Bolehkah Refresing / Rehat Dalam Islam
Allah Ta’ala berfirman
Atau siapakah yang telah menciptakan langit
dan bumi ( ﺃَﻡْ ﻣَﻦْ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽَ )
dan yang menurunkan air untukmu
dari langit ( ﻭَﺃَﻧْﺰَﻝَ ﻟَﻜُﻢْ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﻣَﺎﺀً )
lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun
yang berpemandangan indah ( ﻓَﺄَﻧْﺒَﺘْﻨَﺎ ﺑِﻪِ ﺣَﺪَﺍﺋِﻖَ ﺫَﺍﺕَ ﺑَﻬْﺠَﺔٍ )
(QS an Naml:60).
Syeikh Ibnu Utsaimin mengatakan, Ayat ini menunjukkan bolehnya jalan-jalan di taman dan mencari kesenangan dengannya karena Allah berfirman kebun-kebun yang berpemandangan indah. Seorang itu tidaklah dicela ketika mengatakan, Aku akan melihat-lihat kebun dan taman yang Allah ciptakan dari air hujan yang Dia turunkan. Kita tidak boleh mengatakan bahwa ini adalah kegiatan yang sia-sia. Jika kita tidak memberi kesempatan badan untuk refreshing maka akan ada kejemuan dengan rutinitas yang ada. Akhirnya, kita tidak bisa beraktivitas dengan baik. (Tafsir Surat an Naml ).
Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda
Dari Hanzhalah berkata ( ﻋَﻦۡ ﺣَﻨۡﻈَﻠَﺔَ ﻗَﺎﻝَ )
Kami pernah berada di dekat Rasulullah ( ﻛُﻨَّﺎ ﻋِﻨۡﺪَ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﷺ)
Beliau memberi nasehat kepada kami ( ﻓَﻮَﻋَﻈَﻨَﺎ )
dan menyebutkan neraka. ( ﻓَﺬَﻛَّﺮَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭَ )
Hanzhalah berkata ( ﻗَﺎﻝَ )
Kemudian aku datang ke rumah ( ﺛُﻢَّ ﺟِﺌۡﺖُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟۡﺒَﻴۡﺖِ )
lalu aku tertawa bersama anak-anak ( ﻓَﻀَﺎﺣَﻜۡﺖُ ﺍﻟﺼِّﺒۡﻴَﺎﻥَ )
dan bercanda dengan istri ( ﻭَﻟَﺎﻋَﺒۡﺖُ ﺍﻟۡﻤَﺮۡﺃَﺓَ )
Hanzhalah berkata ( ﻗَﺎﻝَ )
Lalu aku keluar dan bertemu dengan
Abu Bakar ( ﻓَﺨَﺮَﺟۡﺖُ ﻓَﻠَﻘِﻴﺖُ ﺃَﺑَﺎ ﺑَﻜۡﺮٍ )
Aku menyebutkan hal itu kepadanya ( ﻓَﺬَﻛَﺮۡﺕُ ﺫٰﻟِﻚَ ﻟَﻪُ )
Abu Bakar menanggapi ( ﻓَﻘَﺎﻝَ )
Aku juga melakukan semisal yang
engkau sebutkan ( ﻭَﺃَﻧَﺎ ﻗَﺪۡ ﻓَﻌَﻠۡﺖُ ﻣِﺜۡﻞَ ﻣَﺎ ﺗَﺬۡﻛُﺮُ )
Kami pun menemui Rasulullah ( ﻓَﻠَﻘِﻴﻨَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﷺ )
dan aku berkata Wahai Rasulullah ( ﻓَﻘُﻠۡﺖُ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ )
Hanzhalah telah berbuat nifak ( ﻧَﺎﻓَﻖَ ﺣَﻨۡﻈَﻠَﺔُ )
Beliau bersabda ( ﻓَﻘَﺎﻝَ )
Apa yang engkau katakan Aku pun bercerita
kepada beliau ( ﻣَﻪۡ ﻓَﺤَﺪَّﺛۡﺘُﻪُ ﺑِﺎﻟۡﺤَﺪِﻳﺚِ )
Abu Bakar mengatakan ( ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺃَﺑُﻮ ﺑَﻜۡﺮٍ )
Aku juga telah melakukan semisal yang
dia sebutkan ( ﻭَﺃَﻧَﺎ ﻗَﺪۡ ﻓَﻌَﻠۡﺖُ ﻣِﺜۡﻞَ ﻣَﺎ ﻓَﻌَﻞَ )
Nabi bersabda Wahai Hanzhalah ( ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻳَﺎ ﺣَﻨۡﻈَﻠَﺔُ )
ada saatnya begini dan ada saatnya
begini ( ﺳَﺎﻋَﺔً ﻭَﺳَﺎﻋَﺔً )
Andai keadaan hati-hati kalian terus tetap seperti
ketika berzikir ( ﻭَﻟَﻮۡ ﻛَﺎﻧَﺖۡ ﺗَﻜُﻮﻥُ ﻗُﻠُﻮﺑُﻜُﻢۡ ﻛَﻤَﺎ ﺗَﻜُﻮﻥُ ﻋِﻨۡﺪَ ﺍﻟﺬِّﻛۡﺮِ )
niscaya malaikat akan menjabat
tangan kalian ( ﻟَﺼَﺎﻓَﺤَﺘۡﻜُﻢُ ﺍﻟۡﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔُ )
hingga memberi salam kepada kalian
di jalan-jalan. ( ﺣَﺘَّﻰٰ ﺗُﺴَﻠِّﻢَ ﻋَﻠَﻴۡﻜُﻢۡ ﻓِﻲ ﺍﻟﻄُّﺮُﻕِ )
( HR Muslim )
Makna hadits Ada saatnya begini dan ada
saatnya begini ( ﺳَﺎﻋَﺔً ﻭَﺳَﺎﻋَﺔً )
Imam An-Nawawi mengatakan Rehatkan jiwa kalian dari rutinitas ibadah, dengan melakukan hal yang dibolehkan, yang tidak ada dosa tapi juga tidak berpahala.
Sebagaimana sahabat Rasullah ﷺ Abu Darda’ (W. 32 H) menyatakan Sungguh, saya merefresh jiwa saya dengan melakukan sebagian senda-gurau atau permainan yang dibolehkan, agar saya kembali giat dalam melaksanakan kebaikan. ( Dalam kitab Faidhul Qadir, Syarh Al-Jami’ Ash-Shagir, Imam An-Nawawi (W. 676)
Wallahuta'allam.
Http:// Abuafka.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar