Bismillah
Istiqamah memohon selalu diberi dan dijaga hidayah oleh Allah Aza wajalla adalah konci kesuksesan dunia dan akherat, karena hidayah tidak dijual belikan dan mutlak kehendak-Nya.
Allah Aza Wajalla berfirman
Dan siapa yang disesatkan Allah, ( وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ )
maka tidak seorang pun baginya ( ُفَمَا لَه )
Seorangpun pemberi petunjuk ( مِنْ هَادٍ )
Dan barang siapa yg diberi petunjuk oleh Allah ( وَمَنْ يَهْدِ اللَّهُ )
maka tidak seorang pun baginya ( فَمَا لَهُ )
yang dapat menyesatkannya. ( مِنْ مُضِلٍّ )
Bukankah Allah ( أَلَيْسَ اللَّهُ )
Adalah Mahaperkasa ( بِعَزِيزٍ )
lagi mempunyai (kekuasaan untuk) mengazab? ( ذِي انْتِقَامٍ )
(Qs Az-Zumar (39) : 36-37)
Tafsirnya : Allah Aza Wajalla itu adalah Zat Yang Mahaperkasa Yang tidak tertandingi. Maka barang siapa yang menyandarkan dirinya kepada Allah dan berlindung kepada-Nya, maka sesungguhnya Dia Mahaperkasa, tiada yang lebih perkasa, dan tiada pula yang lebih keras pembalasannya terhadap orang-orang yang kafir dan musyrik kepada-Nya serta menentang Rasul-Nya selain Dia. ( Kitab Tafsir Ibnu Katsir )
Sesungguhnya yang membutuhkan hidayah itu manusia sedang Allah Maha Maha kaya dan Terpuji :
Hai manusia, ( يَا أَيُّهَا النَّاسُ )
kamulah ( أَنْتُمُ )
yang berhajat ( الْفُقَرَاءُ )
kepada Allah.( إِلَى اللَّهِ )
(Qs Fathir (35) : 15)
Maksudnya : semuanya berhajat kepada Allah dalam semua gerakan dan diamnya, sedangkan Allah Aza wajalla tidak memerlukan sesuatu pun dari mereka. Karenanya dalam firman selanjutnya disebutkan:
Dan Allah Dialah ( وَاللَّهُ هُوَ )
Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) ( الْغَنِيُّ
lagi Maha Terpuji. ( الْحَمِيدُ )
(Qs Fathir: 15)
Maksudnya : hanya Dia (Allah ) sematalah yang benar-benar Mahakaya, tiada sekutu bagi-Nya dalam sifat-Nya ini, dan Dia Maha Terpuji dalam semua apa yang diperbuat dan dikatakan-Nya, juga dalam semua apa yang ditakdirkan dan yang disyariatkan-Nya.
( Kitab Tafsir Ibnu Katsir ).
Bahkan Allah berfirman dengan peringatan dan ancaman yang berat,
maka barang siapa yang ingin (beriman) ( فَمَنْ شَاءَ )
hendaklah hendaklah ia beriman ( فَلْيُؤْمِنْ )
dan barang siapa yang ingin (kafir) ( وَمَنْ شَاءَ )
Maka biarlah ia kafir.( فَلْيَكْفُرْ )
Maksudnya : Kalimat ini bukan Allah merestui kekafirannya namun mengandung ancaman dan peringatan yang keras. Karena itulah dalam firman berikutnya disebutkan:
Sesungguhnya Kami ( إِنَّا )
telah kami sediakan ( أَعْتَدْنَا )
bagi orang-orang zalim itu. ( لِلظَّالِمِينَ )
Maksudnya : Kami mengincar mereka. Yang dimaksud dengan orang-orang yang zalim adalah orang-orang yang ingkar kepada Allah, Rasul-Nya, dan Kitab-Nya.
neraka ( نَارًا )
yang gejolaknya mengepung mereka. ( أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا )
(Qs Al-Kahf (19 ) : 29)
Suradiquha ialah tembok-tembok neraka.
Beruntunglah orang-orang yang diberi oleh Allah hidayah untuk menjaganya hingga akhir hayat dan merugilah orang-orang mengotorinya, karena hidayah itu sangat mahal sedang para Nabipun tak mampu memberikan hidayah abadan.
Wallaahu 'alam
Bersambung ....Ke Mahalnya sebuah hidayah bagian 3
http:// Abuafka.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar