Senin, 21 Agustus 2017

Apakah Benar Puasa 1-9 Dzulhijjah Bukanlah Sunah? ?

Lanjutan

Bismillah
Apakah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam Tidak Puasa Awal 1 sampai 9 Dzulhijjah ?

Sebagaimana hadits dari ‘Aisyah radiallahuanha mengatakan ;
Aku tidak pernah melihat Rasulullah ( ﻣَﺎ ﺭَﺃَﻳْﺖُ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ )
berpuasa pada sepuluh hari bulan Dzulhijah sama sekali. ( ﺻَﺎﺋِﻤًﺎ ﻓِﻰ ﺍﻟْﻌَﺸْﺮِ ﻗَﻂُّ )
(HR. Muslim no. 1176).

Bagaimana Dengan Penjelasan Hadits Mulia Diatas Menurut Ulama :
●Pertama : kaidah ushul fiqh disebutkan perkataan lebih diutamakan dari perbuatan.

Sebab perkataan biasanya lebih mendominasi perintah sedangkan perbuatan bisa berubah kerna kondisi Wallahuta'allam,
Sebagaimana hadits dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ( (ﻋَﻦْ ﺑَﻌْﺾِ ﺃَﺯْﻭَﺍﺝِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰِّ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ  )
Rasulullah shallalahu ‘ alaihi wasallam  berpuasa pada sembilan
hari awal Dzulhijah, ( ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳَﺼُﻮﻡُ ﺗِﺴْﻊَ ﺫِﻯ ﺍﻟْﺤِﺠَّﺔِ )
(HR. Abu Daud no. 2437).

Dan dalam hadits lain disebutkan :
Dari Ibn Abbas radhiallahu ‘anhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Tidak ada hari dimana suatu amal salih (  ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﻳَّﺎﻡٍ ﺍﻟْﻌَﻤَﻞُ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺢُ  )
lebih dicintai Allah  (  ﻓِﻴﻬَﺎ ﺃَﺣَﺐُّ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ  )
melebihi amal salih yg dilakukan ( ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﻳَّﺎﻡٍ ﺍﻟْﻌَﻤَﻞُ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺢُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺃَﺣَﺐُّ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ )
di sepuluh hari ini  (  ﻣِﻦْ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻷَﻳَّﺎﻡِ )
(sepuluh hari pertama Dzulhijjah). ( ﻳَﻌْﻨِﻰ ﺃَﻳَّﺎﻡَ ﺍﻟْﻌَﺸْﺮِ  )
Para sahabat bertanya, ( ﻗَﺎﻟُﻮﺍ )
Wahai Rasulullah,  ( ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ )
termasuk lebih utama dari jihad fi sabilillah? ( ﻭَﻻَ ﺍﻟْﺠِﻬَﺎﺩُ ﻓِﻰ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠَّﻪِ  )
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ( ﻗَﺎﻝَ )
Termasuk lebih utama dibanding jihad fi sabilillah. ( ﻭَﻻَ ﺍﻟْﺠِﻬَﺎﺩُ ﻓِﻰ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠَّﻪِ )
Kec org yg keluar dgn jiwa dan hartanya (ke medan jihad), ( ﺇِﻻَّ ﺭَﺟُﻞٌ ﺧَﺮَﺝَ ﺑِﻨَﻔْﺴِﻪِ ﻭَﻣَﺎﻟِﻪِ )
dan tidak ada 1 pun yg kembali (mati dan hartanya diambil musuh).( ﻓَﻠَﻢْ ﻳَﺮْﺟِﻊْ ﻣِﻦْ ﺫَﻟِﻚَ ﺑِﺸَﻰْﺀٍ)
(HR. Ahmad 1968, Bukhari 969, dan Turmudzi 757).

● Dua : Yang dimaksud riwayat Muslim diatas bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggalkan puasa ketika itu padahal beliau suka melakukannya- karena khawatir umatnya menganggap puasa tersebut wajib. ( Ibnu Hajar Al Asqolani )

● Tiga : Dalam riwayat Hafshoh yang mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkan puasa pada sembilan hari awal Dzulhijah tidak bertentangan dengan perkataan ‘Aisyah radhiyallahu anha yang menyatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah berpuasa sembilan hari Dzulhijah dan perkataan Hafshoh yang menyatakan bahwa beliau malah tidak pernah meninggalkan puasa sembilan hari Dzulhijah, maka yang rajih adalah perkataan yang menetapkan adanya puasa sembilan hari Dzulhijah.( Imam Ahmad ).

Empat : Puasa satu sampai sembilan dihari Dzulhijah adalah sunah dan amalannya para sahabat seperti  Ibnu ‘Umar dan Ulama lain seperti Al Hasan Al Bashri, Ibnu Sirin dan Qotadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama. (Latho-if Al Ma’arif, hal. 459)

Kesimpulan
Bila tidak mampu puas 9 hari dibulan Dzulhijjah berturut -turut  maka jangan kita lengahkan puasa Arafahnya yang dapat mengampuni dosa-dosa kita  Aamiin.

Wallahu a’lam
Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar