Satu Kesulitan 2 Kemudahan
Allah Ta’ala berfirman
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, ( فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا )
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan. ( إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا )
(Qs Alam Nasyrah: 5-6)
Syarah
Kesulitan menurut lughot ( bahasa )
Kesulitan yang pertama dalam bentuk ma’rifat diulangi pada (ﺍﻟْﻌُﺴْﺮِ)
kesulitan yang kedua adslah Huruf alif dan lam di sini berfungsi sebagai alif lam lil ‘ahdidz dzkir alif lam untuk mengikat ingatan.
Sedangkan kemudahan tidak dalam bentuk ma’rifat namun nakiroh. Kaidah dalam ilmu balaghoh jika terjadi pengulangan kata dalam bentuk ma’rifat maka kata yang kedua sama dengan kata yang pertama, sedangkan jika terjadi pengulangan kata dalam bentuk nakiroh maka kata yang kedua bukanlah kata yang pertama. Dengan demikian dalam ayat yang mulia ini terdapat dua kemudahan dalam satu kesulitan Lihat Tafsir Al Qur’anul Kariim (bagian bab Juz ‘Amma) oleh Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin hal. 253, terbitan Dar Tsuroya, Riyadh, KSA. )
Diantara perkataan- perkataan ulama tentang kesulitan.
◆ Pertama ‘Umar bin Al Khottob pernah menulis surat kepada Abu ‘Ubaidah yang baru tiba di Syam dan dihadang oleh musuh kala itu. Isi tulisan ‘Umar adalah, Amma ba’du, tidaklah Allah menurunkan kesulitan pada seorang mukmin melainkan setelah itu Allah akan datangkan kegembiraan padanya. Karena ingatlah, satu kesulitan mustahil mengalahkan dua kemudahan.
Kemudian dalam surat tersebut ‘Umar menyebutkan ayat Wahai org-org yg
beriman ( يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا )
Bersabarlah kamu ( اصْبِرُوْا )
dan kuatkanlah kesabaranmu ( وَصَابِرُوْا )
dan tetaplah bersiap-siaga
(di perbatasan negerimu) ( وَرَابِطُوْا )
dan bertakwalah kpd Allah ( وَاتَّقُوا اللّٰهَ )
agar kamu beruntung. ( لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ )
(Qs Ali-Imran 3 : 200 )
( Lihat Siyar A’lam An Nubala, Adz Dzahabi, 1/15, Mawqi’ Ya’sub dan Tarikh Dimasyq, Ibnu ‘Asakir, 25/477, Darul Fikr ( kisah Ibnul Mubarok berkata dalam ( Al Jihad ).
◆◆ Kedua Al Hasan Al Bashri mengatakan bahwa ketika turun surat Alam Nasyroh ayat 5-6, Rasulullah ﷺ bersabda, Kabarkanlah bahwa akan datang pada
kalian kemudahan. ( ﺃﺑْﺸِﺮُﻭﺍ ﺃﺗﺎﻛُﻢُ ﺍﻟﻴُﺴْﺮُ )
Karena satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan
dua kemudahan . ( ﻟَﻦْ ﻳَﻐْﻠِﺐَ ﻋُﺴْﺮٌ ﻳُﺴْﺮَﻳْﻦِ )
(Keterangan Ibnu Katsir dalam Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14/392, Muassasah Qurthubah.)
◆◆◆ Tiga Qotadah mengatakan diceritakan pada kami bahwa Rasulullah ﷺ pernah memberi kabar gembira pada para sahabatnya dengan ayat di atas, lalu beliau bersaba ,Satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan. ( ﻟَﻦْ ﻳَﻐْﻠِﺐَ ﻋُﺴْﺮٌ ﻳُﺴْﺮَﻳْﻦِ )
( Riwayat-riwayat ini adalah riwayat mursal, dikeluarkan oleh Ibnu Jarir Ath Thobari dalam kitab tafsirnya. Lihat Tafsir Ath Thobari, 24/496, Dar Hijr ).
◆◆◆◆ Empat ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu pernah berkata, Seandainya kesulitan masuk ke dalam suatu lubang, maka kemudahan pun akan mengikutinya karena Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan . Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
( Dikeluarkan oleh Ath Thobari, 24/496).
◆◆◆◆◆ Lima Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, Jika kesempitan itu semakin terasa sulit dan semakin berat, maka seorang hamba jadi putus asa. Demikianlah keadaan hamba ketika tidak bisa keluar dari kesulitan. Ketika itu, ia pun menggantungkan hatinya pada Allah semata. Akhirnya, ia pun bertawakkal pada-Nya. Tawakkal inilah yang menjadi sebab keluar dari kesempitan yang ada. Karena Allah sendiri telah berjanji akan mencukupi orang yang bertawakkal pada-Nya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
Dan barangsiapa yg bertawakkal kepada
Allah ( ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺘَﻮَﻛَّﻞْ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ )
niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. ( ﻓَﻬُﻮَ ﺣَﺴْﺒُﻪُ )
(QS. Ath Tholaq: 3)
( Jaami’ul wal Hikam, Ibnu Rajab Al Hambali, hal. 238 ).
◆◆◆◆◆◆ Imam Syafii berkata bersabarlah dg kesabaran
yg baik, maka alangkah dekatnya jalan kemudahan
itu. ( صَبرا جَميلا مَا أقرَبَ الفَرجا )
Barang siapa yang merasa dirinya selalu berada
dalam pengawasan Allah dalam semua urusan,
niscaya ia akan selamat. ( مَن رَاقَب اللَّهَ فِي الْأُمُورِ نَجَا )
Dan barang siapa yang membenarkan janji Allah, niscaya tidak akan tertimpa
oleh musibah. ( مَن صَدَق اللَّهَ لَم يَنَلْه أذَى )
Dan barang siapa yang berharap kepada Allah, maka akan terjadilah seperti
apa yg diharapkan. ( وَمَن رَجَاه يَكون حَيثُ رَجَا )
( Tafsir Ibnu Katsir rahimahullah dalam Qs Alam Nasyrah: 5-6)
Wallahuta'allam
Http:// Abuafka.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar