣِﻤَّﺎ ﺗُﺤِﺒُّﻮﻥَ )
Dan apa saja yg kamu nafkahkan ( ﻭَﻣَﺎ ﺗُﻨﻔِﻘُﻮﺍ ﻣِﻦ ﺷَﻲْﺀٍ  )
maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (  ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺑِﻪِ ﻋَﻠِﻴﻢٌ )
(Qs Ali ‘Imran (3 ): 92)

Ini adalah dorongan dari Allah untuk hamba-hamba-Nya agar berinfak di jalan-jalan kebaikan. Maka Allah menyatakan bahwa kita tidak akan sampai kepada kebajikan dan ketaatan yang akan menghantarkan kita ke dalam surga, sehingga kita mau menafkahkan sebagian harta yang kita cintai. Dan apa saja yang kita keluarkan untuk sedekah, baik itu sedikit apalagi banyak, maka Allah pasti mengetahuinya dan Allah akan memberikan balasan kepada setiap orang yang berinfak sesuai dengan amalnya.
Dan dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
Dan sedekah adalah bukti. ( ﻭَﺍﻟﺼَّﺪَﻗَﺔُ ﺑُﺮْﻫَﺎﻥٌ )
(HR. Muslim)

Maksudnya, bahwa sedekah yang dikeluarkan seorang hamba menunjukkan akan kebenaran iman yang ada dalam hatinya. Oleh karena itu, orang-orang munafik enggan mengeluarkan sedekah karena mereka tidak memiliki keimanan dalam hatinya.
Karena jika kita mendahulukan cinta Allah atas kecintaan terhadap harta lalu kita keluarkan harta kita dalam rangka menggapai ridha Allah, maka ini menunjukkan atas keimanan yang benar, kebajikan hati dan ketakwaan yang meyakinkan.
Dari Abu Hurairah dan ‘Abdullah bin Hubsyi Al Khots’ami, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya sedekah mana yang paling afdhol.
Jawab beliau , Sedekah dari orang yg serba kekurangan. ( ﺟَﻬْﺪُ ﺍﻟْﻤُﻘِﻞِّ )

(HR. An Nasai no. 2526. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Hadits di atas ada beberapa tafsiran.
~ Pertama ulama mengatakan keutamaan sedekah saat susah.
~ Kedua ulama mengatakan bahwa sedekah tersebut dilakukan dalam keadaan hati yang senantiasa Ghina yaitu penuh kecukupan.
~ Ketiga ulama mengatakan bersedekah dalam keadaan miskin dan sabar dengan kelaparan. (Lihat ‘Aunul Ma’bud , 4: 227)

Dalam hadits juga disebutkan,
Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda, ( ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ  )
Satu dirham dapat mengungguli seratus ribu dirham. ( ﺳَﺒَﻖَ ﺩِﺭْﻫَﻢٌ ﻣِﺎﺋَﺔَ ﺃَﻟْﻒِ ﺩِﺭْﻫَﻢٍ  )
Lalu ada yang bertanya, ( ﻗَﺎﻟُﻮﺍ )
Bagaimana itu bisa terjadi wahai Rasulullah? ( ﻭَﻛَﻴْﻒَ )
Beliau jelaskan, ( ﻗَﺎﻝَ)
Ada seorang yg memiliki 2 dirham ( ﻛَﺎﻥَ ﻟِﺮَﺟُﻞٍ ﺩِﺭْﻫَﻤَﺎﻥِ )
lalu mengambil 1 dirham untuk disedekahkan. ( ﺗَﺼَﺪَّﻕَ ﺑِﺄَﺣَﺪِﻫِﻤَﺎ ﻭَﺍﻧْﻄَﻠَﻖَ )
Ada pula seseorang memiliki harta yg banyak sekali, ( ﺭَﺟُﻞٌ ﺇِﻟَﻰ ﻋُﺮْﺽِ ﻣَﺎﻟِﻪِ )
lalu ia mengambil dari kantongnya 100 ribu dirham ( ﻓَﺄَﺧَﺬَ ﻣِﻨْﻪُ ﻣِﺎﺋَﺔَ ﺃَﻟْﻒِ ﺩِﺭْﻫَﻢٍ )
untuk disedekahkan . ( ﻓَﺘَﺼَﺪَّﻕَ ﺑِﻬَﺎ )
(HR. An Nasai no. 2527 dan Imam Ahmad 2: 379. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan ).

◇◆13. Kasih Sayang Terhadap Mukmin dan Sangat Kuat Memelihara Ukhuwah diantara Mereka

Sampai -sampai Allah Aza Waajalla berfirman memberikan uswah kepada manusia tentang Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam yang Kasih Sayang Terhadap Mukmin dan Sangat Kuat Memelihara Ukhuwah . Allah Aza Wajalla berfirman :
Sesungguhnya telah datang kepadamu ( ﻟَﻘَﺪْ ﺟَﺎﺀﻛُﻢْ )
seorang rasul dari kaummu sendiri, ( ﺭَﺳُﻮﻝٌ ﻣِّﻦْ ﺃَﻧﻔُﺴِﻜُﻢْ )
berat terasa olehnya penderitaanmu, ( ﻋَﺰِﻳﺰٌﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻣَﺎﻋَﻨِﺘُّﻢْ  )
sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, ( ﺣَﺮِﻳﺺٌ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢ )
amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-2 mukmin.( ﺑِﺎﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﺭَﺅُﻭﻑٌ ﺭَّﺣِﻴﻢٌ )
(Qs At-Taubah (9) : 128).

Adapun dalil dari Sunnah bagi pokok yang agung ini, di antaranya sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. ( ﺍَﻟْﻤُﺴْﻠِﻢُ ﺃَﺧُﻮ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ )
Ia tidak boleh menzaliminya, ( ﻻَ ﻳَﻈْﻠِﻤُﻪُ )
merendahkannya dan tidak pula meremehkannya. ( ﻭَﻻَ ﻳَﺨْﺬُﻟُﻪُ ﻭَﻻَ ﻳَﺤْﻘِﺮُﻩُ )
Taqwa adalah di sini. ( ﺍَﻟﺘَّﻘْﻮَﻯ ﻫَﻬُﻨَﺎ )
Beliau menunjuk dadanya sampai tiga kali ( ﻳُﺸِﻴْﺮُ ﺇِﻟَﻰ ﺻَﺪْﺭِﻩِ ﺛَﻼَﺙَ ﻣَﺮَّﺍﺕٍ  )
(kemudian beliau bersabda lagi )Cukuplah seseorang dikatakan buruk bila -- meremehkan saudaranya sesama muslim. ( ﺑِﺤَﺴْﺐِ ﺍﻣْﺮِﺉٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﺮِّ ﺃَﻥْ ﻳَﺤْﻘِﺮَ ﺃَﺧَﺎﻩُ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢَ )
Seorang Muslim terhadap Muslim lain ( ﻛُﻞُّ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ )
haram darahnya, kehormatannya dan hartanya. ( ﺣَﺮَﺍﻡٌ ﺩَﻣُﻪُ ﻭَﻋِﺮْﺿُﻪُ ﻭَﻣَﺎﻟُﻪُ )
( HR. Muslim)

Dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Janganlah kalian saling membenci, ( ﻻَﺗَﺒَﺎﻏَﻀُﻮْﺍ )
saling mendengki  ( ﻭَﻻَ ﺗَﺤَﺎﺳَﺪُﻭْﺍ )
dan saling membelakangi. ( ﻭَﻻَ ﺗَﺪَﺍﺑَﺮُﻭْﺍ )
Jadilah kalian sebagai hamba-2 Allah yg bersaudara ( ﻭَﻛُﻮْﻧُﻮْﺍ ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧﺎً )
(Qs Muttafaq ‘Alai ﻣُﺘَّﻔَﻖٌ ﻋَﻠَﻴْﻪِ )

Hadits-hadits senada sangat banyak. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda : Seorang mukmin bagi mukmin lainnya ( ﺍَﻟْﻤُﺆْﻣِﻦُ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻦِ )
laksana bangunan, ( ﻛَﺎﻟْﺒُﻨْﻴَﺎﻥِ )
satu sama lain saling menguatkan. ( ﻳَﺸُﺪُّ ﺑَﻌْﻀُﻪُ ﺑَﻌْﻀًﺎ )
(Muttafaq ‘Alaihi ﻣُﺘَّﻔَﻖٌ ﻋَﻠَﻴْﻪِ )

Dalam riwayat Bukhori ada tambahan:
Dan Rasulullah menjalinkan jari jemari kedua tangannya. ( ﻭَﺷَﺒَّﻚَ ﺑَﻴْﻦَ ﺃَﺻَﺎﺑِﻌِﻪِ )

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda dalam hadits yang dibawakan oleh an-Nu’mân bin Basyîr Radhiyallahu anhu :
Perumpamaan kaum mukminin satu dgn yg lainnya dalam hal saling mencintai,
saling menyayangi  ( ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻓِﻰ ﺗَﻮَﺍﺩِّﻫِﻢْ ﻭَﺗَﺮَﺍﺣُﻤِﻬِﻢْ  )
dan saling berlemah-2 di antara mereka adalah seperti satu tubuh ( ﻭَﺗَﻌَﺎﻃُﻔِﻬِﻢْ ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟْﺠَﺴَﺪِ )
Apabila salah satu anggota badan sakit, ( ﺇِﺫَﺍ ﺍﺷْﺘَﻜَﻰ ﻣِﻨْﻪُ ﻋُﻀْﻮٌ )
maka semua anggota badannya juga merasa demam  --
dan tidak bisa tidur. ( ﺗَﺪَﺍﻋَﻰ ﻟَﻪُ ﺳَﺎﺋِﺮُ ﺍﻟْﺠَﺴَﺪِ ﺑِﺎﻟﺴَّﻬْﺮِ ﻭَﺍﻟْﺤُﻤَّﻰ . )
( HR. Bukhori ﺃَﺧْﺮَﺟَﻪُ ﺍﻟْﺒُﺨَﺎﺭِﻱ ﻭَﻣُﺴْﻠِﻢٌ , ﻭَﺍﻟﻠَّﻔْﻆُ ﻟِﻤُﺴْﻠِﻢٍ )

◇◆14. Sangat Kuat Amar Ma'ruf dan Nahi Mungkar

Amar ma’ruf nahi mungkar merupakan kekhususan dan keistimewaan umat Islam yang akan mempengaruhi kemulian umat Islam. Sehingga Allah kedepankan penyebutannya dari iman dalam firman-Nya,
Kamu adalah umat yg terbaik ( ﻛُﻨﺘُﻢْ ﺧَﻴْﺮَ ﺃُﻣَّﺔٍ )
yg dilahirkan untuk manusia, ( ﺃُﺧْﺮِﺟَﺖْ ﻟِﻠﻨَّﺎﺱِ  )
menyuruh kepada yg ma’ruf, ( ﺗَﺄْﻣُﺮُﻭﻥَ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ )
dan mencegah dari yg mungkar, ( ﻭَﺗَﻨْﻬَﻮْﻥَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤُﻨﻜَﺮِ )
dan beriman kepada Allah. ( ﻭَﺗُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ )
Sekiranya Ahli Kitab beriman, ( ﻭَﻟَﻮْﺀَﺍﻣَﻦَ ﺃَﻫْﻞُ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ )
tentulah itu lebih baik bagi mereka  ( ﻟَﻜَﺎﻥَ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻟَّﻬُﻢْ  )
di antara mereka ada yg beriman ( ﻣِّﻨْﻬُﻢُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ )
dan kebanyakan mereka adlh orang-2 yg fasik. ( ﻭَﺃَﻛْﺜَﺮَﻫُﻢُ ﺍﻟْﻔَﺎﺳِﻘُﻮﻥَ )
(Qs Ali Imron :(3)110)

Demikian pula, Allah membedakan kaum mukminin dari kaum munafikin dengan hal ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
Dan orang-2 yg beriman, lelaki dan perempuan, ( ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕُ )
sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yg lain. ( ﺑَﻌْﻀُﻬُﻢْ ﺃَﻭْﻟِﻴَﺂﺀُ ﺑَﻌْﺾٍ )
Mereka menyuruh (mengerjakan) yg ma’ruf, ( ﻳَﺄْﻣُﺮُﻭﻥَ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ )
mencegah dari yang mungkar, ( ﻭَﻳَﻨْﻬَﻮْﻥَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤُﻨﻜَﺮِ )
mendirikan shalat, menunaikan zakat  ( ﻭَﻳُﻘِﻴﻤُﻮﻥَ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓَ ﻭَﻳُﺆْﺗُﻮﻥَ ﺍﻟﺰَّﻛَﺎﺓَ )
dan mereka ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya. ( ﻭَﻳُﻄِﻴﻌُﻮﻥَ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟَﻪُ )
Merekalah itu akan diberi rahmat oleh Allah ( ﺃُﻭْﻻَﺋِﻚَ ﺳَﻴَﺮْﺣَﻤُﻬُﻢُ ﺍﻟﻠﻪُ  )
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. ( ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻋَﺰِﻳﺰٌ ﺣَﻜِﻴﻢُُ )
(Qs At-Taubah:71)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menafsirkan 2 ayat diatas bahwa umat Islam adalah umat terbaik bagi segenap umat manusia. Umat yang paling memberi manfaat dan baik kepada manusia. Karena mereka telah menyempurnakan seluruh urusan kebaikan dan kemanfaatan dengan amar ma’ruf nahi mungkar. Mereka tegakkan hal itu dengan jihad di jalan Allah dengan jiwa dan harta mereka. Inilah anugerah yang sempurna bagi manusia. Umat lain tidak memerintahkan setiap orang kepada semua perkara yang ma’ruf (kebaikan) dan melarang semua kemungkaran. Merekapun tidak berjihad untuk itu. Bahkan sebagian mereka sama sekali tidak berjihad. Adapun yang berjihad seperti Bani Israil kebanyakan jihad mereka untuk mengusir musuh dari negerinya. Sebagaimana orang yang jahat dan dzalim berperang bukan karena menyeru kepada petunjuk dan kebaikan, tidak pula untuk amar ma’ruf nahi mungkar.

◇◆15. Sangat Kuat Memegang Amanah , Janji dan Rahasia

Sebagaimana firmannya tentang amanah :
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu ( ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳَﺄْﻣُﺮُﻛُﻢْ )
menyampaikan amanat kpd yg berhak menerimanya ( ﺃَﻥْ ﺗُﺆَﺩُّﻭﺍ ﺍﻟْﺄَﻣَﺎﻧَﺎﺕِ ﺇِﻟَﻰٰ ﺃَﻫْﻠِﻬَﺎ )
(QS An Nisaa (4) ayat 58 )

Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah di dalam Tafsir al Qur’an al ‘Azhim (2/338-339) berkata : Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengabarkan bahwa sesungguhnya Ia memerintahkan (kepada kita) untuk menunaikan amanah kepada pemiliknya. Dalam sebuah hadits dari al Hasan, dari Samurah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda Tunaikanlah amanah kepada org yg engkau dipercaya --
(untuk menunaikan amanah kepadanya), ( ﺃَﺩِّ ﺍﻷَﻣَﺎﻧَﺔَ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﻦِ ﺍﺋْـﺘَﻤَﻨَﻚَ )
dan jangan khianati orang yg telah mengkhianatimu. ( ﻭَﻻَ ﺗَﺨُﻦْ ﻣَﻦْ ﺧَﺎﻧَﻚَ )
(HR Ahmad dan Ahlus Sunan)

Ini mencakup seluruh jenis amanah yang wajib ditunaikan oleh seseorang yang dibebani dengannya. Baik (amanah itu) berupa hak-hak Allah atas hambanya, seperti (menunaikan) shalat, zakat, kaffarat, nadzar, puasa, dan lain-lainnya yang ia terbebani dengannya dan tidak terlihat oleh hamba-hamba Allah lainnya. Ataupun berupa hak-hak sesama manusia, seperti barang-barang titipan, dan yang semisalnya, yang mereka saling mempercayai satu orang dengan yang lainnya tanpa ada bukti atasnya. Maka, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkannya untuk menunaikannya.
Barangsiapa yang tidak menunaikannya, akan diambil darinya pada hari Kiamat kelak.
Hai orang-orang beriman, ( ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍْ )
janganlah kamu mengkhianati Allah ( ﻻَ ﺗَﺨُﻮﻧُﻮﺍْ ﺍﻟﻠﻪَ )
dan Rasul (Muhammad) ( ﻭَﺍﻟﺮَّﺳُﻮﻝَ )
dan (juga) jgnlah kamu mengkhianati amanat-2
yg dipercayakan kepadamu, ( ﻭَﺗَﺨُﻮﻧُﻮﺍْ ﺃَﻣَﺎﻧَﺎﺗِﻜُﻢْ )
sedang kamu mengetahui. ( ﻭَﺃَﻧﺘُﻢْ ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ )
(Qs Al - Anfal (8) ayat 27
    
Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata,Dan khianat, mencakup seluruh perbuatan dosa, baik yang kecil maupun yang besar, baik (dosanya) terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Ali bin Abi Thalhah berkata, dari Ibnu ‘Abbas,
(tentang firmanNya) dan (juga) jgnlah kamu mengkhianati amanat-2
yg dipercayakan kepadamu, ( ﻭَﺗَﺨُﻮﻧُﻮﺍْ ﺃَﻣَﺎﻧَﺎﺗِﻜُﻢْ )

Maksudnya Amanah adalah seluruh perbuatan yang telah Allah bebankan kepada hamba-hambaNya (agar mereka menunaikannya ), yaitu (berupa) kewajiban-kewajiban. Dan maksud janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat adalah, janganlah kamu menggugurkannya. Dalam sebuah riwayat, ‘Ibnu Abbas menjelaskan maksud

firmanNya: janganlah kamu mengkhianati Allah ( ﻻَ ﺗَﺨُﻮﻧُﻮﺍْ ﺍﻟﻠﻪَ )
dan Rasul (Muhammad) ( ﻭَﺍﻟﺮَّﺳُﻮﻝَ )
Maksudnya dengan cara meninggalkan sunnah Nabi dan melakukan maksiat kepada Nabi shallallahu ‘ alaihi wassallam.

~~Serta memiliki ciri memegang janji.
Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) --
di dalam Al-Qur`an. ( ﻭَﺍﺫْﻛُﺮْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﺇِﺳْﻤَﺎﻋِﻴﻞَ )
Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya. ( ﺇِﻧَّﻪُ ﻛَﺎﻥَ ﺻَﺎﺩِﻕَ ﺍﻟْﻮَﻋْﺪِ )

Dan dalam hadits Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah memuji Abul-‘Ash bin ar-Rabi, suami dari Zainab. Kata beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang Abul-‘Ash bin ar-Rabi’

Dia telah berbicara kepadaku dan berkata jujur, ( ﺣَﺪَّﺛَﻨِﻲْ ﻓَﺼَﺪَّﻗَﻨِﻲْ )
berjanji kepadaku dan menepatinya. ( ﻭَﻭَﻋَﺪَﻧِﻲْ ﻓَﻮَﻓَّﻰ ﻟِﻲْ )
( HR al-Bukhâri, no. 3729 dan Muslim, no. 2449)

~~Menjaga rahasia
Allah Ta’ala berfirman:
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-2 yg berkhianat. ( ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠّﻪَ ﻻَ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟﺨَﺎﺋِﻨِﻴﻦَ )
(QS Al-Anfal [8]: 5

Dalam hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha , katanya:
Kami semua, para istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sedang berada di sisi beliau pada saat itu. Kemudian menghadaplah puteri beliau, Fathimah radhiyallahu ‘anha dengan berjalan dengan cara jalannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Ketika beliau shallallahu ‘alaihi wasallam melihatnya, beliaupun menyambutnya dengan baik dan bersabda: Marhaban hai puteriku.Fathimah disuruhnya duduk di sebelah kanannya atau -menurut riwayat lain- di sebelah kirinya. Seterusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membisikinya, lalu Fathimah menangis dengan tangisnya yang keras sekali. Setelah beliau shallallahu ‘alaihi wasallam melihat kegelisahan puterinya lalu dibisikinya sekali lagi. Fathimah pun tertawa.

Aku berkata kepada Fathimah, Engkau telah diistimewakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di antara sekalian istri-istrinya dengan dibisiki, kemudian engkau menangis.” Sesudah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri dari tempatnya, lalu aku bertanya kepada Fathimah, Apakah yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam padamu itu? Fathimah menjawab,

Aku tidak akan menyiar-nyiarkan apa yg dirahasiakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ( ﻣَﺎ ﻛُﻨْﺖُ ﻷُﻓْﺸِﻲ ﻋَﻠَﻰ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺳِﺮَّﻩُ )
Sesudah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam wafat, aku pun berkata kepada Fathimah, Aku sengaja hendak bertanya kepadamu dengan cara yang sebenarnya, supaya engkau memberitahukan kepadaku apa yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. (Muttafaq ‘alaih, dan Ini adalah lafazh Muslim)

◇◆16. Pemaaf dan Lapang Dada Menghadapi Kebodohan Manusia Dan Koreksi Ikwan dan Tawaddhu' kepada Allah

Abu Huroirah mengatakan ( ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ، ﻗَﺎﻝَ )
(Suatu hari) At-Thufail  ( ﻗَﺪِﻡَ ﺍﻟﻄُّﻔَﻴْﻞُ )
dan para sahabatnya datang, (ﻭَﺃَﺻْﺤَﺎﺑُﻪُ )
mereka mengatakan ( ﻓَﻘَﺎﻟُﻮﺍ )
ya Rosululloh,  ( ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ )
Kabilah Daus benar-2 telah kufur ( ﺇِﻥَّ ﺩَﻭْﺳًﺎ ﻗَﺪْ ﻛَﻔَﺮَﺕْ )
dan menolak (dakwah Islam),  ( ﻭَﺃَﺑَﺖْ )
maka doakanlah keburukan untuk mereka! ( ﻓَﺎﺩْﻉُ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ! )
Maka ada yg mengatakan ( ﻓَﻘِﻴﻞَ )
Mampuslah kabilah Daus. ( ﻫَﻠَﻜَﺖْ ﺩَﻭْﺱٌ ! )
Lalu beliau mengatakan ( ﻓَﻘَﺎﻝَ )
Ya Allah, berikanlah hidayah kepada Kabilah Daus, ( ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻫْﺪِ ﺩَﻭْﺳًﺎ )
dan datangkanlah mereka (kepadaku). ( ﻭَﺍﺋْﺖِ ﺑِﻬِﻢْ )
(HR. Bukhori 2937 dan Muslim 2524 )

◇◆ 17. Kasih Sayang dan Penuh Perhatian Kepada Keluarga

Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :
Sebaik-2 kalian adalah org yg paling baik bagi keluarganya. ( ﺧَﻴْﺮُﻛُﻢْ ﺧَﻴْﺮُﻛُﻢْ ﻷَﻫْﻠِﻪِ )
Dan aku org yg paling baik bagi keluargaku. ( ﻭَﺃَﻧَﺎ ﺧَﻴْﺮُﻛُﻢْ ﻷَﻫْﻠِﻲ )
(HR. At Tirmidzi no: 3895 dan Ibnu Majah no: 1977 dari sahabat Ibnu ‘Abbas. Dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Ash Shahihah no: 285)

Hadits di atas, hadits yang sangat mulia. Sebuah hadits yang menunjukkan agar manusia bersikap mulia dan berlaku jujur. Begitu pula bagi seorang suami khususnya, karena ia sebagai pemimpin dan bertanggung jawab kepada keluarga.

Wallahuta'allam

Referensi :
- Al-Quran
- Ensiklopedi Hadits

http:// Abuafka.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar