Jumat, 14 Juli 2017

Tidak takut dengan celaan

Bismillah
Renungan Abu Afka..,

Kejadian permen karet dan air ludah yg di jok motor kita adalah tanda Allah menguji kita..tanda orang beriman pasti uji.

Saudaraku bersabar dan tingkakan kesabaran bersama org2 yang sabar,niscaya َ ﺍﻟﻠّﻪ mencitai Orang yg sabar..

Saudaraku, sungguh betapapun baik diri anda dan betapa dermawan dan mulianya anda , tetap anda tidak mungkin selamat dari celaan manusia .

Lihatlah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam suri teladan yang terkumpulkan padanya banyak sifat yang mulia, kecerdasan , kedermawanan, kelembutan, kefasihan , kemampuan berhujjah…toh beliau tetap dikatakan orang gila, penyair gila, penyihir, bahkan tersihir!!!

Bagaimana dengan diri kita tempat terkumpulnya kedoifan dan seandainya dosa itu berbauk pasti manusia tidak ada yang mau berdekatan dengan kita.

Saudaraku Abu Afka belajar..,

Karenanya anda tidak akan selamat dari perkataan manusia,sama saja apakah kondisi anda sebagai orang baik maupun sebagai orang buruk . Jika anda baik , maka akan dicela oleh orang-orang yang buruk . Namun jika anda buruk maka anda akan dicela oleh orang- orang yang baik. Terlebih lagi banyak keumuman manusia ,baik manusia baik or proses menuju baik maupun bejat yang hobinya mengomentari orang lain !!.

Jangakan orang yang masih hidup…, bahkan mayat yang telah terpendam berabad- abad pun tidak selamat dari ocehan dan komentar mereka .

وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِم ٍ : dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela
(Qs Al-Maidah, ayat 54).

Dalam hadits  dijelaskan Wasiat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Kepada Abu Dzar Al-Ghifari

ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲْ ﺫَﺭٍّ ﻗَﺎﻝَ : ﺃَﻭْﺻَﺎﻧِﻲْ ﺧَﻠِﻴْﻠِﻲ ﺑِﺴَﺒْﻊٍ : ﺑِﺤُﺐِّ ﺍﻟْﻤَﺴَﺎﻛِﻴْﻦِ ﻭَﺃَﻥْ ﺃَﺩْﻧُﻮَ ﻣِﻨْﻬُﻢْ، ﻭَﺃَﻥْ ﺃَﻧْﻈُﺮَ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﻦْ ﻫُﻮَ ﺃَﺳْﻔَﻞُ ﻣِﻨِّﻲ ﻭَﻻَ ﺃَﻧْﻈُﺮَ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﻦْ ﻫُﻮَ ﻓَﻮﻗِﻲْ، ﻭَﺃَﻥْ ﺃَﺻِﻞَ ﺭَﺣِﻤِﻲْ ﻭَﺇِﻥْ ﺟَﻔَﺎﻧِﻲْ، ﻭَﺃَﻥْ ﺃُﻛْﺜِﺮَ ﻣِﻦْ ﻻَ ﺣَﻮْﻝَ ﻭَﻻَ ﻗُﻮَّﺓَ ﺇِﻻَّ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ، ﻭَﺃَﻥْ ﺃَﺗَﻜَﻠَّﻢَ ﺑِﻤُﺮِّ ﺍﻟْﺤَﻖِّ، ﻭَﻻَ ﺗَﺄْﺧُﺬْﻧِﻲْ ﻓِﻲ ﺍﻟﻠﻪِ ﻟَﻮْﻣَﺔُ ﻻَﺋِﻢٍ، ﻭَﺃَﻥْ ﻻَ ﺃَﺳْﺄَﻝَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﺷَﻴْﺌًﺎ .

Dari Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu , ia berkata: Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu 'alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku, (3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku, (4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan lâ haulâ walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), (5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit, (6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan (7) beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia.

TAKHRIJ HADITS
Hadits ini shahîh. Diriwayatkan oleh imam-imam ahlul-hadits, di antaranya:
1. Imam Ahmad dalam Musnadnya (V/159).
2. Imam ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul-Kabîr (II/156, no. 1649), dan lafazh hadits ini miliknya.
3. Imam Ibnu Hibban dalam Shahîh-nya (no. 2041-al-Mawârid).
4. Imam Abu Nu’aim dalam Hilyatu- Auliyâ` (I/214, no. 521).
5. Imam al-Baihaqi dalam as-Sunanul-Kubra (X/91).
Dishahîhkan oleh Syaikh al-‘Allamah al-Imam al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin al-Albâni rahimahullah dalam Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah (no. 2166).

Bagaimanapun keadaan anda tetap akan dicela dan dihina, maka hendaknya anda mencari keridhoan Allah . Maka disitulah anda akan menemukan ketenangan, ketentraman , dan kebahagiaan . Hati anda akan rileks dan santai , tidak sibuk memikirkan komentar-komentar orang yang memuji anda, apalagi komentar orang-orang yang memusuhi Anda.

Ibnu Abdis Salaam ( Sulthoonul Ulamaa ')
rahimahullah berkata:

ﻭَﻓِﻲ ﺭِﺿَﺎ ﺍﻟﻠﻪِ ﻛِﻔَﺎﻳَﺔٌ ﻋَﻦْ ﺭِﺿَﺎ ﻛُﻞِّ ﺃَﺣَﺪٍ :

Keridoan Allah mencukupkan dari membutuhkan keridhoan siapapun…

ﻓَﻠَﻴْﺘَﻚَ ﺗَﺤْﻠُﻮ ، ﻭَﺍﻟﺤَﻴَﺎﺓُ ﻣَﺮِﻳﺮَﺓٌ ،
ﻭَﻟَﻴْﺘَﻚَ ﺗَﺮْﺿَﻰ ﻭَﺍﻷَﻧَﺎﻡُ ﻏِﻀَﺎﺏ
Duhai seandainya Engkau manis /ridho meskipun kehidupan ini pahit… Duhai
seandainya Engkau ridho meskipun seluruh manusia marah…
( Thobaqoot Asy-Syaafi'iyyah Al -Kubroo 8/228 ).

Semoga bermanfaat dan dapat mengambil ibrah..

By Abu Afka berbagi
http:// Abuafka.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar