Setandar Kebahagiaan Setiap Orang Yang Tidak Beriman Kepada Allah Aza Waajalla Adalah Kebahagia Di Dunia Semata.
Maha benar firman Allah bahwa mereka betul-betul telah buta mata hatinya, karena kesenangan mataforgana , padahal manusia pasti mati dan dimintai pertanggung-
jawaban semasa hidupnya.
Lihatlah setandar mereka tentang kebahagian ;
Seorang yang terkenal pasti terlihat bahagia dengan semua puncak kebahagiaan dunia ditangannya. Populer, punya kedudukan, dihormati, kaya raya, makanan enak, rumah besar dan fasiltas lengkap, wajah tampan atau cantik dan pasangan hidup yang menarik, memiliki anak yang lucu dan pintar serta berhasil mendidik mereka dengan gelar-gelar keduniaan dan sukses dengan karir dan jabatan. Seakan-akan tanpa ada cacat sedikitpun hingga keluarlah komentar
(saya hidup bahagia sekarang)
Jika seperti itu setandar kebahagian bagi seorang muslim maka tidak ada bedanya kita dengan orang kafir. Kenapa ??
Karena sesungguhya hidupnya sebenarnya di bahwa tekanan. Lihatlah pola hidup mereka selalu harus tampil menarik untuk mencari pujian dan ridha manusia, kehidupan selalu diekspos dan ditelanjangi dengan berita yang tidak sedap, Al-hasil narkoba tempat mereka mencari solusi kebahagian serta berbagai skandal kehidupan.
Kalaulah Ketenaran, status sosial, jabatan adalah tolak ukur kebahagian tentulah Firaun dan haman tidak akan Allah Azab dengan ketenarannya.
Kalaulah kekayaan adalah tolak ukur kebahagian tentunya Qorun manusia paling bahagia tetapi buktinya Qorun Allah hinakan dengan hartanya.
Mereka adalah manusia-manusia yang Allah segerakan nikmatnya didunia ( kenikmatan yang merupakan istidraj dari Allah. Betapa banyak orang yang terfitnah dengan diberi kenikmatan (dibiarkan tenggelam dalam kenikmatan, sehingga semakin jauh tersesat dari jalan Allah ), sedangkan ia tidak menyadari hal itu.
Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
Janganlah sekali-2 kamu terpedaya oleh kebebasan org-2 kafir bergerak di dalam negeri. ( ﻟَﺎ ﻳَﻐُﺮَّﻧَّﻚَ ﺗَﻘَﻠُّﺐُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺒِﻠَﺎﺩِ )
Itu hanyalah kesenangan sementara, ( ﻣَﺘَﺎﻉٌ ﻗَﻠِﻴﻞٌ )
kemudian tempat tinggal mereka ialah
Jahannam; ( ﺛُﻢَّ ﻣَﺄْﻭَﺍﻫُﻢْ ﺟَﻬَﻨَّﻢُ ۚ )
dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-
buruknya.( ﻭَﺑِﺌْﺲَ ﺍﻟْﻤِﻬَﺎﺩُ )
QS. Ali Imran: 196-197)
Penjelasan
Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan, Janganlah kalian melihat berbagai kenikmatan, kebahagian dan kemudahan orang-orang kafir. Tidak berapa lama lagi, semuanya akan lenyap dari tangan mereka. Nantinya, mereka akan terjerat oleh amalan-amalan buruk mereka. Kami memberikan kemudahan mereka di sana, sebagai istidraj semata. Semua yang mereka miliki hanyalah (kesenangan sementara). Kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya .
Dan jika kita seperti orang kafir hanya ingin bahagia di dunia saja, maka terkadang Allah Ta’ala memberikannya sekedar kehendak Allah,
Allah Ta’ala berfirman,
Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang
(duniawi),( ﻣَّﻦ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺍﻟْﻌَﺎﺟِﻠَﺔَ )
maka Kami segerakan baginya di dunia itu ( ﻋَﺠَّﻠْﻨَﺎ ﻟَﻪُ ﻓِﻴﻬَﺎ )
sesuai dengan apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki ( ﻣَﺎ ﻧَﺸَﺎﺀ ﻟِﻤَﻦ ﻧُّﺮِﻳﺪُ )
dan Kami tentukan baginya neraka jahannam ( ﺛُﻢَّ ﺟَﻌَﻠْﻨَﺎ ﻟَﻪُ ﺟَﻬَﻨَّﻢَ )
ia akan memasukinya dalam keadaan tercela
dan terusir.( ﻳَﺼْﻼﻫَﺎ ﻣَﺬْﻣُﻮﻣﺎً ﻣَّﺪْﺣُﻮﺭﺍً )
(QS. Al-Isra’(17): 18)
Ayat diatas juga dipertegas pada ayat-ayat lain
- Qs Hud ( 11) :15 -16
-Qs Ar- Ra'd(13) : 26
-Qs 22 : 77
-Qs 42: 20
-Qs 2 : 126
Semoga bermanfaat bagi kita semua
Wallahuta'allam
Bersambung
http:// Abuafka.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar