Jangan Membuat Manusia Lari Dari Dakwah
Sebagian kalangan ketika mendapati kesalahan saudaranya yg masih tertatih dalam berjalan di jalan sunnah, dia langsung membully dg kata2 yg pedas, padahal cara ini bisa jadi malah membuat dirinya mundur berbalik arah.
Saudaraku....
Meluruskan kesalahan merupakan bagian dari nasehat. Namun, harus digaristebali bahwa meluruskan kesalahan ada cara dan seni yang harus diperhatikan agar sesuai dg rambu2 syariat dan membuahkan hasil yang diinginkan.
Diantaranya harus didasari dg pondasi keikhlasan dan dengan ilmu serta adil serta dengan lemah lembut.
Inilah beberapa rambu2 penting yg harus diperhatikan. Jangan sampai kita mengingkari kesalahan tapi justru dg cara2 yg keliru sehingga kita memiliki andil dalam melarikan manusia dari dakwah yg mulia.
Nabi ﷺ pernah bersabda:
Wahai manusia ( يا أيُّها النَّاس )
Sesungguhnya diantara kalian ada yg membuat manusia lari (dari agama) ( إنَّ منكم مُنَفِّرِين )
Syeikh al-Albani pernah memberikan pesan berharga kepada kita semua:
Sesungguhnya dakwah sunnah ini adalah dakwah yg haq/benar. Dan kebenaran itu sangat berat diterima. Maka janganlah kau tambahkan beratnya kebenaran dan beratnya cara engkau menyampaikan kebenaran.
Lihatlah petunjuk Nabi kita dalam menyikapi kesalahan orang2 yg awam yg bodoh, beliau sangat lembut penuh cinta dan kasih sayang.
Berikut beberapa contohnya:
◇ Satu,
Bedakan kesalahan org awam/bodoh dg org alim
Muawiyyah bin Hakam, dia berkata; Tatkala aku datang menemui Rasulullah, aku mengetahui sebagian dari perkara-perkara Islam. Diantara yg aku ketahui bahwasanya beliau pernah bersabda:
Apabila engkau bersin maka ucapkanlah al-hamdulillah, dan apabila ada yang bersin kemudian dia mengucapkan al-hamdulillah,
maka doakanlah Yarhamukalloh.
Muawiyyah melanjutkan; Ketika aku shalat bersama Rasulullah ﷺ , ada seorang yg bersin dan dia mengucapkan al-hamdulillah. Maka aku segera menjawab Yarhamukalloh dengan suara yang keras. Orang-orang akhirnya melihatiku, hingga aku berkata; mengapa kalian melihatiku dengan pandangan seperti itu? Mereka semua mengucapkan subhanalloh. Tatkala Rasululloh selesai shalat, demi Alloh aku tidak pernah melihat seorang pendidik sebelum dan sesudahnya yang lebih bagus pengajarannya dibandingkan Rasulullah, beliau tidak memarahiku dan tidak bermuka masam, beliau hanya berkata kepadaku;
“Sesunguhnya shalat itu untuk membaca qur’an dan berdzikir kepada Alloh, apabila engkau shalat maka jadilah seperti itu”.
Maka orang yang jahil bersalah tidak sama perlakuannya dengan orang yang berilmu yang bersalah. Ambillah pelajaran dari hadits diatas wahai saudaraku.
◇◇ Kedua,
Sikapi dg lembut
Orang yg bersalah disikapi Nabi dg baik dan penuh kasih sayang jika benar2 telah menyesali perbuatannya dan telah bertaubat. Lihatlah bukti kasih sayang Rasululloh terhadap orang yang bersalah dalam kisah berikut ini;
Abu Hurairoh berkata: “Tatkala kami sedang duduk-duduk di sekitar Rasulullah, datanglah seorang laki-laki. Lalu dia berkata:
“Wahai Rasulullah celakalah saya”.
Beliau bertanya: Ada apa denganmu?
Dia menjawab: Saya telah bersetubuh dengan isteri saya, padahal saya sedang puasa. Rasulullah lantas bertanya; Apakah engkau mempunyai seorang budak yg dapat engkau bebaskan? Dia menajawab: Tidak!.
Rasulullah kembali bertanya; Apakah engkau mampu berpuasa dua bulan berturut-turut?
Dia menjawab Tidak!. Rasululloh bertanya lagi; apakah kamu mampu memberi makan kepada enam puluh orang miskin?
Dia menjawab; tidak. Lalu Rasulullah diam sejenak. Tiba-tiba Rosulullah dibawakan sekeranjang korma. Beliau bertanya; Mana yg tadi bertanya? Dia menjawab; Saya.
Beliau berkata; Ambillah sekeranjang korma ini dan bersedekahlah dengannya!. Laki-laki tadi malah berkata; Apakah kpd org yg lebih miskin dari saya wahai Rosulullah? Demi Alloh, tdk ada keluarga di daerah ini yg lebih miskin daripada saya!, Rosulullah akhirnya tertawa hingga gigi gerahamnya terlihat. Lalu beliau bersabda; Berikanlah korma ini kepada keluargamu!.
Perhatikan wahai saudaraku, org yg datang kepada Rasululloh ini datang dalam keadaan menyesali kesalahannya, dirinya diliputi perasaan bersalah, maka org yg jujur dlm mengakui kesalahannya patut disikapi dgn lembut dan penuh kasih sayang.
◇Tiga,
Disikapi dg tenang
Org yg bersalah disikapi Nabi dgn sikap tenang dan tdk kasar. Praktek yg telah dicontohkan Nabi dlm mengingkari kesalahan arab badui yg kencing di masjid bisa dijadikan cermin kebaikan bagi yg akan meluruskan kesalahan. Karena sikap tenang dan ramah sehingga arab badui tersebut mau menerima pelurusan dari Rasululloh. Ambillah pelajaran dari hal ini wahai saudaraku seiman.
Demikianlah sebagian metode pelurusan kesalahan sesuai sudut pandang syar’I dan manhaj nubuwwah.
Semoga kita menjadi para hamba yang berilmu dan mengamalkan ilmu yang kita miliki. Aamiin. Allohu A’lam
Oleh al-Ustasz Abu Ubaidah As Sidawi hafizhahullah disalin Http//Abu Afka@blogspot.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar