Sabtu, 03 Februari 2018

Adab bermajelis ilmu.

Untukmu Wahai Penuntut Ilmu Syar’i.
Pertanyaan pembuka seputar adab bermajelis ilmu.

@ Pertanyaan Pertama
Apa Itu Adab ?

Al- Jawab adab adalah menerapakan akhlak mulia.
Sebagaimana perkataan Ibnu Hajar ,
Al adab artinya menerapkan segala yang dipuji
oleh orang, ( ﻭَﺍﻟْﺄَﺩَﺏُ ﺍﺳْﺘِﻌْﻤَﺎﻝُ ﻣَﺎ ﻳُﺤْﻤَﺪُ)
baik berupa perkataan maupun perbuatan. ( ﻗَﻮْﻟًﺎ ﻭَﻓِﻌْﻠًﺎ )
Sebagian ulama juga mendefinsikan, ( ﻭَﻋَﺒَّﺮَ ﺑَﻌْﻀُﻬُﻢْ ﻋَﻨْﻪُ )
adab adalah menerapkan akhlak-akhlak yang
mulia ( ﺑِﺄَﻧَّﻪُ ﺍﻟْﺄَﺧْﺬُ ﺑِﻤَﻜَﺎﺭِﻡِ ﺍﻟْﺄَﺧْﻠَﺎﻕِ )
(Lihat kitab Fathul Bari, 10/400).

@@ Pertanyaan Kedua
Apakah ada dalil yang mewajibkan untuk menerapkan adab dalam menuntut ilmu syar’i ?

Al-Jawab benar sekali,
diantara dalilnya adalah bersifat khusus dan umum :
~ Tentang adanya perintah untuk berakhlak mulia
Sebagaimana ﷺ bersabda:

Kaum Mu’minin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya ( ﺃﻛﻤﻞُ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﺇﻳﻤﺎﻧًﺎ ﺃﺣﺴﻨُﻬﻢ ﺧُﻠﻘًﺎ )
(HR. Tirmidzi no. 1162, ia berkata: hasan shahih ).

Dalam hadits lain Nabi ﷺ  bersabda,
Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan
akhlak mulia ( ﺇﻧَّﻤﺎ ﺑﻌﺜﺖُ ﻷﺗﻤِّﻢَ ﻣَﻜﺎﺭِﻡَ ﺍﻷﺧﻼﻕِ )
(HR. Al Baihaqi, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, no. 45).

~ Tentang adanya perintah untuk memuliakan ilmu dan ulama sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
Dan barangsiapa mengagungkan ( ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻌَﻈِّﻢْ )
apa-apa yang terhormat di sisi Allah ( ﺣُﺮُﻣَﺎﺕِ ﺍﻟﻠَّﻪِ )
maka itu adalah lebih baik baginya di sisi
Robb-Nya ( ﻓَﻬُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَﻪُ ﻋِﻨْﺪَ ﺭَﺑِّﻪِ )
(QS. Al Hajj: 30).

Allah Ta’ala berfirman:
Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar -
Allah ( ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻌَﻈِّﻢْ ﺷَﻌَﺎﺋِﺮَ ﺍﻟﻠَّﻪِ )
maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan -
hati ( ﻓَﺈِﻧَّﻬَﺎ ﻣِﻦْ ﺗَﻘْﻮَﻯ ﺍﻟْﻘُﻠُﻮﺏِ )
(QS. Al Hajj: 32).

Allah Ta’ala berfirman:
Dan org-2yg menyakiti org-2 yg mukmin ( ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳُﺆْﺫُﻭﻥَ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ )
dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka
perbuat  ( ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻣَﺎ ﺍﻛْﺘَﺴَﺒُﻮﺍ )
maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan
dan dosa yang nyata ( ﻓَﻘَﺪِ ﺍﺣْﺘَﻤَﻠُﻮﺍ ﺑُﻬْﺘَﺎﻧًﺎ ﻭَﺇِﺛْﻤًﺎ ﻣُﺒِﻴﻨًﺎ )
(QS. Al Ahzab: 58).

Nabi ﷺ bersabda:
Sesungguhnya Allah berfirman ( ﺇﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻗﺎﻝ )
barangsiapa yang menentang wali-Ku ( ﻣﻦ ﻋﺎﺩَﻯ ﻟﻲ ﻭﻟﻴًّﺎ )
ia telah menyatakan perang terhadap-Ku ( ﻓﻘﺪ ﺁﺫﻧﺘُﻪ ﺑﺎﻟﺤﺮﺏِ )
(HR. Bukhari no. 6502).

Imam Asy Syafi’i rahimahullah mengatakan
Jika para fuqaha (ulama) yang mengamalkan ilmu mereka tidak disebut wali Allah, ( ﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺍﻟﻔﻘﻬﺎﺀ ﺍﻟﻌﺎﻣﻠﻮﻥ ﺃﻭﻟﻴﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ )
maka Allah tidak punya wali ( ﻓﻠﻴﺲ ﻟﻠﻪ ﻭﻟﻲ )
(HR Al Baihaqi dalam Manaqib Asy Syafi’i, dinukil dari Al Mu’lim hal. 21).

@@@ Pertanyaan Ketiga
Apa saja urgensi ( hal sangat penting ) bagi penuntut ilmu ?

~ Al-Jawab hal yang sangat penting itu adalah adab menuntut ilmu sebab adab menolong mendapatkan ilmu.

Abu Zakariya An Anbari rahimahullah mengatakan:
Ilmu tanpa adab seperti api tanpa
kayu bakar, ( ﻋﻠﻢ ﺑﻼ ﺃﺩﺏ ﻛﻨﺎﺭ ﺑﻼ ﺣﻄﺐ )
dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa
ruh ( ﻭ ﺃﺩﺏ ﺑﻼ ﻋﻠﻢ ﻛﺮﻭﺡ ﺑﻼ ﺟﺴﺪ )

(Lihat Adabul Imla’ wal Istimla’, dinukil dari Min Washaya Al Ulama liThalabatil Ilmi ).

Yusuf bin Al Husain rahimahullah mengatakan:
Dengan adab ( ﺑﺎﻷﺩﺏ )
engkau akan memahami ilmu ( ﺗﻔﻬﻢ ﺍﻟﻌﻠﻢ )
(Lihat Iqtidhaul Ilmi Al ‘Amal , dinukil dari Min Washaya Al Ulama liThalabatil Ilmi .

Oleh karena itulah Imam Malik rahimahullah mengatakan:
Belajarlah adab sebelum belajar ilmu ( ﺗﻌﻠﻢ ﺍﻷﺩﺏ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﺗﺘﻌﻠﻢ ﺍﻟﻌﻠﻢ )
(Hilyatul Auliya (6/330), dinukil dari Min Washaya Al Ulama liThalabatil Ilmi ).

~ Adab dalam menuntut ilmu adalah sebab yang menolong berkahnya ilmu.

Dengan adab dalam menuntut ilmu, maka ilmu menjadi berkah, yaitu ilmu terus bertambah dan mendatangkan manfaat.

Imam Al Ajurri rahimahullah setelah menjelaskan beberapa adab penuntut ilmu beliau mengatakan:
(hendaknya amalkan semua adab ini) hingga Allah menambahkan kepadanya pemahaman tentang
agamanya. ( ﺣﺘﻰ ﻳﺘﻌﻠﻢ ﻣﺎ ﻳﺰﺩﺍﺩ ﺑﻪ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻬﻤﺎ ﻓﻲ ﺩﻳﻨﻪ )

(Akhlaqul Ulama , dinukil dari Min Washaya Al Ulama liThalabatil Ilmi ).

~ Adab merupakan ilmu dan amal
Adab dalam menuntut ilmu merupakan bagian dari ilmu, karena bersumber dari dalil-dalil. Dan para ulama juga membuat kitab-kitab dan bab tersendiri tentang adab menuntut ilmu. Adab dalam menuntut ilmu juga sesuatu yang mesti diamalkan tidak hanya diilmui. Sehingga perkara ini mencakup ilmu dan amal.

Oleh karena itu Al Laits bin Sa’ad rahimahullah mengatakan:
Kalian lebih membutuhkan adab yang sedikit, dari pada ilmu yang banyak. ( ﺃﻧﺘﻢ ﺇﻟﻰ ﻳﺴﻴﺮ ﺍﻷﺩﺏ ﺍﺣﻮﺝ ﻣﻨﻜﻢ ﺇﻟﻰ ﻛﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻠﻢ )
(Syarafu Ash-habil Hadits , dinukil dari Min Washaya Al Ulama liThalabatil Ilmi ).

~ Adab terhadap ilmu merupakan adab kepada Allah dan Rasul-Nya

Sebagaimana dalil-dalil tentang memuliakan ilmu dan ulama yang telah kami sebutkan.

~ Adab yang baik merupakan tanda diterimanya amalan
Seorang yang beradab ketika menuntut ilmu, bisa jadi ini merupakan tanda amalan ia menuntut ilmu diterima oleh Allah dan mendapatkan keberkahan.

Sebagian salaf mengatakan:
Adab dalam amalan merupakan tanda diterimanya
amalan ( ﺍﻷﺩﺏ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﻋﻼﻣﺔ ﻗﺒﻮﻝ ﺍﻟﻌﻤﻞ )

(Nudhratun Na’im fi Makarimi Akhlaqir Rasul Al Karim, 2/169).

Wallahu a’lam
Bersambung

Refrensi
Http:// Abuafka.blogspot.com
http:// Almanhaj.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar