Lanjutan hadits tentang artikel bahagia versi seorang muslim.
Ada 4 perkara termasuk dari keletihan, ( وَأَرْبَعٌ مِنَ الشّقَاءِ )
Diantaranya adalah :
◆ Tetangga yang tidak shalih, ( الْجَارُ السّوءُ )
Diantaranya yang perlu kita perhatikan saat mencoba untuk meraih kehidupan dunia, hendaknya seorang muslim pandai memilih tetangga yang akan menjadi pendamping bagi kehidupannya. Tetangga di zaman ini punya pengaruh yang luar biasa bagi tetangga lainnya akibat berdempetannya rumah dan perkampungan serta munculnya berbagai ragam perumahan. Jika ia baik, maka tetangga bisa baik. Namun jika ia buruk, maka tetangganya akan ikut buruk!!
Bila memperhatikan realita di zaman kini, keburukan tersebar di banyak tempat. Lantaran itu, perlu berhati-hati mencari rumah dan tetangga.
Begitu bahayanya tetanga yang buruk, Rasulullah ﷺ
pernah berlindung kepada Allah dari tetangga yang buruk dalam sebagian doanya. Beliau pernah berdoa,
Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu ( ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲْ ﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ )
dari tetangga yang buruk di negeri kediaman.( ﻣِﻦْ ﺟَﺎﺭِ ﺍﻟﺴُّﻮْﺀِ ﻓِﻲْ ﺩَﺍﺭِ ﺍﻟْﻤُﻘَﺎﻡِ )
Karena, tetangga dunia berpindah. ( ﻓَﺈِﻥَّ ﺟَﺎﺭَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻳَﺘَﺤَﻮَّﻝُ )
( HR. Al-Bukhoriy dalam Al-Adab Al-Mufrod (no. 117) dan Ibnu Hibban dalam Shohih -nya (no. 2056). Hadits ini di-hasan -kan oleh Al-Albaniy Shohih Al-Adab (no. 86)
Tetangga yang buruk bukan hanya mempengaruhi diri kita, bahkan akan merusak anak-anak dan keluarga kita. Itulah sebabnya Rasulullah ﷺ pernah memerintahkan kaum muslimin agar berlindung dari tetangga yang buruk. (Lihat Shohih Al-Jami’ Ash-Shoghir (no. 2967)
◆◆ Istri yang tidak shalihah, ( وَاَلْمَرْأَةُ السُّوءُ )
Barangsiapa yang diuji dengan istri yang buruk, maka ia akan merasakan beratnya beban kehidupan dunia. Tak ada dalam pikirannya, kecuali segudang problema yang muncul gara-gara istri yang buruk agama dan perangainya. Tak heran bila sebagian suami cepat beruban sebelum masanya, akibat ia memelihara istri yang buruk akhlaqnya.
Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ memerintahkan berdoa agar dijauhkan dari istri yang buruk sebagaimana dalam hadits
Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata,
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dari tetangga yang buruk ( ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺟَﺎﺭِ ﺍﻟﺴُّﻮﺀِ )
dari istri yang membuatku beruban sebelum masa
beruban ( ﻭَﻣِﻦْ ﺯَﻭْﺝٍ ﺗُﺸَﻴِّﺒُﻨِﻲ ﻗَﺒْﻞَ ﺍﻟْﻤَﺸِﻴﺐِ )
dari anak yang menjadi tuan bagiku ( ﻭَﻣِﻦْ ﻭَﻟَﺪٍ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﻋَﻠَﻲَّ ﺭِﺑًﺎ )
dari harta yang menjadi siksaan atasku ( ﻭَﻣِﻦْ ﻣَﺎﻝٍ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﻋَﻠَﻲَّ ﻋَﺬَﺍﺑًﺎ )
dan dari kawan yang berbuat makar ( ﻭَﻣِﻦْ ﺧَﻠِﻴﻞٍ ﻣَﺎﻛِﺮٍ )
matanya memandangiku ( ﻋَﻴْﻨَﻪُ ﺗَﺮَﺍﻧِﻲ )
sedang hatinya mengawasiku. ( ﻭَﻗَﻠْﺒُﻪُ ﺗَﺮْﻋَﺎﻧِﻲ )
Jika ia melihat kebaikan , maka ia tanam
(sembunyikan) ( ﺇِﻥْ ﺭَﺃَﻯ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﺩَﻓَﻨَﻬَﺎ )
dan jika melihat keburukan, maka ia -
menyebarkannya. ( ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﺳَﻴِّﺌَﺔً ﺃَﺫَﺍﻋَﻬَﺎ )
( HR. Hannad dalam Az-Zuhd (no. 1038) dan Ath-Thobroniy dalam Al-Mu’jam Al-Awsath (no. 1339). Hadits ini dinilai shohih oleh hasan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (no. 3138).
Seseorang yang ingin mencari pasangan hidup hendaknya berlindung kepada Allah agar ia dihindarkan dari istri yang buruk perangainya. Saking buruknya, ia telah membuat suaminya beruban dan tua, akibat ulah sang istri yang amat memberatkan pikiran dan jasmani suaminya.
◆◆◆ Kendaraan yang tidak nyaman, ( وَالْمَركَبُ السُّوءُ )
Kendaraan yang buruk akan membuat kita sibuk dengannya dari mengerjakan berbagai jenis ibadah dan ketaatan atau minimal ia akan membuat kita lambat mendatangi kebaikan.
◆◆◆◆ Dan tempat tinggal yang sempit. ( وَالْمَسْكَنُ الضَّيِّقُ )
Jika seorang hamba memiliki rumah yang buruk , maka ia lebih banyak capek dan lelah dalam mengurusinya. Karena, sempitnya rumah akan membuat hati sempit, menciptakan kegelisahan dan menyibukkan pikiran.
Maka disyariatkan bagi seorang muslim untuk memohon kepada Rob-Nya agar diberi keluasan tempat tinggal dan berkah padanya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah ﷺ pernah berdoa di suatu malam seraya berkata,
Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, ( ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻲ ﺫَﻧْﺒِﻲ )
berilah keluasan bagiku dalam rumahku ( ﻭَﻭَﺳِّﻊْ ﻟِﻲ ﻓِﻲ ﺩَﺍﺭِﻱ )
dan berkahilah bagiku dalam sesuatu yang Engkau berikan kepadaku. ( ﻭَﺑَﺎﺭِﻙْ ﻟِﻲ ﻓِﻴﻤَﺎ ﺭَﺯَﻗْﺘَﻨِﻲ )
( HR. At-Tirmidziy dalam Sunan -nya (3500). Hadits ini di-hasan-kan oleh Al-Albaniy dalam Shohih Al-Jami’ (1265)
Keluasan rumah tergantung kepada keluasan hati seorang hamba. Jika ia bersyukur dengan rumah yang diberikan kepadanya, bagaimanapun ukurannya, maka ia selalu merasakan kelapangan. Tak heran bila Rasulullah ﷺ dengan rumah yang begitu sederhana, tapi beliau merasakan kebahagian dan kelapangan, karena hati beliau lapang dan selalu bersyukur terhadap pemberian Allah Azza wa Jalla.
Dari Dawud bin Qois Al-Farro’ rahimahullah ( seorang tabi’in ) berkata : Aku telah lihat rumah-2 (milik istri Rasulullah ﷺ yg terbuat dari pelepah korma dlm keadaan tertutup dari luar dgn jalinan bulu.( ﺭَﺃﻳﺖُ ﺍﻟﺤُﺠﺮﺍﺕِ ﻣِﻦ ﺟَﺮﻳﺪِ ﺍﻟﻨَّﺨﻞِ ﻣُﻐﺸَّﺎﺓ ﻣِﻦ ﺧَﺎﺭﺝٍ ﺑﻤﺴُﻮﺡ ﺍﻟﺸَّﻌﺮِ )
Aku perkirakan lebar rumah beliau dari pintu kamar
sampai pintu rumah sekitar enam sampai tujuh -
hasta. ( ﻭَﺃﻇُﻦُ ﻋَﺮْﺽَ ﺍﻟﺒَﻴﺖِ ﻣِﻦ ﺑَﺎﺏ ﺍﻟﺤُﺠﺮﺓِ ﺇﻟﻰ ﺑَﺎﺏ ﺍﻟﺒﻴﺖِ ﻧﺤﻮﺍً ﻣِﻦ ﺳِﺖِ ﺃَﻭ ﺳﺒﻊِ ﺃَﺫﺭﻉٍ )
Aku ukur rumah beliau dari dalam sekitar
10 hasta.( ﻭﺃﺣْﺰِﺭُ ﺍﻟﺒﻴﺖِ ﺍﻟﺪَّﺍﺧِﻞَ ﻋَﺸﺮَ ﺃَﺫﺭﻉٍ )
Aku perkirakan tingginya antara delapan dan tujuh
sekisaran itu. ( ﻭﺃَﻇﻦُ ﺳُﻤﻜَﻪُ ﺑَﻴﻦ ﺍﻟﺜَّﻤﺎﻥِ ﻭﺍﻟﺴَّﺒْﻊِ ﻧَﺤﻮ ﺫَﻟﻚ )
Aku berdiri di pintu A’isyah, ternyata pintunya menghadap
ke barat. ( ﻭﻭﻗَﻔﺖُ ﻋِﻨﺪ ﺑَﺎﺏ ﻋَﺎﺋﺸﺔَ ﻓَﺈﺫﺍ ﻫُﻮ ﻣُﺴﺘَﻘﺒِﻞَ ﺍﻟﻤَﻐﺮﺏَ )
( HR. Al-Bukhoriy dalam Al-Adab Al-Mufrod (no. 451). Hadits ini dishohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Shohih Al-Adab (no. 352)
Seseorang boleh saja memperluas ukuran rumahnya sesuai hajat dengan cara yang dibenarkan agama. Namun perlu dipahami bahwa keimanan dan amal sholih merupakan asas kebahagiaan dunia dan akhirat. Karena itu, Rasulullah ﷺ walaupun dengan kehidupan yang sederhana tersebut, namun beliau adalah manusia yang paling bahagia hidupnya. Jadi, luas-sempitnya rumah bukanlah ukuran hakiki bagi seorang hamba..
Wallahu a’lam
Bersambung
http:// Abuafka.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar