Sabtu, 22 Juli 2017

Janganlah takut dengan celaan manusia

Selasa 23 safar 1436 H /15 Desember 2014.
Renungan Abu Afka  2

UNTUKMU YANG DIHINAKAN!
Bila anda dicela, dihina, dan direndahkan oleh orang lain karena dinul islam ini maka jangan terlalu bersedih. Walaupun dianggap bodoh.Tetap sabar dan tambahkan kesabaran bila dibutuhkan 100 Kesabaraan maka siapkan jutaan bahkan miliaran kesabaran.Ketahuilah Sesungguhnya pencelamu sedang berbuat baik kepadamu dari dua sisi :

~~Pertama : ia sedang menghadiahkan kebaikannya kepadamu.

Dalam hadits dijelaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Tahukah kalian apa yang disebut dg orang yang bangkrut? ( أَتَدْرُوْنَ مَا الْمُفْلِسُ؟ )
mereka (para sahabat) berkata ( قَالُوْا  )
Orang bangkrut yg ada diantara kami adalah ( الْمُفْلِسُ فِيْنَا )
orang yang tidak ada dirhamnya ( مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ )
dan tidak memiliki barang ( وَلاَ مَتَاعَ )
Rasulullah  berkata (  فَقَالَ )
Orang yg bangkrut dari umatku adalah ( إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي )
orang yang datang pada hari kiamat ( يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ )
dg membawa amalan sholat, puasa, dan zakat. ( بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكاَةٍ )
Dia datang dan telah mencela si fulan (  وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا )
telah menuduh si fulan (dgn tuduhan yg tidak benar)  ( وَقَذَفَ هَذَا )
memakan harta si fulan, ( وَأَكَلَ مَالَ هَذَا )
menumpahkan darah si fulan, ( وَسَفَكَ دَمَ هَذَا )
dan memukul si fulan. ( وَضَرَبَ هَذَا )
Maka diambillah kebaikan-kebaikannya ( فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ )
dan diberikan kepada si fulan dan si fulan. ( وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ )
Jika kebaikan-kebaikan telah habis sebelum cukup untuk
menebus kesalahan-kesalahannya ( فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ )
maka diambillah kesalahan-kesalahan mereka (yang telah ia dzolimi) ( فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ )
kemudian dipikulkan kepadanya lalu iapun dilemparkan ke neraka. ( ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ )
[ HR Muslim IV/1997 no 2581]

Dikatakan kepada Al-Hasan Al-Bashri bahwasanya si fulan telah mengghibahmu. Maka beliaupun mengirim sepiring makanan yang manis kepada orang yang telah mengghibahnya tersebut lalu berkata kepadanya, Telah sampai kabar kepadaku bahwasanya engkau telah menghadiahkan (pahala) kebaikan-kebaikanmu kepadaku maka aku ingin membalas kebaikanmu tersebut [ Al-Adzkaar hal 791 ]

~~Kedua : dgn sebab celaannya Allah menghapus dosa-dosamu.

Imam An-Nawawi berkata,Kami telah meriwayatkan dari Ibnul Mubarok bahwasanya ia berkata,

لَوْ كُنْتُ مُغْتَاباً أَحَداً لاَغْتَبْتُ وَالِدَيَّ لأَنَّهُمَا أَحَقُّ بِحَسَنَاتَي

Kalau seandainya aku mengghibahi seseorang maka aku akan menggibahi kedua orangtuaku karena mereka berdualah yang lebih berhak (untuk memeperoleh) kebaikan-kebaikanku.[Al-Adzkaar hal 791]

Masihkah kita  bersedih dg ghibahan orang yg suka mencela???!!!!

Diambil dari pelajaran hidup.
Abu Afka.

http:// Abuafka.blogspot.com

Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar