Senin, 24 Juli 2017

Endingnya Istiqamah adàlah Jannah

Endinya Istiqamah Adalah Jannah.

Bismillah
2 Zulkaedah (ﺫﻭ ﺍﻟﻘﻌﺪة) 1438
24 Juli 2017

Orang yang cerdas adalah orang mentauhidkan Allah dan memilih sesuatu yang berdampak kepada kebahagiaan akheratnya  kemudian meneguhkan pendirian mereka hingga endingnya,

Sesungguhnya orang-2 yg berkata, ( إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا )
Rabb kami adalah Allah, (  رَبُّنَا اللَّهُ  )
kemudian mereka beristiqomah ( ثُمَّ اسْتَقَامُوا )

Beberapa Tafsir Istiqamah ( ثُمَّ اسْتَقَامُوا )
~Istiqomah di atas tauhid adalah  :
Mereka tidak mempersekutukan Allah sedikit pun dan tidak berpaling kepada selain Allah. Mereka istiqamah di atas keyakinan bahwa Allah adalah Rabb mereka.
( Abu Bakr Radliyallahu ‘Anhu )
~Sedangkan Ibnu Abbas Radliyallahu ‘Anhu berkata: Mereka istiqamah di atas persaksian bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah.
~Umar bin Al Khathab Radliyallahu ‘Anhu berkata: Mereka istiqamah dengan taat kepada Allah dan tidak menyimpang sebagaimana menyimpangnya serigala.
~Ali Radliyallahu ‘Anhu berkata: Mereka istiqamah dalam menjalankan kewajiban-kewajiban yang Allah perintahkan.
~Mujahid dan Ibrahim An Nakha’i Rahimahumallah berkata: Mereka mengucapkan La ilaha illallah dengan tidak berbuat syirik setelahnya hingga berjumpa dengan Allah.
~Abul Aliah berkata: Mereka berkata (Rabb kami adalah Allah) kemudian mengikhlaskan agama dan amalannya untuk Allah.
~Qatadah berkata: Mereka istiqamah di atas ketaatan kepada Allah.

Dari penafsiran sahabat dan tabi'in diatas dapat dikelompokkan menjadi 3 istiqamah ;
~Istiqamah diatas tauhid
~Istiqomah dalam ketaatan dan menunaikan kewajiban Allah.
~Istiqomah di atas ikhlas dan dalam beramal hingga maut menjemput

Istiqamah pasti melibatkan 3 unsur penting yaitu ,
~Istiqomah dg hati: yaitu senantiasa teguh dg pendirian dalam mempertahankan kesucian iman ( tauhid ) dari Pembatal Keislaman (Nawaqidul Islam) cara menjaga kesucian hati dari sifat syirik, menjauhi sifat-sifat cela seperti riya’ dan menyuburkan hati dengan sifat terpuji terutama ikhlas. Dengan kata lain, istiqomah hati bermaksud mempunyai keyakinan yang kokoh terhadap kebenaran.

~Istiqomah dg lisan: yaitu memelihara lisan atau tutur kata dari omong kosong supaya senantiasa berkata benar dan jujur, selaras dengan hati yang berpegang pada prinsip kebenaran dan tidak berpura-pura. Istiqomah lisan hanya dimiliki oleh orang yang beriman dan berani menyatakan dan mempertahankan kebenaran dan hanya takut kepada Allah.

~Istiqomah perbuatan: yaitu istiqamah dg amalu bil arkan (diwujudkan dengan perbuatan) tekun bekerja atau melakukan amalan dan segala usaha untuk mencapai kejayaan yang diridhoi Allah, dengan kata lain istiqomah pebuatan merupakan sikap dedikasi dalam melakukan suatu pekerjaan atau perjuangan menegakkan kebenaran tanpa rasa kecewa, lemah semangat, atau putus asa.

Dan orang-2 yg meneguhkan pendirian menurut kelanjutan ayat ini, bahwa malaikat-2 akan turun kepada mereka , dengan dua nasehat, ciri dan sifat istiqomah :

maka akan turun ( تَتَنَزَّلُ )
Kepada mereka ( عَلَيْهِمُ )
Para Malaikat ( الْمَلَائِكَةُ )

Dengan Mengatakan YANG PERTAMA,
Janganlah kamu merasa takut ( أَلَّا تَخَافُوا  )

YANG KEDUA
dan janganlah kamu bersedih hati; ( وَلَا تَحْزَنُوا )

Dalam tafsir dijelaskan,
Jangan kalian takut terhadap perkara akhirat yang akan kalian hadapi dan jangan bersedih atas urusan duniawi yang kalian tinggalkan, baik menyangkut anak, keluarga dan harta atau utang-piutang. Kamilah yang akan menjamin semua perkara itu.
(Tafsir Ibnu Katsir 4/99).

Why????
Karena endingnya seorang mukmin yang beristiqomah adalah Wala tamutuna illa wa antum muslimun maka akan dijanjikan oleh Allah Azza wa Jalla jannah Khalidina FIha Abada.

dan bergembiralah kamu  ( وَأَبْشِرُوا )
dengan (memperoleh) surga (  بِالْجَنَّةِ )
yang telah dijanjikan kepadamu. ( الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ )
[Qs Fushshilat/41:30 ]

Yang serupa dengan ayat di atas adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala,
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan ( إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا )
Rabb kami ialah Allah kemudian mereka tetap istiqamah ( رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا )
maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka ( فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ )
dan mereka tiada (pula) berduka cita. ( وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ )
Mereka itulah penghuni-penghuni surga ( أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ )
mereka kekal di dalamnya ( خَالِدِينَ فِيهَا )
sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. ( جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ )
(QS. Al Ahqaf: 13)

Dalam surah lain Allah Azza wa Jalla berfirman :
Dan sekiranya mereka tetap berjalan lurus ( وَأَنْ لَوِ اسْتَقَامُوا )
di atas jalan itu (agama Islam), ( عَلَى الطَّرِيقَةِ )
niscaya Kami akan mencurahkan kepada mereka ( لَأَسْقَيْنَاهُمْ )
air yang cukup. ( مَاءً غَدَقًا )
[Qs Al-Jinn/72:16]

Dalam riwayat dijelaskan bahwa
Berkata  ( عَنْ عَمْرٍو وَقِيْلَ أَبِيْ عَمْرَةَسُفْيَانَ بْنِ عَبْدِاللهِ الثَّقَفِي رَضِيَ اللهُ عَنْهَ  , قَالَ )
Aku berkata, Ya Rasulullah! ( قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ )
Katakanlah kepadaku dalam Islam sebuah perkataan ( قُلْ لِيْ فِيْ اْلإِسْلاَمِ قَوْلاً )
yg tidak aku tanyakan kpd orang selain engkau. ( لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًاغَيْرَكَ )
Beliau menjawab,  ( قَالَ )
Katakanlah, Aku beriman kepada Allah Azza wa Jalla ( قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ )
kemudian istiqamahlah. ( ثُمَّ اسْتَقِمْ )
(HR  رواه مسلم )

Imam Nawawi mengatakan,
Istiqamah adalah ( زُوْمُ طَاعَةِ اللهِِ )
tetap konsekuen dan konsisten dalam ketaatan kepada Allah Azza wa jalla.

Mudah2an Allah menjaga istiqamah kita diatas din-Nya (Istiqamah bil qalbi, billisani wal arkan).

Allahumma anta robbuna, (Ya Allah, Engkau adalah Rabb kami.)
farzuqnal istiqomah  ( Berikanlah keistiqomahan pada kami )
(Doa Imam Al Hasan Al Bashri )

Wallahuta'allam
Http:// Abuafka.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar