Kajian ke 8
Kamis 7 Sya'ban 1439 H / 23 April 2018.
ANDAI INI RAMADHAN TERAKHIRKU
Kiat-Kiat Mengapai Ramadhan yang berkah
Semuanya tergantung dengan usaha kita dan taufik dari Allah ta’ala.
◇ Kiat Pertama
Bekal Ilmu Sebelum Beramal
Pertanyaannya buat kita, sudahkan Anda Mempersiapkan Ilmu Sebelum Ramadhan?
Telah kita ketahui bersama puasa memiliki keutamaan yang besar.
Bulan Ramadhan pun demikian adalah bulan yang penuh kemuliaan. Maka tentu saja untuk memasuki bulan yang mulia ini dan ingin menjalani kewajiban puasa, hendaklah kita punya PERSIAPAN YG MATANG.
Persiapan pertama adalah ilmu.
Kenapa? Karena orang yang beribadah pada Allah tanpa didasari ilmu, maka tentu ibadahnya bisa jadi sia-sia. Sebagaimana ketika ada yang mau bersafar ke Jakarta lalu tak tahu arah yang mesti ditempuh, tentu ia bisa ‘nyasar’ dan tersesat. Ujuk-ujuk sampai di tujuan, bisa jadi malah ia menghilang tak tahu ke mana. Demikian pula dalam beramal, seorang muslim mestilah mempersiapkan ilmu terlebih dahulu sebelum bertindak.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
العامل بلا علم كالسائر بلا دليل ومعلوم ان عطب مثل هذا اقرب من سلامته وان قدر سلامته اتفاقا نادرا فهو غير محمود بل مذموم عند العقلاء
Orang yg beramal tanpa ilmu
bagai org yg berjalan tanpa ada penuntun.
Sudah dimaklumi bahwa org yg berjalan tanpa penuntun tadi akan mendapatkan kesulitan dan sulit bisa selamat. Taruhlah ia bisa selamat, namun itu jarang. Menurut orang yang berakal, ia tetap saja tidak dipuji bahkan dapat celaan.
Guru dari Ibnul Qayyim yaitu Ibnu Taimiyah rahimahullah juga berkata,
Siapa yang terpisah dari penuntun jalannya, maka tentu ia bisa tersesat. ( من فارق الدليل ضل السبيل )
Tdk ada penuntun yg terbaik bagi kita selain dg mengikuti ajaran Rasul ( ولا دليل إلا بما جاء به الرسول )
(Lihat Miftah Daris Sa’adah, 1: 299)
‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz juga pernah berkata,
Siapa yg beribadah kepada Allah tanpa
didasari ilmu ( مَنْ عَبَدَ اللَّهَ بِغَيْرِ عِلْمٍ )
maka kerusakan yg ia perbuatan lbh byk daripada maslahat yg diperoleh.( كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِحُ )
(Majmu’ Al Fatawa, 2: 282)
Juga amalan yang bisa diterima hanyalah dari orang yang bertakwa. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Ta’ala,
Sesungguhnya Allah hanya menerima dari
org-org yg bertakwa. ( إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ )
(QS. Al Maidah: 27).
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
Tafsiran yang paling bagus mengenai ayat ini bahwasanya amalan yang diterima hanyalah dari orang yang bertakwa. Yang disebut bertakwa adalah bila beramal karena mengharap wajah Allah dan sesuai dengan tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tentu saja ini perlu didasari dengan ilmu. (Miftah Daris Sa’adah, 1: 299)
Ulama hadits terkemuka, yakni Imam Bukhari membuat bab dalam kitab shahihnya Al ‘Ilmu Qoblal Qouli Wal ‘Amali (Ilmu Sebelum Berkata dan Berbuat).
Perkataan ini merupakan kesimpulan yang beliau ambil dari firman Allah Ta’ala,
Maka ilmuilah (ketahuilah)! ( فَاعْلَمْ )
Bahwasanya tiada sesembahan yg berhak disembah selain Allah ( أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ )
dan mohonlah ampunan bagi
dosamu ( وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ )
(QS. Muhammad: 19).
Dalam ayat ini, Allah memulai dengan ‘ilmuilah’ lalu mengatakan ‘mohonlah ampun’. Ilmuilah yang dimaksudkan adalah perintah untuk berilmu terlebih dahulu, sedangkan ‘mohonlah ampun’ adalah amalan.
Ini pertanda bahwa ilmu hendaklah lebih dahulu sebelum amal perbuatan.
Ibnul Munir rahimahullah berkata, Yang dimaksudkan oleh Al Bukhari bahwa ilmu adalah syarat benarnya suatu perkataan dan perbuatan. Suatu perkataan dan perbuatan itu tidak teranggap kecuali dengan ilmu terlebih dahulu. Oleh sebab itulah, ilmu didahulukan dari ucapan dan perbuatan, karena ilmu itu pelurus niat. Niat nantinya yang akan memperbaiki amalan.(Fathul Bari, 1: 108)
Mengapa kita mesti belajar sebelum beramal? Karena menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Rasulullah bersabda,
Menuntut ilmu itu ( طَلَبُ الْعِلْمِ )
wajib bagi setiap muslim. ( فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ )
(HR. Ibnu Majah no. 224 ).
Pertanyaannya Ilmu apa saja yang mesti disiapkan sebelum puasa?
~Yang utama adalah ilmu yang bisa membuat puasa kita sah,
~yang bila tidak dipahami bisa jadi ada kewajiban yang kita tinggalkan atau larangan yang kita terjang.
~Lalu dilengkapi dengan ilmu yang membuat puasa kita semakin sempurna.
~Juga bisa ditambahkan dengan ilmu mengenai amalan-amalan utama di bulan Ramadhan,
~ilmu tentang zakat,
~juga mengenai aktifitas sebagian kaum muslimin menjelang dan saat Idul Fithri, juga setelahnya.
~Semoga dengan mempelajarinya, bulan Ramadhan kita menjadi lebih berkah.
Semoga Allah memudahkan kita dalam meraih ilmu sebelum memasuki Ramadhan. Hanya Allah yang memberi taufik.
Wallahu a’lam
Bersambung ke kiat yang ke 2 Insya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar