Kamis, 28 Januari 2021

Lanjut Faidah QS An-Nas 1-3.

Lanjutan Faidah QS An-Nas ayat 1-3

Surat An-Nas adalah surat yang terakhir urutannya dalam Al-Qur`an. Secara umum isi surat ini mengajarkan kepada kita untuk meminta perlindungan kepada Allah Ta’ala semata dari keburukan setan.

Surat ini terdiri dari 6 ayat. Para ulama berbeda pendapat tentang surat ini apakah termasuk surat Makiyah atau Madaniyyah. Berikut ini penjelasan ringkas tentang kandungan surat An-Nas.


Allah Ta’ala berfirman:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ

“Katakanlah: ‘Aku berlindung kepada Rabb-nya manusia’.” (QS. An-Nas: 1)

Faedah dari ayat ini:

1. Kita diperintahkan untuk meminta perlindungan kepada Allah, karena sejatinya hanya Allah yang dapat memberikan kita perlindungan dari semua mara bahaya. Maka hendaknya kita senantiasa meminta perlindungan kepada Allah.
2. Meminta perlindungan disebut juga isti’adzah atau ta’awwudz.
3. Isti’adzah adalah salah satu bentuk ibadah, karena dalam ayat ini Allah Ta’ala perintahkan kita untuk melakukannya. Jika demikian, maka tidak boleh kita isti’adzah kepada selain Allah. Maka orang yang isti’adzahkepada dewa, kepada dukun, kepada jin, kepada kyai, maka ia telah melakukan kesyirikan.
4. “Ar-Rabb” adalah salah satu nama Allah.
5. Makna “Ar-Rabb” adalah Dzat yang menciptakan, menguasai, dan mengatur alam semesta serta isinya, termasuk manusia.
6. Tidak mengapa menerjemahkan “Ar-Rabb” dengan “Tuhan”.
7. Surat An-Nas ini disebut mu’awwidzah (penjaga). Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam menganjurkan untuk membacanya di pagi dan sore hari, setelah shalat, sebelum tidur, dan ketika me-ruqyah. Insya Allah akan terhindar dari gangguan jin, setan, dukun, dan sihir.

Allah Ta’ala berfirman:

مٰلِكِ النَّاسِ

“Allah adalah Rajanya manusia.” (QS. An-Nas: 2)

Faedah dari ayat ini:

1. Salah satu nama Allah adalah “Al-Malik”.
2. Allah Ta’ala lah yang menguasai manusia dalam semua urusannya dan Allah Ta’ala tidak butuh kepada manusia. Semua ibadah manusia adalah untuk diri mereka sendiri, Allah tidak membutuhkan apapun dari manusia. (Tafsir al-Muyassar)
3. Di dunia banyak raja-raja dan terkadang manusia menyembah raja-raja mereka dan menggantung hati serta meminta perlindungan kepada raja-raja mereka. Namun, sejatinya yang menjadi tempat bergantungnya hati hanya Allah dan hanya Allah yang bisa melindungi mereka. (Tafsir al-Qurthubi)

Allah Ta’ala berfirman:

إِلٰهِ النَّاسِ

“(Allah adalah) sesembahan manusia.” (QS. An-Nas: 3)

Faedah dari ayat ini:

1. Salah satu nama Allah adalah “Al-Ilah”.
2. Al-Ilah artinya Allah Ta’ala adalah sesembahan yang berhak disembah, adapun semua sesembahan yang disembah selain Allah, maka mereka adalah sesembahan yang batil.
3. Tidak boleh mempersembahkan ibadah kepada selain Allah, karena wajib menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan.
4. Mempersembahkan ibadah kepada selain Allah adalah kesyirikan, pelakunya disebut musyrik.
5. Sebagaimana wajib mengesakan Allah sebagai Rabb (pencipta, penguasa, dan pengelola alam semesta), maka wajib juga mengesakan Allah sebagai Ilah dengan beribadah hanya kepada Allah.

Bersambung Insyaallah ke ayat 3-6.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar